Firman Tuhan

Mazmur 139 : 14,
"Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.''

Thursday, May 18, 2017

Artikel - Dimulai Dari Mengasihi Diri Sendiri






Shalom sahabat KM,

Dalam Matius 25:31-46 ditunjukkan oleh Tuhan Yesus bahwa segala perbuatan baik yang telah kita lakukan bagi orang yang membutuhkan pertolongan, yang membuat mereka mengenal Juru Selamat dan dipersiapkan masuk Kerajaan Surga adalah perbuatan baik Tuhan sendiri. Itulah pelayanan yang sejati. Ini berarti, pelayanan yang benar dan nyata adalah perjalanan hidup kita setiap hari di tempat di mana kita menyelenggarakan hidup: di rumah, toko, pasar, kantor, pergaulan umum, sekolah, kampus dan lain sebagainya. Di tempat di mana setiap hari kita melakukan segala aktivitas kita, di sanalah pelayanan yang sesungguhnya. Gereja tidak terlalu membutuhkan orang Kristen yang hanya berkiprah di lingkungan tembok gereja, tetapi justru di tengah-tengah masyarakat.

Pelayanan kepada Tuhan secara benar adalah pelayanan yang tidak dibatasi oleh cara. Ini berarti bukan hanya kegiatan yang berorientasi pada kegiatan gereja yang disebut sebagai kegiatan rohani. Pelayanan bukan hanya ada di sekitar gereja seperti berkotbah, memimpin puji-pujian, sebagai staf pengurus gereja, guru sekolah Minggu dan lain sebagainya. Segala kegiatan yang dilakukan demi kepentingan atau keuntungan Tuhan, sehingga memuaskan dan menyenangkan hati-Nya adalah pelayanan (1Korintus 10:31). Pelayanan yang dapat dilakukan siapa pun tanpa membedakan status (pria wanita, kaya atau miskin, dari berbagai suku bangsa dan berbagai golongan). Di sini pelayanan bukan monopoli pejabat yang disahkan sinode sebagai pejabatnya. Sebagai akibat salah konsep mengenai pelayanan, maka muncul “malaikat-malaikat” bahkan mesias-mesias modern. Tempat di mana Tuhan berada sering digantikan oleh orang-orang yang mengaku sebagai pelayan Tuhan yang telah diberi mandat Tuhan menjadi mediator antar umat dan Allah. Padahal mediator kita hanya satu, yaitu Tuhan Yesus sendiri.

Dalam pelayanan yang penting adalah siapakah yang menerima pelayanan kita. Tentu jawabnya mudah, yaitu Tuhan. Pertanyaannya adalah apakah semua yang kita lakukan benar-benar ditujukan bagi Tuhan? sebab banyak orang tidak jujur dengan dirinya sendiri. Mulut mengatakan melayani Tuhan, padahal sebenarnya ia melayani dirinya sendiri. Hal ini terjadi berhubung belum bisa menyalibkan dirinya sendiri atau belum menurunkan dirinya dari takhta kehidupannya. Tuhan Yesus belum bisa berkuasa atas hidup orang seperti itu. Ia belum bertumbuh sampai pada satu pengakuan: hidupku bukan aku lagi tetapi Kristus yang hidup di dalam aku. Pelayanan yang benar hanya dapat dilakukan oleh mereka yang benar-benar telah menyadari, bahwa satu-satunya tujuan hidup ini adalah mengabdi kepada Tuhan seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus (Filipi 1:21).

Oleh sebab itu pelayanan yang benar harus dimulai dari kerinduan yang sungguh-sungguh untuk melakukan segala sesuatu untuk kepentingan pekerjaan Tuhan, sehingga hati Tuhan dipuaskan dan disenangkan. Hal ini harus dipelajari dalam perjalanan hidup dari hari ke hari. Sampai suatu saat seseorang mengerti apa artinya hidup menghamba kepada Tuhan. Pelayanan harus dimulai dari diri sendiri, yaitu mengasihi diri sendiri seperti Tuhan mengasihi dirinya. Kemudian, berkembang menjadi mengasihi orang lain di sekitarnya seperti mengasihi diri sendiri. Orang di sekitarnya adalah siapa pun. Dari pasangan hidup, anak, orang tua, mertua, keluarga besar, pembantu rumah tangga dan sopir kita dan setiap orang yang kita jumpai. Sebab Tuhan mengasihi mereka dan Tuhan mau menyelamatkan dan memberkati mereka.


Tidak sedikit terdapat orang-orang Kristen yang cakap dalam kegiatan pelayanan gereja, tetapi kehidupan setiap harinya tidak mendatangkan keteduhan bagi sesama. Mereka rajin datang ke gereja dan di depan mata masyarakat menunjukkan sebagai seorang pembela agama Kristen. Tetapi dalam kehidupan setiap hari, perbuatan mereka tidak memberkati orang lain. Orang-orang seperti ini pada dasarnya belum melayani Tuhan. Dalam kasus-kasus tertentu nampaklah karakter manusiawi mereka yang tidak berbelas kasihan terhadap sesama atau sewenang-wenang, mau menang sendiri atau tidak mau mengalah, serakah, mau menunjukkan prestasi dan kelebihan yang dimilikinya, tidak mau mengerti orang lain, memaksakan kehendaknya kepada orang lain, pelit, bengis, sombong dan lain sebagainya. Orang yang paling banyak menjadi korban atau paling merasakan akibat cacat karakter tersebut adalah orang-orang yang ada di sekitarnya, yaitu pasangan hidup, anak dan keluarga besarnya yang dekat, pembantu rumah tangga, sopir, bawahan di kantor dan teman pergaulan yang dekat. Orang seperti ini belum bisa disebut pelayan Tuhan, walaupun aktif di gereja.

Demikian yang dapat disampaikan, Tuhan Yesus membimbing dan memberkati anda.

Amin.


(oleh Kristus Ministry)
(sumber : www.truth-media.com)

No comments:

Post a Comment

Artikel Lainnya