Firman Tuhan

Mazmur 139 : 14,
"Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.''

Wednesday, May 31, 2017

Pesan Profetik - (Susan Davis, 16-17 Mei 2017)





Pesan Tuhan Yang Disampaikan Melalui Susan Davis (16-17 Mei 2017)



Firman TUHAN:

“Firman-Ku dapat mematahkan semua rintangan: bahkan kebencian, bahkan jarak, bahkan waktu …”


(Kata-kata yang yang diterima dari Tuhan kita oleh Susan, 16 Mei 2017)

Sekarang inilah Firman Tuhan:

Anak-anak, AKULAH PENYELAMAT kalian, Firman-Ku benar. Firman-Ku tidak gagal. Bisa dipercaya. Kuat, aman. Firman-Ku bertahan dalam ujian waktu. Firman-Ku memberi semangat … teguh … benar. Tidak ada yang bisa menghentikan Firman-Ku, meskipun mereka mencoba untuk menghentikan. Firman-Ku dapat mematahkan semua rintangan: bahkan kebencian; Bahkan jarak; Bahkan waktu … Firman-Ku menahan semua ujian dan cobaan dan masih, Firman-Ku berdiri teguh. Mereka tidak bisa dihentikan … karena Aku yang berbicara… dan Aku tidak bisa dihentikan. AKU ADALAH TUHAN – BESAR dan PERKASA, RENDAH HATI dan BENAR.

Aku tidak meninggalkan mereka yang mencari-Ku melalui Firman-Ku. Mereka yang terus masuk ke dalam kitab-Ku dan berusaha untuk mengenal-Ku melalui Firman-Ku dapat menemukan-Ku di dalamnya ketika mereka memutuskan untuk BERSERAH PENUH kepada-Ku seperti seorang anak yang bersimpu untuk datang kepada-Ku dengan kerendahan hati, untuk menundukkan hati mereka kepada Hati-Ku, Kehendak-Ku, Cara-cara-Ku, jalan-Ku, maka kemudian barulah Firman-Ku yang telah diucapkan sejak dahulu kala hidup kembali di dalam hati mereka dan membawa makna nyata bagi kehidupan mereka.

Dengan penetrasi ROH KUDUS-Ku yang menusuk jiwa dan roh mereka dengan segala kepenuhan sehingga daging benar-benar dapat melihat dan memahami Firman TUHAN. Semua usaha lain akan gagal. Firman tidak akan muncul di hati para pembaca. Penyerahan adalah KUNCI untuk menghidupkan Firman di hati sang pembaca. Carilah AKU pertama kali dengan berlutut, serahkan hidup kalian pada PENYELAMAT kalian. Aku meminta PENUNDUKKAN PENUH, tidak kurang dari itu. Tipe penyerahan yang lainnya tidak akan bisa dan makna dalam Firman-Ku yang dimaksudkan untuk menyelamatkan, membasuh, dan menyucikan hati manusia yang kotor tidak akan pernah ada. Ini adalah penyerahan yang mengaktifkan Firman TUHAN. Penyerahan diri yang sejati adalah kunci untuk menemukan TUHAN melalui Firman-Ku dan di dalam hati.

“AKU” telah berbicara.



Koordinasi Alkitab:

Ibrani 4:12 : "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita."


2 Timotius 3:16-17 : "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."


Yeremia 23:29 : "Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?"


Matius 4:4 : "Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”


Efesus 6:17 : "dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,"


Yohanes 17:17 : "Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran"


Yohanes 6:63 : "Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup."



Firman TUHAN:

“Aku tidak pernah menyia-nyiakan Firman-Ku – SEMUA memiliki makna.”



(Kata-kata yang diterima dari Tuhan kita oleh Susan, 17 Mei 2017)


Inilah Firman-Ku hari ini:


Anak-anak yang maha Tinggi:

Aku datang kepada kalian dengan perkataan yang penting. Saat Aku berbicara – Firman-Ku memiliki makna. Aku tidak pernah menyia-nyiakan Firman-Ku – SEMUA memiliki makna.

Dunia ini sedang terpisah. Kejahatanlah yang menghancurkannya. Kejahatan telah meningkat di mana-mana. Kejahatan mencekik kebenaran dan membutakan orang-orang. Hanya sedikit yang menginginkan kebenaran-Ku secara utuh, selebihnya hanya menginginkan setengah kebenaran saja. Mereka puas dengan kebohongan Iblis dan musuh-Ku yang datang dalam berbagai bentuk: bahkan sebagai malaikat terang.

“Bagaimana ini bisa terjadi?” kalian bertanya … Dia datang sebagai pelayan kematian. Dia melakukan tindakan yang tampak bagus, tapi sangat busuk karena dilakukan dengan baik di luar kehendak-Ku, Kehendak-Ku yang Kudus. Dia beroperasi dengan kehendak jahatnya sendiri melawan Kerajaan Sorga. Dia keji dan tidak tahu apa-apa. Dia meniru AKU dan mengaku-ngaku miliknya, tapi ini adalah kebusukan di luar kehendak-Ku.

Anak-anak, kalian harus menyerahkan SEGALANYA kepada-Ku. Tanpa PENYERAHAN PENUH ini kalian akan tertipu, mata kalian tidak akan bisa membedakan kebenaran. Kalian akan dibutakan oleh cahaya malaikat maut dan kebutaan ini akan membawa kalian ke jalan kehancuran. Pakai akal sehat kalian. Ikuti jalan sesak yang telah Aku letakkan di hadapan kalian – Jalan-Ku. Ini adalah SATU-SATUNYA CARA yang akan membawa kalian keluar dari apa yang sekarang ada di seluruh bumi.

Banyak yang disesatkan setiap hari. Sekarang saatnya penebusan kalian! Datanglah kepada-Ku, PENYELAMAT kalian. Letakkan hidup kalian di bawah. Berhentilah membiarkan malaikat maut mempengaruhi kalian untuk menyesatkan kalian dan menipu kalian dengan terangnya. Penyamaran iblis melalui cahaya adalah kebusukan yang ditutupi. Ini adalah ragi yang merusak seluruh adonan … kalian tidak dapat melihat sendiri perbedaan antara kebaikan dunia, kebaikan yang palsu, dan kebaikan-Ku tanpa KEPENUHAN ROH-KU. Tanpa minyak yang penuh, mata kalian tidak bisa melihat kebenaran.

Kalian membutuhkan SELURUH MINYAK-KU, MINYAK yang PENUH untuk melihat penipuan yang berputar di sekitar kalian. Datanglah di bawah perlindungan Darah-Ku. Terimalah keselamatan-Ku. Serahkan hidup, hati, jiwa, dan pikiran kalian kepada-Ku. Biarkan AKU menunjukkan kepada kalian SEMUA KEBENARAN – bukan kebenaran yang setengah. Waktunya singkat. Jangan hanya berjalan tapi berlarilah kepada-Ku… berlarilah anak-anak-Ku!

Inilah Tuhan kalian, yang memiliki semua KEBENARAN.


koordinasi Alkitab:

2 Korintus 11:14 : "Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang."

Yohanes 10:10 : "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."

Kejadian 2:17 : "tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Yohanes 8:44 : "Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta."

Amin.


(oleh Kristus Ministry)
(sumber : surattuhan.com)

Monday, May 29, 2017

Biografi - Pdt. DR. Erastus Sabdono




Pdt. Dr. Erastus Sabdono, MTh, pendeta kelahiran Surakarta, 3 Desember 1959. Dia Gembala Sidang Rehobot Ministry, seorang ikon pendeta yang telah bertobat dan bertumbuh menjadi pengajar kebenaran Alkitab yang kompeten dan inovatif, untuk membangun logika iman umat kerajaan surga dalam kebenaran Alkitab. Dia juga penanggung jawab majalah dan renungan harian TRUTH, serta pembicara di berbagai seminar, KKR, TV dan radio, dan penulis buku yang inovatif.

Erastus Sabdono yang akrab dipanggil Pak Eras lahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga Kristen. Sejak tahun 1976, saat berusia 17 tahun, dia telah mengambil keputusan melayani Tuhan sepenuh waktu. Sebelumnya, sebagai seorang remaja dia merasa hidup dalam kegelapan (hidup di luar kebenaran) kendati dibesarkan dalam keluarga Kristen.

Lalu, pada suatu saat, setahun setelah dia pindah ke Jakarta dari Solo, Jawa Tengah, melintas di benaknya kenangan kuat sebagai anak Sekolah Minggu. Kemudian, atas kemauan sendiri, Erastus datang ke sebuah Kebaktian Kebangunan Rohani. Dalam KKR itu, dia mengambil keputusan bertobat dan merasakan cinta mula-mula yang amat indah serta secara simultan bergelora rasa rindu untuk melayani. Setelah itu, dia berketetapan masuk Sekolah Alkitab dan mulai melupakan cita-citanya semula menjadi dokter. Dia pun mulai memberitakan Injil. Saat itu, dia aktif sebagai jemaat di GPIB Paulus, Jakarta Pusat.

Erastus Sabdono mengajarkan bahwa karya penebusan adalah merupakan upaya Tuhan untuk mengembalikan manusia kepada rancangan-Nya. Menurutnya, keselamatan bukan hanya soal terhindar dari neraka dan masuk surga. Itu hanya buah. Melainkan, keselamatan adalah usaha Tuhan mengembalikan manusia pada rancangan-Nya. Jadi perlu proses panjang. "…, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia…" (1 Ptr. 1:18).

Kemudian dia aktif dalam pelayanan bidang musik di sebuah gereja kecil. Lalu terlibat dalam pelayanan remaja dan guru Sekolah Minggu. Dari gereja kecil itu dia mengenal Gereja Bethel Indonesia (GBI). Dia pun menyelesaikan studi S1 (STh) dari Institut Teologia dan Keguruan Indonesia (ITKI/Seminari Bethel Indonesia). Kemudian meraih gelar Master Teologia (MTh) di STT Jakarta. Lalu, meraih gelar Doktor Teologia dari STT Baptis Indonesia (STBI) Semarang. Sebelumnya dia menerima gelar Doktor Honoris Causa dari American Christian College.

Erastus pernah dipercaya menjadi ketua umum Penginjil Indonesia (1996-1997). Saat itu, dia melihat harus ada perubahan dalam cara berpikir dengan menggunakan logika rohani yakni pola pikir yang berbasis pada dunia yang akan datang. Dia mengacu pada Firman Tuhan: "Di mana ada hartamu, di situ hatimu berada." Jadi diperlukan logika rohani sebagai lawan (perubahan) dari pola pikir yang berbasis duniawi.

Sebagai gambaran, dia menjelaskan bahwa keberhasilan manusia di dunia bisa diperoleh oleh siapa saja yang bukan Kristen. Tapi (logika rohani) orang Kristen hendaknya menggunakan keberhasilan itu untuk Tuhan. "Jadi dibutuhkan kecerdasan, roh hikmat, untuk menggunakan apa yang kita miliki untuk Tuhan," jelas Erastus Sabdono.

Pola pikir (logika rohani) yang dia maksudkan lebih berdasarkan pada Injil Kerajaan Surga yang Tuhan ajarkan pada Perjanjian Baru. Namun bukan berarti perkataan para nabi dalam Perjanjian Lama ditinggalkan, sebab hal itu juga penting karena memuat kebenaran yang abadi.

Dia menegaskan, menjadi orang Kristen bukan hanya bebas dari cengkraman iblis. Bila pikiran dan tindakan belum benar, berarti kita masih hidup dalam belenggu.

Bertobat Sebagai Pendeta

Pada tahun 1987, dia dan kawan-kawan belajar melayani di sebuah jemaat kecil yang dikenal sebagai gereja gubuk reot berukuran 10x5 meter di Perdatam, Kalibata, Jakarta Selatan. Jemaatnya hanya belasan orang. Ibadah pujian dan penyembahannya hanya diiringi gitar dan ketipung. Gereja kecil itu adalah GBI Rehobot.

GBI Rehobot tersebut pun dilanjutkannya hingga terus berkembang. Walaupun pada awalnya perkembangannya tidak terlalu cepat kerena dia juga masih harus melayani di beberapa tempat di antaranya menjadi salah seorang pembicara utama di GBI Tiberias, bahkan sebagai dosen dan sempat menjabat sebagai rektor di Seminari Bethel. Di Seminari Bethel tersebut dia mengabdi selama 21 tahun. Sehingga, kala itu, dalam satu minggu dia berkhotbah hingga 8 kali, tetapi hanya satu kali di Rehobot.

Kemudian, dia mengambil keputusan bertobat sebagai pendeta dan keluar dari Tiberias, untuk konsentrasi di Rehobot, sekaligus belajar bagaimana menyelenggarakan gereja sesuai dengan pola Alkitab. Suara hati pertobatannya sebagai pendeta dituangkannya dalam lirik lagu: "Di jalan itu kusesat, di rimbun rimba keputusanku/ Apa yang kupandang baik, ternyata timbunan ambisi/Di ujung hatiku nyeri meradang, duka sesalnya hati/Kulukai perasaan dan abaikan isi hati-Mu."

Sejak 1987, dia menggembalakan jemaat Tuhan di Gereja Bethel Indonesia Rehobot, Jl. Sarinah I/7 Jakarta Selatan. Dia ingin mengaplikasikan pertobatannya sebagai pendeta dengan keberanian sebagai pendeta pengajar yang tidak populis dengan penuh janji-janji dan klaim teologi kemakmuran,muzijat-mujizat penyembuhan dan berkat duniawi; tetapi dengan konsisten dan inovatif membangun kedewasaan logika iman para jemaat dalam kebenaran Alkitab

Kala itu tidak ada rencana dan tidak punya keberanian untuk membuka ibadah di gedung. Walaupun karena lokasi gereja tidak cukup menunjang, maka dengan sukacita dan rela Erastus Sabdono membagikan kebenaran Firman Tuhan ke berbagai gereja guna menyingkapkan kebenaran Allah yang mendewasakan jemaat.

Lalu, dalam perkembangannya dan atas desakan beberapa teman akhirnya sejak pertengahan tahun 2000 dibuka dan dibangun juga ibadah (kebaktian) di gedung-gedung dan pusat keramaian di beberapa tempat. "Hal ini bukan dimaksudkan untuk menyaingi gereja lain, turut berkonkurensi atau berkompetisi memindahkan jemaat gereja lain ke kandang Rehobot; tetapi Rehobot Ministry hendak menjawab kebutuhan banyak orang Kristen yang sudah keluar dari hidup agamawinya yaitu tidak menjadikan Kekristenannya sekadar agama, tetapi jalan hidup. Mereka yang sudah selalu membutuhkan makanan keras, bukan lagi susu."

Dalam setiap membuka tempat ibadah, Erastus harus lebih dulu mempersiapkan pemimpin, supaya visi dan logika rohaninya dapat sampai. Begitu pula dalam hal pelayan Firman yang diundang untuk berkhotbah di Rehobot bukan hanya mereka yang "memiliki nama yang kondang" sebagai pengkhotbah yang laris di pasaran, tetapi mereka yang "mengerti apa yang Yesus Ajarkan."

Estafet pengajaran yang harus diteruskan kepada jemaat harus terselenggara. Jemaat bukan hanya di iming-imingi dengan "berkat fisik yang fana". Jemaat harus mulai mengerti kebenaran yang membawa jemaat "benar-benar siap ke surga" dan menjadi pelayan-pelayan Tuhan yang dewasa. Sehingga nantinya mereka bisa melayani di gereja masing-masing tanpa perlu menjadi jemaat Rehobot. Artinya, jemaat harus bisa berteologi tanpa harus melalui pendidikan teologi formal. Jadi belajar teologi itu di gereja. Karena jemaat pun memiliki tanggung jawab untuk menjala manusia hingga benar-benar percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Pengajar Kebenaran Alkitab

Visi Rehobot Ministry lahir dari kebutuhan mendesak gereja Tuhan dewasa ini, yaitu "Membangun Umat Kerajaan Surga Dalam Kebenaran". Umat dibangun menjadi warga Kerajaan Surga yang baik, ini sesuai dengan perintah Tuhan: "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya." (Mat. 6:33) Kehidupan rohani umat yang harus diperhatikan. Tuhan Yesus berkata: "... di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku." (Mat. 16:18) Jemaat milik Tuhan, tetapi kita harus mengasihi dan merasa memiliki demi pertumbuhan iman dan kedewasaan mereka. Kebenaran yang dimaksud diatas adalah Firman Tuhan (Yoh. 17:17).

Gereja harus dilengkapi dengan pelayan-pelayan Firman. Bukan pelayan ide atau pikiran serta pengalaman pribadinya. Iman timbul dari pendengaran, pendengaran oleh Firman Tuhan (Rm. 10:17). Untuk itu yang dibutuhkan adalah Firman yang dapat membangun iman. Jemaat harus tekun belajar kebenaran Firman Tuhan dan bersungguh-sungguh dalam pengiringan kepada Yesus.

Pada akhirnya, jemaat dijumpai tidak bercacat dan tidak bercela di hadapan-Nya. Kita percaya kalau Rehobot adalah pekerjaan Tuhan, maka Tuhan akan mengawal gereja-Nya. Bukan oleh karena cakapnya gembala sidang dan stafnya, tetapi oleh kekuatan Tuhan. Untuk mencapai target ini setiap pekerja harus bersatu, rukun saling mengasihi, mendukung dalam pelayanan dan saling mempercayai. Setiap pekerja harus memiliki penaklukan diri kepada pimpinan di atasnya.

Misi Rehobot Ministry adalah melaksanakan amanat Agung Tuhan Yesus Kristus, yaitu Mengajarkan kebenaran Tuhan kepada jemaat, sehingga setiap individu dalam jemaat benar-benar bukan hanya sebagai orang Kristen, tetapi pelayan Tuhan.

Erastus mengajarkan sudah saatnya kita merobohkan tembok pemisah gereja dan dunia, ibadah dan kerja sekuler, imam dan awam, hamba Tuhan dan jemaat, sebab kita semua seharusnya menjadi hamba Tuhan. "Ibadah kita adalah seluas dunia ini dalam segala aktivitas kita dan jam kebaktian kita adalah seluruh waktu hidup ini. Jemaat harus diajar kebenaran ini," jelasnya.

Erastus berharap dari pengajarannya akan muncul pelayan-pelayan baru yang handal sebagai buahnya. Jemaat yang dia gembalakan berasal dari berbagai latar belakang pendidikan umum dan rata-rata memiliki kapasitas manajemen yang tinggi.

Erastus sendiri berperan sebagai pengajar utama di Rehobot. Hal mana visi dan logika rohani pengajaran di Rehobot harus selaras dengan apa yang dia pahami sebagai saksi Tuhan untuk memberitakan kebenaran di Rehobot.

Erastus dalam setiap khotbahnya benar-benar menggunakan metode proses belajar-mengajar. Selain menggunakan berbagai alat visualisasi, juga membuka kesempatan tanya jawab dengan jemaat. Tidak hanya dalam bentuk khotbah monolog sebagaimana lazimnya diperankan para pendeta. Dia benar-benar mengajar untuk mencerdaskan logika iman (kebenaran Alkitabiah dan aplikasinya dalam keseharian secara total) para jemaat atau pendengarnya.

Untuk mendukung proses pengajaran kebenaran Alkitab, Erastus bersama anggota jemaat juga membangun recording Sola Gracia, percetakan dan penerbitan. Dia sendiri memimpin majalah dan renungan TRUTH. Usaha ini dia kembangkan bersama para anggota jemaat dimana dia ikut sebagai pemegang saham. Hal ini juga menunjang aktifitasnya sebagai pembicara seminar, KKR, TV, radio, penulis buku, dan mencipta serta menyanyi lagu-lagu rohani.

Erastus Sabdono yang aktif sebagai gembala jemaat GBI Rehobot, pengkhotbah, dan pengajar kebenaran Alkitab, juga seorang pencipta dan
penyanyi lagu rohani. Dia mulai mencipta lagu saat melayani Sekolah Minggu. Ketika itu, selain mencipta lagu, dia gemar menulis puisi dan cerpen untuk Sekolah Minggu.

Semua lagu-lagu ciptaannya selaras dengan visi dan misinya mengajar umat Tuhan untuk mencari kebenaran yang hakiki yakni kebenaran yang berdasarkan Alkitab. Dia menggunakan lagu sebagai media pengajaran kebenaran yang mengantar umat Tuhan menuju langit dan bumi baru dengan fokus pembaruan karakter.

Erastus tidak mengenal waktu dan tempat dalam hal mencipta lagu. Bisa saja sebuah lagu tercipta ketika dia dalam perjalanan di tengah kemacetan lalulintas Jakarta. Seperti lagu Selalu untuk-Mu, tercipta ketika dalam perjalanan dari fly over Semanggi menuju Panin Hall di selatan Jalan Sudirman, dimana dia menciptakan lagu itu hanya membutuhkan waktu 20 menit.

Berikut liriknya: Selalu untuk-Mu selalu untuk-Mu Tuhan dan Rajaku/Semua yang kuperbuat baik siang dan malam, selalu untuk-Mu/Segenap hidupku adalah milik-Mu 'tuk kemuliaan-MU/Sampai ku tua nanti, sampai di Sorga nanti/Selalu Untuk-Mu.

Amin.
**

Anda bisa mengikuti/mengunjungi renungan artikel yang diterbitkan beliau di www.truth-media.com


Saat ini, lokasi pelayanan dan sekretariat wilayah Rehobot Ministry ada di tujuh tempat di Jakarta, yaitu:

Graha Rehobot, Pertokoan Gading Kirana Blok A10/1-2, Kelapa Gading, Jakarta 14240, Telepon: +62-21-45842380, +62-21-45842381, Fax: +62-21-45842380;

Rehobot Perdatam, Untuk sementara pindah ke Aula Pomad, Jl. Kalibata Tengah I, Kompleks Pomad, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Telepon: +62-21-7945615, +62-21-79192660, Fax: +62-21-79192680;

Pluit, Perwata Tower Lt. 17, Kompleks CBD Pluit, Jl. Raya Pluit Selatan No. 1, Pluit, Jakarta 14440;

Roxy Square, Gedung Roxy Square Lt. 3, Jl. Kyai Tapa 1, Jakarta 11450, Telepon: +62-21-56954546,Fax: +62-21-56954516;

Sarinah, Thamrin Handphone Center Lt. 1, Kawasan Sarinah, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat;

Sastra Graha, Gedung Sastra Graha Lt. 3A, Jl. Raya Perjuangan 21, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Telepon: +62-21-53671005, +62-21-53670425;

Taman Harapan Baru, Perumahan Taman Harapan Baru Blok P2/17, Bekasi Barat, Telepon: +62-21-8871803;


(Oleh Kristus Ministry)

(Sumber : http://www.tokohindonesia.com)

Friday, May 26, 2017

Artikel - Kerendahan Hati





Shalom sahabat KM, 

Dalam Filipi 2:8 tertulis: "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." 

Dalam teks aslinya, terdapat kata heuretheis (ευρεθεις), yang berasal dari kata heurisko, yang bisa berarti find, get, obtain, perceive, see. Melalui ayat ini hendak dikemukakan bahwa dalam keadaan sebagai manusia Ia merendahkan diri. Kata ini menerangkan bahwa Yesus benar-benar menjadi manusia. Dalam teks aslinya tertulis: heuretheis hos anthropos (ευρεθεις ως ανθρωπος,). Kata hos (ως) bisa berarti about, after (that), (according) as soon (as), even as (like). Kata ini lebih menegaskan bahwa Yesus Kristus benar-benar menjadi manusia yang memiliki keberadaan yang sama dengan manusia. Hal tersebut adalah sebuah perendahan diri yang sangat hebat, sebagai Allah tetapi merelakan diri sejajar dengan ciptaan-Nya. Cara inilah yang menghantar-Nya ke kemuliaan-Nya. Allah Sang Pencipta menjadi sama dengan hasil ciptaan-Nya; manusia, adalah sesuatu yang tidak dapat dimengerti. Justru di sinilah nampak kerendahan hati Yesus Kristus, yang menjadi pola kehidupan pelayan Tuhan di sepanjang zaman. Ketika Yesus menjadi manusia, Yesus sadar siapa diri-Nya. Ia telah mengosogkan diri-Nya, maka Ia tidak menuntut Bapa memperlakukan-Nya secara khusus.

Penulis kitab Ibrani menyatakan bahwa dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya. (Ibr. 5:7-8). Dari tulisan tersebut dapat disimpulkan bahwa Yesus mengenal diri-Nya sebagai Allah yang telah mengosongkan diri, karenanya Ia merendahkan diri sedemikian rupa. Dalam pelayanan dapat dilihat sikap rendah hati-Nya yang luar biasa dan hal ini menonjol dalam pelayanan-Nya. Itulah sebabnya hal kerendahan hati menjadi sangat sentral bagi seorang pelayan Tuhan. Melayani seperti Yesus berarti melayani dengan kerendahan hati, yang menuntut dirinya menyadari (mengenali diri) dan menerima bahwa dirinya adalah milik Tuhan sepenuhnya. Orang yang menyadari bahwa dirinya dalah milik Tuhan, maka segala sesuatu yang dilakukan tidak lagi untuk dirinya sendiri, tetapi bagi kemuliaan nama pemiliknya, yaitu Tuhan Yesus.

Pengenalan diri yang benar membuat seseorang dapat menempatkan diri di hadapan Tuhan dengan benar pula. Tuhan adalah Sang Khalik, Pencipta langit dan bumi, dan manusia adalah ciptaan. Seorang yang mengenal diri dapat menempatkan diri sebagai ciptaan di hadapan Penciptanya. Dengan demikian seseorang dapat melayani Tuhan dengan sikap hati yang benar. Tentu pelayanan yang dilakukan adalah pelayanan yang bermotif benar. Pengenalan diri yang benar akan membuatnya dapat menerima diri dalam segala keberadaannya. Ini berarti seorang pelayan Tuhan tidak perlu menutup-nutupi kekurangan dan kelemahan yang ada padanya. Aspek lain, seorang pelayan Tuhan harus bisa menerima kritik dan saran orang lain. Selanjutnya ia akan terus menerus mengoreksi diri, agar mengenal diri seperti Allah mengenal dirinya. Dengan mengenal diri dengan benar, maka seseorang bisa mengenal orang lain. Hal ini sangat dibutuhkan dalam pelayanan. Hal ini membuat seseorang tidak menonjolkan diri. Orang yang tidak menonjolkan diri atau tidak mencari hormat bagi dirinya, segala sesuatu yang diusahakan adalah demi kemuliaan Tuhan atau kepentingan Kerajaan Allah.

Sikap tidak menonjolkan diri berangkat dari kesadaran bahwa dirinya adalah seorang “hamba”. Kerendahan hati ini adalah sikap hati, sesuatu yang bersifat batiniah. Kesadaran ini akan membuat seseorang dengan tegas menolak segala bentuk pengkultusan atas dirinya. Pengkultusan diri, baik secara terang-terangan maupun terselubung, adalah sikap penolakan terhadap Tuhan sebagai satu-satunya yang layak disembah. Keberhasilan, sukses dan segala perestasi pelayanan hendaknya tidak menjadi alasan untuk meninggikan diri. Seorang pelayan Tuhan memang tidak dapat mencegah orang memuji atau mengidola dirinya, tetapi seorang pelayan Tuhan yang benar akan mengarahkan pujian dan pengidolaan tersebut agar ditujukan bagi Tuhan. Untuk ini seorang pelayan Tuhan tidak boleh memberi signal atau isyarat kepada orang lain untuk menyanjung dirinya. Sekalipun ia dapat mencapai prestasi yang tinggi, ia tidak memanipulasi keberhasilan atau prestasi tinggi yang dicapainya untuk menonjolkan diri.

Amin.


(oleh Kistus Ministry)
(sumber : www.truth-media.com)

Tuesday, May 23, 2017

Artikel - Rela Kehilangan Hak Milik





Shalom Sahabat KM,   

Dari kisah kelahiran Tuhan Yesus, menunjukkan kepapaan atau kehinaan-Nya yang sangat ekstrem. Ia tidak dilahirkan dalam istana atau rumah yang layak, tetapi Ia lahir di tempat sederhana, sangat besar kemungkinan di kandang hewan (Lukas 2:7). Keberadaan-Nya seperti ini menunjukkan bahwa Ia rela kehilangan hak untuk memiliki kelimpahan kekayaan, walaupun Ia adalah pemilik dari segala sesuatu, sebab Ia adalah Pencipta dari segala sesuatu itu (Yohanes 1:1-13). Hidup kesederhanaan-Nya terpancar dari sejak kelahiran-Nya sampai kepada kematian-Nya di kayu salib. Ia tergantung di kayu salib dengan tubuh setengah telanjang, sebab prajurit Romawi merenggut jubah-Nya dan membagi di antara mereka melalui undi (Matius 27:35).

Dalam suatu pernyataan-Nya Yesus mengemukakan: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya” (Lukas 9:58). Sebuah pernyataan yang menunjukkan kemiskinan-Nya yang sangat ekstrem. Dari hal ini nampaklah bahwa Yesus rela kehilangan hak untuk menikmati kekayaan materi yang sebenarnya adalah milik-Nya sendiri. Paulus dalam tulisannya mengatakan: Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya (2 Korintus 8:9). Kemiskinan dalam teks ini adalah eptocheusen (ἐπτώχευσεν) berarti become poor, kata ini berasal dari kata ptocheuo yang memiliki pengertian to be a beggar, to become indigent. Hal ini menunjukkan ketidakberdayaan secara materi atau kemiskinan-Nya secara materi.

Betapa berbahayanya ketika seseorang terjebak atau disesatkan oleh rasa aman yang salah. Rasa aman semu ini membuat seseorang tanpa sadar membelakangi Tuhan. Rasa aman yang salah ini diajarkan oleh dunia kepada kita sejak kecil. Rasa aman oleh karena difasilitasi oleh kekuatan di sekitar kita. Fasilitas tersebut bisa berupa uang, harta, keluarga atau relasi petinggi negara, pangkat, nama baik dan kekuatan lain. Rasa aman ini juga menyangkut keyakinannya bahwa ia akan bahagia dan menikmati hidup dengan keberuntungan dan kesenangan kalau difasilitasi oleh kekuatan-kekuatan tersebut. Rasa aman yang salah ini telah menjadi gaya hidup atau pola hidup manusia pada umumnya. Iblis membujuk manusia untuk memiliki gaya hidup yang salah tersebut (yaitu rasa aman yang bertumpu kepada kekuatan di luar Tuhan). Ketika Iblis berkata: Sembahlah aku maka akan kuberikan dunia ini kepada-Mu (Lukas 4:5-7), bujukan tersebut adalah dorongan untuk memiliki gaya hidup, di mana seseorang merasa aman dengan kekuatan di luar Tuhan.

Hal ini membuat seorang melakukan percintaan dengan dunia dan tidak bergantung kepada Tuhan. Hal ini pula membuat orang Kristen menjauhi Tuhan dan melakukan pelacuran rohani. Hal ini sama dengan menyembah Iblis. Mereka tidak merasa tidak menyembah Iblis, padahal kenyataannya mereka menyembah Iblis dan hal ini sudah cukup membuat seseorang binasa. Inilah dosa materialisme yang merajalela hebat dalam dunia post modern hari ini. Percintaan dunia mengakibatkan seseorang menjadikan dirinya musuh Tuhan (Yakobus 4:4), kasih akan Bapa tidak ada pada orang tersebut (1 Yohanes 2:15-17) tentu mereka tidak mengerti apa artinya pelayanan dan mengasihi sesama, sebab hati mereka sudah dibelenggu dengan percintaan dunia.

Di era post modern, masyarakat merasa nyaman bila memiliki deposito. Sebagai pelayan Tuhan, kita tidak boleh mengenakan standar hidup seperti anak-anak dunia. Paulus menasihati orang percaya bahwa asal ada makanan dan pakaian cukup. Ini artinya bahwa seorang anak Allah tidak boleh menuntut dan mengharapkan memiliki standar hidup seperti anak-anak dunia. Bila seorang pelayan Tuhan sudah merasa berhak memiliki hak milik, maka ia tidak akan dapat menjadi pelayan seperti Yesus; yang dicurahkan seperti anggur dan dipecahkan seperti roti.


Dalam pelayanan memang dibutuhkan berbagai fasilitas, tetapi hendaknya fasilitas yang diharapkan, seperti mobil, rumah pastori dan lain sebagainya, tetapi fasilitas tersebut bukanlah menjadi hak milik untuk kenyamanan hidup. Dengan prinsip yang benar ini maka seseorang dapat berkorban demi pekerjaan Tuhan bagaimanapun beratnya. Walaupun telah bekerja keras, seorang pelayan Tuhan tidak boleh merasa berhak memiliki hak milik. Pengorbanannya adalah devosi bagi Tuhan, bukan taburan yang mengharapkan tuaian sekarang, tetapi nanti di belakang langit biru.

Tuhan Yesus menerangi kita semua.

Amin.


(oleh Kristus Ministry)
(sumber : truth-media.com)

Saturday, May 20, 2017

Kesaksian - Pesan Ps. Steven Agustinus (Peperangan Rohani)






PEPERANGAN ROHANI UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMENANGAN


Menjalani kehidupan sehari-hari adalah sama seperti memasuki suatu peperangan rohani. Ada "hari yang jahat" disana; ada "masa yang sukar" yang menunggu; ada "panah-panah api dari si Jahat" yang sewaktu-waktu bisa menghunjam ke dalam kehidupan kita; belum lagi berbagai sistem korup yang di praktekkan oleh orang-orang fasik yang hidup dalam pengaruh/ kendali si Jahat sendiri...

Peperangannya adalah untuk mempertahankan kemenangan yang sudah Tuhan berikan sehingga tidak di curi oleh Iblis kembali; memastikan sebagai orang percaya, kita tidak termakan oleh dusta Iblis yang membuat "manusia lama kita" - the Self, kembali bangkit dan memanifestasikan diri.

Tapi tidak bisa di pungkiri, masih tetap ada banyak orang percaya yang karena lengah - memberi diri mereka terpengaruh oleh pekerjaan roh kepasifan & kemalasan rohani, akhirnya jadi "terluka" karena terkena berbagai "senjata rahasia musuh" : dusta Iblis.




Ada banyak orang percaya yang menjalani kehidupan sehari-hari mereka dengan terus menyimpan "luka" - inilah kondisi kehidupan yang sangat rentan dengan berbagai aktifitas roh-roh dunia lainnya. Ada roh kebencian, roh dendam, roh keserakahan yang siap untuk "mengkhamiri" dan "membendung" aliran air hidup yang selama ini ada dalam kehidupan orang percaya yang bersangkutan... Tanpa orang-orang percaya yang sedang "terluka" tersebut di sembuhkan, mereka justru akan menjadi 'duri dalam daging' bagi orang-orang percaya yang lainnya.

Mereka yang sedang "terluka" tidak sadar bahwa sesungguhnya hidup mereka sedang di jadikan "tunggangan" & "alat" oleh Musuh untuk melukai saudara-saudara seiman yang lainnya...

Jadi, di satu sisi ada gempuran bertubi-tubi dari pihak Musuh dan di sisi yang lain, ada kekacauan yang di timbulkan oleh "little demons" di tengah pasukan orang percaya tersebut...

Ketika sekali waktu Tuhan menunjukkan scenario seperti diatas, Roh Kudus memberikan pernyataan: Setiap orang percaya harus "menggoreskan" apapun firman yang sudah mereka terima ke dalam hidup mereka...

Dan seketika mata imajinasi saya seperti di bawa untuk melihat ada banyak orang percaya yang sedang terluka hidupnya, dengan di tunggangi oleh "little demons" tertentu, sedang berlutut dan berseru-seru kepada Tuhan. Saya seperti melihat seruan-seruan dan doa mereka bergerak ke arah ruang takhta seperti suatu lembaran-lembaran kertas yang di tiup/di gerakkan oleh angin. Semakin bersungguh-sungguh dan keras mereka berdoa, semakin kuat dan cepat lembaran-lembaran tersebut meluncur ke arah ruang takhta. Dan dari setiap lembaran-lembaran doa yang masuk ke ruang takhta, saya melihat bagaimana Yesus sang Imam Besar Agung segera memberikan respon dengan menuliskan sesuatu yang jadi terlihat menyala-nyala, bersinar diatas lembaran-lembaran doa tersebut - itulah Firman Anugerah yang adalah merupakan jawaban dari apapun yang sedang kita doakan.




Saya melihat bagaimana Yesus sang Raja, memberikan lembaran-lembaran doa yang sudah Dia tulisi firman tersebut kepada malaikat-malaikat yang sudah antri menunggu perintah dari pada-Nya. Saat malaikat membawa lembaran jawaban doa - firman dari sang Raja - dan berusaha menyerahkannya kepada orang percaya yang sedang berlutut dan berseru-seru tersebut, ada sebagian dari mereka yang langsung bisa menerima jawaban doa tersebut dan seketika "little demons" tersebut terjungkal jatuh dari hidup orang percaya yang ada; tapi saya melihat tidak sedikit juga orang percaya yang seperti "kesulitan" untuk dapat menerima jawaban doa yang ditujukan kepada mereka...

Bagi mereka yang sudah menerima firman, ada sebagian yang hanya menyimpan lembaran jawaban doa tersebut sehingga walau tidak ada "little demons" atas hidup mereka, tapi mereka melanjutkan perjalanan mereka dengan masih tetap membawa luka dalam hidup mereka....

Pada akhirnya, di suatu belokan kehidupan tertentu, kembali ada "little demons " yang berhasil menunggangi mereka kembali. Little demons tersebut tetap memiliki akses masuk untuk menunggangi kehidupan orang percaya karena masih adanya luka dalam kehidupan mereka...

Sebagian orang percaya lain, yang sudah menerima lembaran firman, saya lihat mempergunakan firman tersebut untuk mereka gosokkan ke luka-luka yang ada. Dan aneh, dari lembaran jawaban doa tersebut, ketika di gosok-gosokkan dengan keras ke arah luka yang awalnya ada, secara tiba-tiba mengeluarkan minyak. Itulah minyak Roh Kudus yang mampu menyembuhkan semua luka...

Orang percaya yang bersangkutan secara tiba-tiba jadi memiliki kemampuan untuk melihat kesetiaan Bapa & Tangan Tuhan yang perkasa, yang terus menyertai hidupnya walau sedang ada dalam masa yang sukar sekalipun.

Tiba-tiba, dalam pikiran saya muncul ayat firman Yesaya 46:4 "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu."

Ketika "mata" orang percaya melihat kesetiaan Bapa & Tangan Tuhan yang perkasa, lahir suatu kekuatan & pengharapan baru dalam batinnya - saya melihat pengharapan & kekuatan baru tersebut seperti sepasang sayap yang tiba-tiba muncul dari punggung orang percaya tersebut - itulah kerja firman & Roh dalam kehidupan orang percaya yang membuatnya mampu "terbang" untuk melanjutkan perjalanan rohaninya. Mereka jadi memiliki kemudahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari karena "medan peperangan" yang awalnya menyulitkan/menghambat perjalanan rohani mereka, sekarang ada di bawah kaki mereka... Mereka "naik terbang" mengatasi berbagai pekerjaan Musuh. Musuh tidak bisa mengidentifikasi mereka lagi...


Saya juga melihat, bagaimana orang-orang percaya tersebut mulai Tuhan pakai untuk terbang naik-turun menolong orang-orang yang sedang di tunggangi oleh little demons. Dengan "firman-firman baru" - fresh revelation - yang mereka terima dari sang Raja, mereka menolong saudara-saudara mereka untuk di merdekakan dari berbagai "little demons" yang selama ini menunggangi mereka dan menerima kesembuhan dari minyak Roh Kudus-Nya.

Amin.


(oleh Kristus Ministry)
(sumber : joshuaivanministries.blogspot.com)

Thursday, May 18, 2017

Artikel - Dimulai Dari Mengasihi Diri Sendiri






Shalom sahabat KM,

Dalam Matius 25:31-46 ditunjukkan oleh Tuhan Yesus bahwa segala perbuatan baik yang telah kita lakukan bagi orang yang membutuhkan pertolongan, yang membuat mereka mengenal Juru Selamat dan dipersiapkan masuk Kerajaan Surga adalah perbuatan baik Tuhan sendiri. Itulah pelayanan yang sejati. Ini berarti, pelayanan yang benar dan nyata adalah perjalanan hidup kita setiap hari di tempat di mana kita menyelenggarakan hidup: di rumah, toko, pasar, kantor, pergaulan umum, sekolah, kampus dan lain sebagainya. Di tempat di mana setiap hari kita melakukan segala aktivitas kita, di sanalah pelayanan yang sesungguhnya. Gereja tidak terlalu membutuhkan orang Kristen yang hanya berkiprah di lingkungan tembok gereja, tetapi justru di tengah-tengah masyarakat.

Pelayanan kepada Tuhan secara benar adalah pelayanan yang tidak dibatasi oleh cara. Ini berarti bukan hanya kegiatan yang berorientasi pada kegiatan gereja yang disebut sebagai kegiatan rohani. Pelayanan bukan hanya ada di sekitar gereja seperti berkotbah, memimpin puji-pujian, sebagai staf pengurus gereja, guru sekolah Minggu dan lain sebagainya. Segala kegiatan yang dilakukan demi kepentingan atau keuntungan Tuhan, sehingga memuaskan dan menyenangkan hati-Nya adalah pelayanan (1Korintus 10:31). Pelayanan yang dapat dilakukan siapa pun tanpa membedakan status (pria wanita, kaya atau miskin, dari berbagai suku bangsa dan berbagai golongan). Di sini pelayanan bukan monopoli pejabat yang disahkan sinode sebagai pejabatnya. Sebagai akibat salah konsep mengenai pelayanan, maka muncul “malaikat-malaikat” bahkan mesias-mesias modern. Tempat di mana Tuhan berada sering digantikan oleh orang-orang yang mengaku sebagai pelayan Tuhan yang telah diberi mandat Tuhan menjadi mediator antar umat dan Allah. Padahal mediator kita hanya satu, yaitu Tuhan Yesus sendiri.

Dalam pelayanan yang penting adalah siapakah yang menerima pelayanan kita. Tentu jawabnya mudah, yaitu Tuhan. Pertanyaannya adalah apakah semua yang kita lakukan benar-benar ditujukan bagi Tuhan? sebab banyak orang tidak jujur dengan dirinya sendiri. Mulut mengatakan melayani Tuhan, padahal sebenarnya ia melayani dirinya sendiri. Hal ini terjadi berhubung belum bisa menyalibkan dirinya sendiri atau belum menurunkan dirinya dari takhta kehidupannya. Tuhan Yesus belum bisa berkuasa atas hidup orang seperti itu. Ia belum bertumbuh sampai pada satu pengakuan: hidupku bukan aku lagi tetapi Kristus yang hidup di dalam aku. Pelayanan yang benar hanya dapat dilakukan oleh mereka yang benar-benar telah menyadari, bahwa satu-satunya tujuan hidup ini adalah mengabdi kepada Tuhan seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus (Filipi 1:21).

Oleh sebab itu pelayanan yang benar harus dimulai dari kerinduan yang sungguh-sungguh untuk melakukan segala sesuatu untuk kepentingan pekerjaan Tuhan, sehingga hati Tuhan dipuaskan dan disenangkan. Hal ini harus dipelajari dalam perjalanan hidup dari hari ke hari. Sampai suatu saat seseorang mengerti apa artinya hidup menghamba kepada Tuhan. Pelayanan harus dimulai dari diri sendiri, yaitu mengasihi diri sendiri seperti Tuhan mengasihi dirinya. Kemudian, berkembang menjadi mengasihi orang lain di sekitarnya seperti mengasihi diri sendiri. Orang di sekitarnya adalah siapa pun. Dari pasangan hidup, anak, orang tua, mertua, keluarga besar, pembantu rumah tangga dan sopir kita dan setiap orang yang kita jumpai. Sebab Tuhan mengasihi mereka dan Tuhan mau menyelamatkan dan memberkati mereka.


Tidak sedikit terdapat orang-orang Kristen yang cakap dalam kegiatan pelayanan gereja, tetapi kehidupan setiap harinya tidak mendatangkan keteduhan bagi sesama. Mereka rajin datang ke gereja dan di depan mata masyarakat menunjukkan sebagai seorang pembela agama Kristen. Tetapi dalam kehidupan setiap hari, perbuatan mereka tidak memberkati orang lain. Orang-orang seperti ini pada dasarnya belum melayani Tuhan. Dalam kasus-kasus tertentu nampaklah karakter manusiawi mereka yang tidak berbelas kasihan terhadap sesama atau sewenang-wenang, mau menang sendiri atau tidak mau mengalah, serakah, mau menunjukkan prestasi dan kelebihan yang dimilikinya, tidak mau mengerti orang lain, memaksakan kehendaknya kepada orang lain, pelit, bengis, sombong dan lain sebagainya. Orang yang paling banyak menjadi korban atau paling merasakan akibat cacat karakter tersebut adalah orang-orang yang ada di sekitarnya, yaitu pasangan hidup, anak dan keluarga besarnya yang dekat, pembantu rumah tangga, sopir, bawahan di kantor dan teman pergaulan yang dekat. Orang seperti ini belum bisa disebut pelayan Tuhan, walaupun aktif di gereja.

Demikian yang dapat disampaikan, Tuhan Yesus membimbing dan memberkati anda.

Amin.


(oleh Kristus Ministry)
(sumber : www.truth-media.com)

Tuesday, May 9, 2017

Artikel - Tiga Perkara Jangan Dilakukan Di Akhir Zaman






3 Perkara Yang Orang Percaya Jangan Lakukan Di Akhir Zaman



1. Jangan Menyembah atau Menerima Tanda Antikris (Wahyu 14:9-11)

Pada akhir zaman umat Tuhan akan disodorkan pada pilihan: menerima tanda agama Antikris dan menerima semua fasilitas dan kemudahan atau menolak tanda binatang itu dan hidup prihatin serba sulit (tidak memperoleh izin membeli dan menjual) (Wah 13:17).


Jangan menerima tanda binatang itu. Mereka yang menerima tanda binatang itu akan minum anggur murka Allah yang menyala-nyala siang dan malam.
(Terutama bagi orang-orang yang tertinggal).



2. Jangan Egois dan Menjadi Hamba Uang (2 Timotius 3:2a)

Orang yang egois dan menjadi hamba uang adalah orang yang paling tidak tahan terhadap krisis yang akan terjadi di akhir zaman. Pada akhir zaman orang Kristen dituntut hidup serba prihatin dan peduli dengan banyak saudara senasib sependeritaan. Sementara diluar sana tersedia "kebebasan" yang dapat diambil kapan saja bagi mereka yang mau menerima tanda sang Antikris.


Jangan egois juga berarti peduli kepada mereka yang masih di luar kasih karunia. Pertama keluarga kita, family dan kerabat, sahabat dan tetangga dan ada begitu banyak mereka yang akan binasa karena tidak mengenal kebenaran. Kita harus memberitakan kebenaran kepada mereka yang kita bisa jumpai.



3.  Jangan Memungkiri Kekuatan Ibadah (2 Timotius 3:5)

Pada akhir zaman umat Tuhan akan disempurnakan melalui Firman dan kehidupan Ibadah kita. Hanya orang yang disempurnakan yang akan diangkat waktu Tuhan datang. Jadi jangan memungkiri kekuatan ibadah.


Yang dimaksud memungkiri kekuatan ibadah adalah sekalipun orang pergi ke gereja, tetapi tetap berbuat jahat dan sarat dengan perbuatan dosa (ayat 6). Walaupun mendengar Firman tetapi tidak mau belajar hidup benar (ayat 7). Orang yang tidak menuruti Firman tidak akan lebih maju secara rohani (ayat 8-9)

Tetapi jemaat harus memiliki cara hidup, pendirian, iman, kesabaran, kasih dan ketekunan sesuai dari Firman Tuhan agar didapati sempurna waktu Tuhan datang.

Amin.


(Oleh Kristus Ministry)
(sumber : houseofrevelation.com)

Artikel Lainnya