Shalom sahabat KM,
A.W. Tozer pernah berkata, "Adalah hal yang
mustahil untuk terlalu menekankan pentingnya ajaran yang sehat dalam kehidupan
seorang Kristen. Berpikir dengan benar tentang hal-hal rohani adalah keharusan
apabila kita ingin hidup dengan benar. Sama seperti orang tidak dapat memetik
anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri, demikian pula karakter
tidak akan tumbuh dari pengajaran yang tidak sehat."
Pengajaran yang sehat sangat
dibutuhkan dalam pertumbuhan gereja, karena di akhir zaman ini banyak gereja
dibombardir dengan ajaran-ajaran sesat. Mungkin sebagian orang beranggapan
bahwa kita tidak perlu terlalu memusingkan tentang mana ajaran yang tidak sehat.
"Kita cukup berfokus kepada ajaran yang benar saja", demikian
dikatakan. Pemikiran seperti ini, meskipun seolah-olah mengandung kebenaran,
sesungguhnya bertentangan dengan Alkitab.
Yesus memperingatkan
murid-muridnya akan ajaran sesat (Mat 24:4-5); Paulus meminta Timotius untuk
memerangi ajaran sesat (1 Tim 1:3). Demikianlah kita harus meneladaninya.
Ciri ajaran yang sehat:
1. Ajaran yang Sehat Berpusat pada Injil Kristus
Paulus memberikan teguran
yang keras kepada jemaat di Galatia karena mereka mulai mengikuti "injil
yang lain" dari guru-guru palsu yang mengajarkan bahwa kebenaran diperoleh
lewat ketaatan terhadap hukum Taurat. Hari-hari ini kita melihat berbagai
ajaran yang tidak berpusat kepada Kristus, melainkan semata-mata kepada manusia.
(Gal 1:6-9)
2. Ajaran yang Sehat Bersifat Seimbang
Ajaran yang sehat akan
menampilkan ciri-ciri keseimbangan Firman Tuhan, seperti:
• kemurahan dan kekerasan
Allah (Rom 11:22);
• kasih dan hajaran-Nya (Mzm
103:13, Ibr 12:6);
• Allah yang imanen (bersama
dengan kita) dan
transenden (berbeda,
terpisahkan dari
ciptaan-Nya) (Yes 7:14, Yes
6:1-3);
• kondisi jasmani dan rohani
yang baik
(3 Yoh 1:2);
• iman dan perbuatan (Yak
2:17-18).
Ajaran yang tidak sehat akan
menonjolkan
sifat-sifat yang ekstrim,
seperti:
• God is always in good mood
(hypergrace);
• penekanan yang berlebihan
akan hal-hal
spiritual (gnostis, new
age),
di mana hal-hal mistis
bercampur dengan
pengajaran yang Alkitabiah.
3. Ajaran yang Sehat Menghasilkan Buah yang Baik
Ajaran sehat berlandaskan
hikmat yang dari atas, sedangkan ajaran yang tidak sehat sering kali disertai
dengan roh kesombongan, merasa dirinya paling benar dan akan menghasilkan
sebuah komunitas (sekte) yang menyimpang. (Yak 3:13)
KARAKTERISTIK AJARAN SESAT
1. Ajaran Sesat Cenderung Menghadirkan Pewahyuan "Baru"
Pewahyuan "baru" dianggap
sebagai kebenaran baru yang ditambahkan kepada atau disandingkan dengan
Alkitab. Alkitab tidak lagi menjadi kebenaran mutlak dan satu-satunya.
2. Ajaran Sesat Cenderung Memberikan Penafsiran "Baru"
Tidak semua hal yang baru
pasti sesat, tetapi ajaran sesat hanya menonjolkan sifat yang baru dari
pengetahuan dan penafsiran mereka akan Alkitab. Sekte Children of God,
menafsirkan "segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama" (Kis
2:44) bukan hanya dalam pengertian harta benda melainkan juga dalam pengertian
tubuh. Ini dijadikan dasar untuk melakukan perzinahan secara bebas diantara
mereka.
Apakah Semua yang Berbeda
itu Sesat?
Tidak semua yang berbeda itu
disebut sesat, yang harus diperhatikan adalah perbedaan penafsiran, bukan
perbedaan pewahyuan. Jika ada perbedaan konten pewahyuan (menambah, mengurangi,
mengganti isi Alkitab) maka sulit berkata bahwa mereka adalah saudara seiman.
Perbedaan penafsiran adalah hal yang biasa dan memang harus dihadapi di dalam
Tubuh Kristus.
1. Ajaran Sesat (heresy)
Yaitu ajaran pokok yang
sangat menyimpang dari ajaran pokok yang benar. Ajaran pokok ini meliputi
ajaran tentang pribadi Kristus (kristologi) atau keselamatan (soteriologi). Orang
yang menganut ajaran sesat bukan saja berpikir menyimpang, melainkan bersiteguh
secara fasik dan sadar hidup di dalam penyimpangannya.
Contoh: ajaran yang menolak
Trinitas, ajaran yang menolak Yesus sebagai Tuhan.
2. Ajaran Yang Lain (heterodoxy)
Yaitu ajaran yang
bertentangan dari ajaran yang dianggap benar oleh sebagian besar gereja
Kristen. Dalam hal ajaran pokok atau tingkat perbedaannya tidak cukup untuk
disebut sebagai ajaran sesat.
Contoh: berbagai penentuan
tentang waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua.
3. Ajaran Bertentangan
Yaitu ajaran yang berbeda
dari ajaran yang dianggap benar oleh suatu golongan tertentu, biasanya dalam
hal perbedaan penafsiran.
Contoh: berbagai jenis
pandangan mengenai kerajaan seribu tahun dan pengangkatan.
Amin.
(oleh Kristus Ministry)
(sumber : hmministry.id)
Shalom. Yeshua ( nama Ibrani Yesus ) sebagai Rabi dimasaNya selalu melandaskan ajaranNya kepada Torah yaitu kelima kitab suci yang ditulis oleh Moshe/Musa dan yang juga diajarkan oleh para rasulNya termasuk rabi Shaul yang dikenal oleh umat Kristen sebagai rasul Paulus. Torah diberikan sebagai pedoman hidup bagi orang yang sudah diselamatkan agar hidupnya sesuai dengan kehendak Elohim. Rabi Shaul saja bersaksi bahwa Torah itu kudus dan bahwa perintah - perintahnya juga adalah kudus, baik dan benar. Torah bukanlah sebuah hukum yang keras kaku dan membebani, tetapi merupakan sebuah pengajaran yang diberikan oleh Bapa kepada anak - anakNya untuk ditaati.
ReplyDelete