40 Hari Bersama
Yesus Dibawa ke Neraka & Surga
Shalom…
Salam damai sejahtera dalam
kasih TUHAN YESUS KRISTUS.
Perkenalkan namaku Elisabeth
Widyawati Herman. Aku lahir tahun 1981 di Semarang. Pada saat aku berusia 20
tahun, aku mengalami hal yang luar biasa, aku diperkenankan Tuhan Yesus bertemu
dengan-Nya dan diberi kesempatan melihat neraka dan surga. Saat mengalami
kejadian ini, aku tinggal bersama dengan mamiku dan dua orang adik laki-lakiku
di Semarang.
Kami hidup dalam kesederhanaan,
bahkan untuk membantu keperluan kami, aku bekerja sambil kuliah. Sepulang
kuliah, aku bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan kecil dan juga memberi les
pelajaran untuk anak-anak sekolah dasar.
Papiku sudah lebih dahulu
dipanggil Bapa di Surga pada saat aku berusia 17 tahun. Walaupun hidup dalam
kesederhanaan tetapi kami hidup dalam sukacita.
Aku bukan mahasiswa teladan
walaupun nilai pelajaranku bisa dibilang di atas rata-rata. Aku tidak terkenal,
baik di kalangan kampus, lingkungan tempat tinggalku ataupun di gereja. Aku
biasa-biasa saja. Entah mengapa Tuhan memilih aku yang biasa-biasa ini untuk
mengalami peristiwa yang luar biasa. Sungguh, ini hanya karena kasih
karunia-Nya.
Aku hanya dapat mengucap
syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang oleh anugerah-Nya mengizinkanku menjalani
misi yang sangat penting yaitu menyampaikan pesan-pesan Tuhan bagi keselamatan
umat manusia yang adalah ciptaan-Nya yang paling mulia. Banyak pesan Tuhan yang
disampaikan agar manusia dijauhkan dari api neraka yang kekal. Tuhan ingin kita
semua diselamatkan dan hidup bersama dengan-Nya di Surga mulia.
Aku telah membagikan
pengalaman ini melalui youtube dan kesaksian di gereja-gereja baik di kota
asalku maupun di kota-kota lain seperti Jakarta, Bandung, Mojokerto, Surabaya,
Medan, Banjarmasin, dll. Juga melalui buku kesaksian bersama berjudul “Surga
dan Neraka”.
Pada saat buku ini dibuat,
walaupun sudah sepuluh tahun kemudian dari peristiwa ini terjadi, aku berdoa
agar aku diingatkan kembali secara detil. Lagi-lagi Tuhan berikan kemurahan-Nya.
Aku diperlihatkan kembali hari demi hari sehingga aku dimampukan menuliskannya
dengan runut dan rinci. Terpujilah nama Tuhan Yesus Kristus.
Kiranya buku ini dapat
menjadi berkat bagi kita semua dan pengingat bagi kita untuk hidup dengan fokus
kepada Tuhan Yesus Kristus.
TUHAN YESUS KRISTUS
MEMBERKATI.
Medio Agustus 2001
Peristiwa Temanku….
“Lho kok bisa ya???…” Itu
yang pertama kali timbul dalam benakku. Rasanya tidak biasa, kedengarannya agak
membingungkan. Itulah yang terus ada dalam pikiranku. Temanku, Maria, berdoa
dalam bahasa roh dan tidak bisa berhenti, dan hal itu berlangsung hingga
beberapa hari.
Kejadian itu bermula di
suatu acara doa pemuda di gereja yang biasa kuhadiri.
Ada satu peristiwa yang
tidak bisa kulupakan. Seorang temanku berbahasa roh dan tidak bisa berhenti.
Peristiwa itu mengejutkan orang-orang yang hadir saat itu. Secara pribadi aku
merasa aneh dan bertanya kepada TUHAN YESUS, “TUHAN, kok bisa ya ada orang yang
berbahasa roh dan tidak bisa berhenti seperti itu?” Orang-orang yang melihat
kejadian itu mempunyai pikiran yang sama. Selain merasa aneh, aku juga
sebenarnya kurang percaya dan menganggap hal itu agak berlebihan. Sungguh itu
bukan hal yang biasa.
Hari ke 1
Peristiwa Aneh Terjadi Padaku,
Seminggu kemudian, ada hal
yang tidak kusangka-sangka terjadi. Saat itu aku dan teman-teman di gereja
mengadakan doa syafaat untuk kaum muda, gereja dan Indonesia. Seperti biasa,
kami memuji dan menyembah Tuhan, kami semua berbahasa roh, sungguh kami merasakan
hadirat dan jamahan-Nya. Ternyata ini merupakan awal perjalananku bersama
dengan Tuhan menuju surga dan neraka.
Setelah doa syafaat selesai,
semua yang berdoa berhenti berbahasa roh, kecuali aku. Aku merasa heran karena
Roh Kudus masih menguasai aku sehingga hatiku bergejolak dan lidah pun tidak
bisa berhenti mengucapkan bahasa roh. Aku berusaha untuk menghentikan bahasa
roh tersebut, namun usahaku sia-sia karena Roh TUHAN lebih kuat lagi
menguasaiku sehingga aku tidak dapat menghentikannya.
Seperti biasa, selesai
berdoa, kami membahas apa yang didapat dalam doa tersebut. Tetapi aku hanya
terdiam dan tersenyum saja saat teman-teman bertanya kepadaku. Dalam hati, aku
bertanya kepada TUHAN “Aduh TUHAN kenapa aku tidak bisa berhenti berbahasa
Roh?” Ternyata aku juga mengalami hal yang sama dengan Maria…
Sebelum pulang, dengan
bahasa isyarat aku meminta kepada rekan-rekan untuk mendoakanku supaya aku
berhenti berbahasa Roh. Tetapi aku tidak bisa berhenti berbahasa Roh. Yang
terakhir, dengan bahasa isyarat lagi-lagi aku meminta seorang temanku
mendoakanku supaya aku berhenti berbahasa roh, tetapi sekali inipun aku tetap
tidak bisa berhenti berbahasa roh. Ooh tidak…
Kemudian aku diantar pulang
oleh seorang temanku. Di tengah jalan hatiku merasa sedih, bingung, dan aku pun
menangis. Aku tidak mengerti mengapa bisa seperti ini. Sesampainya di rumah, mamiku bingung dan panik melihat keadaanku yang tidak bisa berbicara bahasa
Indonesia. Temanku menjelaskan kepada mamiku bahwa ini adalah proses dari
TUHAN. Walaupun sebenarnya hatiku galau, tetapi aku berusaha ikut menjelaskan
kepada mamiku melalui tulisan di selembar kertas: “Tenang mam, ini semua proses
dari TUHAN.” Mamiku pun merasa lebih tenang.
Perjumpaan Pertamaku Dengan TUHAN YESUS
Aku tidak bisa tidur karena
aku masih tidak percaya dengan kejadian yang aku alami. Aku tidak dapat
membayangkan bagaimana esok saat kuliah dan bekerja.
Di depan meja belajar aku
duduk sambil meletakkan kepala di atas meja. Aku menangis, sedih, bingung,
tidak tahu harus bagaimana. Rasanya stres berat. Ketika aku merasa kesedihan
yang luar biasa, tiba-tiba ada tangan yang menyentuh bahuku dan memanggil
namaku, “Elisabeth”.
Suara yang sangat lembut
tetapi tegas terdengar jelas di telingaku.
Aku sangat terkejut,
jantungku berdetak kencang. Aku tetap menunduk tetapi perlahan-lahan aku
melirik & menoleh ke kiri sedikit. Kulihat jubah putih panjang sampai ke
lantai. Hampir saja aku lari masuk ke kamar, ketakutan karena kukira itu hantu.
Detak jantungku bertambah
kencang. Terdengar kembali suara di sampingku,
“Elisabeth… Ini AKU, jangan
takut.”
Sesaat setelah mendengar
suara yang lembut ini, aku mengarahkan pandangan ke depan ke arah buku-buku dan
mencoba sedikit demi sedikit untuk menoleh kembali ke samping kiri. Lebih terkejut
lagi ketika ada tangan yang diletakkan di atas meja belajar tepat di samping
tanganku.
Tangan itu ada lubang di
pergelangan tangan, antara telapak tangan dan urat nadi. Lubang itu cukup
besar… Selagi aku memandang tanganNYA, suara lembut itu kembali terdengar,
”Jangan takut sayang, ini AKU TUHAN YESUS yang selama ini kamu sembah, ini AKU,
pegang tanganKu. AKU benar-benar nyata.”
Dengan perlahan kupegang
tangan-Nya, tangan itu nyata secara jasmani dan bisa disentuh, bukan bersifat
Roh. Sungguh… tangan yang berlubang itu nyata! Aku memasukkan telunjukku ke
lubang tangan-Nya, seakan-akan tidak percaya bahwa itu adalah TUHAN YESUS. Aku
juga melihat lubang di pergelangan kaki TUHAN YESUS.
TUHAN YESUS mengenakan
sepatu sandal coklat tua keemasan seperti tentara romawi.
Ini benar-benar nyata…
Aku melihat jubah-Nya dan
dengan perlahan aku memegangnya. Kemudian aku mengangkat kepala dan kulihat
wajah TUHAN YESUS. Sungguh seperti mimpi rasanya.
Wajah-Nya yang lembut dan
tegas memandangku dan tersenyum. Saat memandang-Nya, tubuhku terasa lemas seakan
tulang-tulang ini lepas. Anehnya hatiku terasa damai, ada sukacita yang meluap.
TUHAN YESUS membelai
kepalaku, bagai seorang ayah menyayangi anaknya,
“Jangan takut anak-KU, apa yang
kamu alami adalah kehendak-KU, semua dari AKU.”
Aku menganggukkan kepala dan
menjawab pelan, “Iya TUHAN…. tetapi bagaimana nanti dengan semua aktifitas dan
kegiatan yang aku jalani? Aku harus kuliah sambil bekerja.” “Jangan takut
sayang, AKU yang mengatur semuanya, AKU menyertaimu” kata TUHAN sambil
memelukku. Aku menganggukkan kepala “Ya TUHAN.. aku mau”, sahutku pelan sambil
meneteskan air mata. Semua perkataan TUHAN terdengar jelas di telingaku.
Setelah itu TUHAN menghilang.
Aku memegang mulutku sambil
berkata dalam hati, “Perasaan, tadi waktu berbicara dengan TUHAN YESUS aku dapat
berkata-kata dalam bahasa Indonesia.”
Tetapi ternyata tidak… Tetap
saja aku berbahasa roh. Ternyata, hanya ungkapan hatiku saja yang aku sampaikan
dalam bahasa Indonesia, sehingga sepertinya aku berkomunikasi dengan TUHAN
dalam bahasa Indonesia.
Pada saat itulah aku baru
mengerti bahwa ketika kita berdoa dalam bahasa roh, hanya TUHAN dan pribadi
kita yang tahu. Tak seorang pun mengerti, bahkan Malaikat, apalagi iblis.
Setelah kejadian ini, aku
merasa lelah lalu beristirahat.
Hari ke 2
Bangku kosong di belakang Supir…
Saat bangun pagi, aku merasa
haus dan ingin minum air putih. Betapa terkejutnya karena begitu minum, air
putih tersebut tidak bisa kutelan, seperti ada sekat di tenggorokan. Air itu
keluar kembali. Aku tidak bisa makan dan minum. Aku teringat pesan TUHAN YESUS
kemarin malam, aku pun pasrah. Ini adalah proses dari TUHAN, begitu aku
mengingatkan diriku.
Setelah itu aku bersiap
untuk kuliah dan seperti biasanya aku berjalan kaki dari rumah sampai tempat
angkutan umum.
Aku bingung sewaktu akan
naik angkutan umum. Bagaimana aku berkomunikasi dengan pak supir saat aku mau
turun nanti? Bertambah bingung karena setiap angkutan umum yang akan kutumpangi
terlihat penuh. TUHAN memegang janji-Nya, DIA mengatur segala sesuatu. Datanglah
angkutan umum yang lain dan aku mendapat tempat duduk tepat di belakang supir
sehingga ketika turun aku tidak perlu bicara, hanya memberi tepukan di bahu
supir. Baik pergi maupun pulang kuliah, selalu tersedia satu tempat duduk
kosong untukku, tepat di belakang supir.
Begitu juga saat kuliah aku
bingung bagaimana harus berkomunikasi dengan teman-teman. Ketika ditanya aku
hanya mengangguk, geleng kepala, seperti menggumam atau hanya tersenyum saja.
Lidah ini terasa kelu. Teman-temanku bertanya, “Kamu sariawan ya?” atau “Kamu
lagi stress kali, diajak bicara koq hanya senyum-senyum saja..”, dan lain lain.
Sebenarnya aku geregetan,
gemas, ada juga rasa berontak dalam hati dan ingin teriak memberitahu mereka
“Hai semua… aku lagi diproses TUHAN nih!!” Tapi aku tidak bisa melakukan hal
itu. Aku hanya menerimanya.
Bahkan saat teman terdekat
yang tinggal satu komplek denganku berkata, “Kamu kenapa sih..koq aneh.. Kalau
ditanya jawabnya cuma menggeleng, mengangguk, menggumam dan tersenyum saja.”
Aku hanya pasrah.
Di ruang kuliah, aku selalu
duduk paling depan dan biasanya dosen sering bertanya kepadaku tetapi kali ini
tidak. Selesai kuliah, biasanya dosen sering menyuruhku membawakan buku-buku
dan makalah-makalahnya ke ruang dosen. Tapi kali ini pun tidak.
Aku kuliah di gedung A
lantai 1 dan 2, gedung C lantai 3 dan 5 tergantung keberadaan dosen.
Memang sih tiap gedung
dilengkapi lift tapi seringkali penuh atau tidak berfungsi. Jadi aku lebih
banyak berjalan kaki naik turun tangga bahkan ke lantai 5. Dalam keadaan biasa
saja sudah cukup melelahkan, apalagi saat tidak dapat makan dan minum, hal ini
terasa lebih berat. Akan tetapi, TUHAN memberiku kekuatan. Puji TUHAN.
PERJALANAN KE NERAKA
Pintu Gerbang Neraka
Malam harinya aku berdoa di
gereja bersama tim doa. Ketika berdoa, kurasakan tubuh jasmaniku berada di
gereja tetapi tubuh rohaniku berada di sebuah tempat yang gelap dan kudengar
tangisan dan teriakan melengking.
Tepat di depanku ada sebuah
pintu gerbang gelap. Pintu tersebut terbuka dengan sendirinya. Saat dipegang
terasa lengket seperti lendir dan berwarna hijau kehitaman. Ketika aku masuk
ada pilar-pilar penyangga yang sangat besar. Berwarna hijau kehitaman pula dan
lengket seperti lendir. Jalan yang kuinjak seperti lumpur, berlendir dan tidak
begitu lebar. Di bagian kiri jalan ada lautan api yang sangat luas dan
berkobar-kobar. Berjuta-juta orang di dalamnya. Di sebelah kanan, ada lautan
ulat yang sangat luas dengan berjuta-juta orang di dalamnya.
Aku sangat terkejut mengapa
berada di tempat ini. Dimana ini? Aku takut dan bingung. Ketakutanku sirna saat
TUHAN YESUS berada di sampingku; TUHAN YESUS berjubah putih, mengenakan sepatu
sandal seperti tentara romawi, tangan dan kaki-Nya berlubang, wajah-Nya lembut
penuh kasih dan rambut-Nya agak bergelombang coklat tua keemasan. DIA memegang
tanganku.
Aku juga memakai jubah putih
dan bersepatu sandal mirip kepunyaan TUHAN YESUS. Dalam tubuh rohani, aku
berusia 12 tahun padahal secara tubuh jasmani, aku berumur 20 tahun.
Di sekeliling tempat itu
sangat menyeramkan. Banyak iblis berjalan-jalan. Beragam wujudnya; ada yang
besar, ada juga yang ukurannya seperti manusia biasa, ada yang perempuan dan
laki-laki dengan berbagai bentuk yang sangat menyeramkan, ada yang seluruh
tubuhnya penuh bisul, ada yang bertanduk satu di belakang kepala, ada yang
bertanduk dua, dan lain lain.
Walaupun iblis-iblis itu
berjalan di sekitarku, mereka tidak dapat menjamahku karena seluruh tubuhku
diselimuti sinar kemuliaan TUHAN. Dan ada TUHAN YESUS di sampingku. Itu
sebabnya pula walaupun aku merasakan panas namun api itu tidak dapat
membakarku.
Setelah melihat daerah
tersebut, tubuh rohaniku kembali berada di gereja.
Hari ke 3
Hari ini aku beraktifitas di
kampus dari pagi sampai sore. Aku pergi dan pulang kuliah naik angkutan umum.
Kembali TUHAN atur dengan baik dan sempurna. Juga ketika berada di dalam ruang
kuliah sampai aku tiba kembali di rumah.
Sekitar jam 19.00 kakak
pembinaku menelpon. Ia adalah Pdt. Harun Wiyanto, Gembala GBI Pagaden Subang,
Jawa Barat. Ia juga Pembina Golden Lamp Ministry (GLM) yang berpusat di
Jakarta. Beliau sudah kuanggap sebagai kakak.
Pdt. Harun menanyakan
keadaanku melalui mamiku, kemudian ia mendoakan aku. Ia pun menyampaikan bahwa
pada hari yang sama di hari pertama aku berbahasa roh dan tidak bisa berhenti,
ada 3 orang rekan Golden Lamp Ministry, Jakarta yang juga mengalami hal yang
sama. Hanya bedanya mereka berhenti pada hari itu juga, sedangkan aku tidak.
Setelah beliau mendoakan
aku, ternyata beliau pun mendapatkan pernyataan yang sama dari Tuhan bahwa aku
harus menjalankan proses ini selama 40 hari.
Hari ke 4
Gerbang Neraka
Malam hari aku berdoa
bersama tim doa gereja. Tubuh rohaniku dibawa TUHAN ke tempat yang berbeda dari
tempat yang kulihat kemarin. Aku dan TUHAN berdiri di depan pintu gerbang besar
yang terbuat dari seperti tembaga, bersinar terang.
Dengan rasa penasaran aku
raba pintu tersebut dan hendak masuk ke dalamnya tetapi ternyata TUHAN YESUS
menunjukkan hal yang lain. IA menunjukkanku tempat yang di bawah, tempat dimana
hari sebelumnya aku singgah.
TUHAN YESUS berkata bahwa
tempat tersebut adalah Neraka. Aku melihat dari atas tempat tersebut berbentuk
seperti tubuh manusia yang sedang tidur, tangannya terentang sedangkan kakinya
lurus rapat, kalau aku perhatikan seperti TUHAN YESUS mati disalib. TUHAN YESUS
disalib untuk semua orang supaya tidak masuk ke Neraka.
Setelah aku melihat hal
tersebut mataku kembali tertuju ke pintu gerbang besar di depanku. Aku
penasaran ada apa di balik pintu gerbang tersebut, dan ingin sekali masuk
kedalamnya tetapi TUHAN YESUS membawaku kembali ke Neraka.
Kumasuki pintu yang bentuknya
seperti mulut. Kudengar TUHAN berkata, “Oleh sebab itu hati-hati dengan
perkataanmu, karena dengan mulut engkau dapat memuji TUHAN dengan mulutmu juga
engkau dapat mengeluarkan kata-kata yang kotor dan menghujat TUHAN.”
Yakobus 3:9-12 : "Dengan lidah
kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang
diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk.
Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. Adakah sumber
memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah
pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak
dapat mengeluarkan air tawar."
Aku masuk ke tempat yang
bila dilihat dari atas seperti bagian kepala dan leher.
Aku berjalan melihat sisi
sebelah kiri; terdapat lautan belerang di situ. Di sebelah kanan ada lautan
ulat yang bergerak-gerak. Di dalam kedua lautan tersebut ada jutaan orang;
mereka menangis, merintih kesakitan dan berteriak memanggil TUHAN YESUS.
Aku melihat ke bagian kiri.
Ada jutaan orang yang memakai baju berwarna putih, kuning dan lain-lain. Aku
coba mendekat ke bagian tepi lautan api tersebut. Banyak dari mereka yang
merintih menangis “Ampuni saya TUHAN YESUS, saya mau percaya kepada-MU.” Aku
juga memohon kepada TUHAN YESUS, supaya TUHAN YESUS mengampuni mereka. Mereka
dari berbagai macam bangsa. Ada yang berkulit hitam, putih, merah, kuning,
coklat.
Tetapi TUHAN YESUS hanya
menjawab “Sudah terlambat, sewaktu di dunia kamu sudah diberi kesempatan untuk
percaya kepada-KU dan bertobat tetapi kamu tidak mengambil kesempatan tersebut.”
Jika kita hidup sampai
sekarang itu tandanya ada kesempatan dari TUHAN YESUS untuk bertobat dan
percaya kepada-Nya. Jangan sampai kita sia-siakan kesempatan tersebut.
Berjuta manusia di lautan
api dibakar dari ujung kaki sampai ujung kepala. Seperti lilin yang meleleh,
begitulah manusia-manusia tersebut terbakar sampai habis tetapi kemudian tubuh
mereka kembali utuh seperti sedia kala, lalu dibakar api lagi sampai meleleh.
Begitu terus-menerus, berulang-ulang, tidak ada kata berhenti. Apinya kekal.
Lautan api itu khusus untuk orang-orang yang tidak percaya kepada TUHAN YESUS.
Wahyu 20:14-15 : "Lalu
maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian
yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya
tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu."
Wahyu 21:8 : "Tetapi
orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya,orang-orang keji,
orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir,
penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian
mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah
kematian yang kedua.”
Pada bagian kanan, ada
jutaan ulat menggerogoti jutaan manusia. Begitu satu ulat menggigit manusia,
darah mengalir dari tubuhnya. Sedangkan ada berjuta-juta ulat menggerogoti
tubuh manusia. Darah mengalir dimana-mana, dan berjuta-juta orang mengalami hal
tersebut. Mereka digerogoti sampai tubuhnya habis, tulangnya habis tetapi
kemudian tubuh mereka kembali utuh seperti sedia kala lalu digerogoti lagi
sampai habis; begitu terus-menerus, berulang-ulang. Tidak ada kata berhenti.
Ulatnya kekal.
Yesaya 66:24 : "Mereka akan
keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak
kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam,
maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup."
Markus 9:48 : "di mana
ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam."
Mereka berteriak, “TUHAN
YESUS ampuni aku…”. Mereka merintih kesakitan. Tetapi TUHAN YESUS berkata
kepadaku “Sudah terlambat, ketika di dunia AKU telah memberi banyak kesempatan
kepada mereka untuk berbalik kepada-KU tetapi mereka tidak mengambil kesempatan
tersebut.”
Kemudian TUHAN YESUS
menggandeng tanganku dan kami berjalan ke tempat yang lebih dalam lagi. Di
tengah perjalanan, tiba-tiba aku merasa sendirian. Aku menoleh ke kanan dan
kaget sekaligus takut. Ternyata aku benar-benar sendiri. TUHAN YESUS
meninggalkanku! Aku benar-benar ketakutan, merasa lemas sampai akhirnya aku
tergeletak di tempat itu, menyandar ke dinding Neraka. Aku tidak kuat lagi
dengan bau amis darah, bau tubuh terbakar dan lengkingan teriakan orang-orang
yang begitu menyakitkan telinga. Aku tergeletak di Neraka.
Tidak lama kemudian aku
merasa ada tangan yang kuat dan lembut menggendongku. Hatiku terasa damai
setelah memandang wajah-Nya tersenyum kepadaku. Aku ada di gendongan-Nya, di
pangkuan-Nya, “Tidak mungkin AKU meninggalkan anak-anak-Ku, tetapi seringkali
banyak anak-Ku ketika mengalami masalah yang menurut mereka begitu berat, mereka
merasa AKU meninggalkan mereka. Padahal sekali pun AKU tidak pernah
meninggalkan mereka, sebaliknya mereka yang meninggalkan AKU.” Kali itu aku
mendengar suara TUHAN YESUS yang lembut sekali, sedih seperti mau menangis.
2 Timotius 2:11-13 : "Benarlah
perkataan ini: “Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita
menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia
tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”
Dampak perjalanan ini sampai
ke tubuh jasmani, membuatku merasa lemas sekali, aku merasa tidak kuat berdiri.
Pulangnya aku diantar oleh teman-teman satu tim doa.
Hari ke 5
Pagi hari aku kembali kuliah
seperti biasa.
Siang hari sepulang kuliah
aku langsung menuju ke tempat kerja. Aku bekerja tiga hari dalam seminggu.
Sesampainya di tempat kerja, pimpinanku bertanya, “Lis, katanya kamu dapat
proses dari TUHAN dibawa ke surga dan neraka?”
Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
Ternyata beliau tahu dari
tanteku. Pimpinanku meragukan apa yang aku alami, beliau mencemooh dan
menganggap aku terserang stroke.
Dari kantor aku mengajar les
privat anak SD. Lokasinya tidak jauh dari rumah pimpinanku. Dekat sih, tapi
masalahnya bagaimana nanti cara mengajarnya? Puji TUHAN, aku tidak perlu
bertanya sebab jadwal pelajaran esok hari dan semua buku sudah tersedia di atas
meja. Sebenarnya mereka bingung melihatku tidak berbicara, dianggap aku ini
sariawan, sakit gigi dan lain-lain. Aku bersyukur muridku hanya ulangan
matematika, sehingga aku tidak perlu mengajar dengan bertanya jawab pada
mereka, cukup memberi soal hitungan saja.
Hari ke 6
Kepala-Leher
Siang hari aku berdoa
sendiri di kamarku. Mami sedang bekerja dan kedua adikku sekolah. Saat aku
menyembah TUHAN dan berbahasa roh, aku dibawa TUHAN ke Neraka lagi.
Kali ini aku dibawa ke
bagian kedua dari Neraka. Ketika itu aku berdiri di sebuah persimpangan jalan;
yang satu ke kiri yang lainnya ke kanan.
Bagian pertama Neraka
bentuknya seperti kepala dan leher manusia.
Di sebelah kiri yang berupa
lautan api adalah tempat untuk orang-orang yang tidak percaya TUHAN YESUS
KRISTUS.
Di sebelah kanan yang berupa
lautan ulat adalah tempat untuk orang-orang yang percaya kepada TUHAN YESUS
KRISTUS tetapi murtad, tidak mempertahankan imannya.
Bagian kedua neraka
bentuknya seperti tangan dan tubuh.
Di bagian tangan ada jalan
menyimpang ke kanan dan ke kiri dan ada lorong-lorong seperti sel penjara. Aku
berjalan ke sisi kiri terlebih dahulu kemudian ke sisi kanan lalu ke bagian
tubuh. Setiap tempat ada lorong-lorong seperti sel penjara. Setiap sel
hukumannya berbeda. Aku melihat di salah satu sel terdapat seseorang yang
dijaga oleh beberapa iblis. Tempatnya pengap, gelap, hawanya panas dan
dindingnya berlendir.
Di salah satu sel ada orang
yang matanya dicungkil oleh iblis dengan kuku-kuku tajam seperti gading
berwarna putih kecokelatan, sedangkan tiga iblis lainnya memegang kedua tangan
dan kaki orang tersebut. Dalam posisi demikian, mata orang tersebut dicungkil,
bola matanya jatuh ke tanah Neraka, darah mengalir deras dari kedua lubang mata
orang tersebut, ia meronta-ronta dan berteriak kesakitan.
Kemudian perlahan muncul
kembali bola matanya tetapi iblis mencungkil lagi, lalu bola matanya muncul
kembali, begitu seterusnya.
Di sel lain aku melihat ada
orang yang lidahnya ditarik iblis, kemudian dipotong-potong, darah mengucur di
bagian mulutnya sampai lidahnya terpotong semua, kemudian lidah orang tersebut
tumbuh kembali seperti sedia kala, kemudian iblis melakukan hal yang sama lagi.
Sedangkan tiga iblis lainnya memegang tangan dan kaki orang itu.
Lalu aku berjalan ke sel
lainnya; kulihat seseorang yang kedua tangannya dipotong sedikit demi sedikit
sampai habis, kemudian perlahan tangan orang tersebut tumbuh kembali, kemudian
dipotong lagi sedikit demi sedikit, dan begitu seterusnya.
Di sel lainnya aku melihat
ada orang yang hidungnya dirobek-robek sampai habis dan darah mengalir, tetapi
kemudian hidungnya muncul lagi, kemudian dirobek lagi, dan seterusnya.
Pindah ke bagian sel
lainnya; ada manusia yang ditarik telinganya, lalu dipotong-potong dan darah
mengalir dari sisi kanan dan kiri telinga orang tersebut, tetapi perlahan-lahan
telinga tersebut tumbuh kembali kemudian dipotong-potong lagi, tumbuh kembali
dan seterusnya.
Di sel lainnya ada yang
dipotong kakinya, dimana iblis yang satu memegang kedua tangannya, dan dua
iblis lainnya memegang kedua kakinya. Orang tersebut dalam keadaan terlentang.
Darah mengalir dari kedua kaki orang tersebut. Kakinya dipotong sampai habis, kemudian
perlahan-lahan tumbuh kembali, dipotong-potong lagi dan seterusnya.
Aku berjalan seorang diri di
bagian tangan dan tubuh Neraka, tetapi suara TUHAN YESUS mengiringiku dari
atas, dan begitu jelas sekali terdengar olehku sehingga aku tidak merasa takut.
Sambil berjalan aku pun bertanya kepada TUHAN YESUS mengapa hukuman di setiap
sel berbeda. Apakah ini untuk orang-orang yang tidak percaya kepada-Mu juga,
TUHAN?”.
Jawab TUHAN kepadaku,
“Bukan
anak-Ku, itu untuk orang yang percaya kepada-Ku, tetapi dengan setiap anggota
tubuh mereka melakukan hal-hal yang jahat, yang tidak sesuai dengan firmanKu."
Dengan matamu engkau melihat
film, gambar dan situs internet porno, memandang wanita atau pria sehingga
menimbulkan nafsu serta menginginkannya.
Jika engkau tidak bertobat
sampai akhir hidupmu, maka engkau akan dimasukkan ke dalam Neraka.
Dengan lidahmu engkau
berkata-kata yang jahat, mengecap narkoba, mencela orang, mengucapkan kata
kutuk, sumpah, serta menghujat AKU, terlebih ROH KUDUS, jika sampai akhir
hidupmu engkau tidak bertobat, maka seluruh tubuhmu akan dimasukkan ke dalam
Neraka.
Dengan hidungmu, engkau
menghisap obat-obat terlarang, bersemedi, jika sampai akhir hidupmu tidak
bertobat, maka seluruh tubuhmu akan dimasukkan ke dalam Neraka.
Dengan tanganmu engkau
mencuri, mengambil apa yang bukan menjadi hakmu termasuk mencuri perpuluhan.
Walaupun engkau tidak mencuri tetapi dengan tanganmu engkau melakukan perbuatan
kejam, membunuh, berkelahi dan kejahatan lain yang engkau lakukan dengan tanganmu,
jika sampai akhir hidupmu engkau tidak bertobat, maka engkau akan dimasukkan ke
dalam Neraka.
Dengan kakimu engkau
berjalan ke tempat-tempat pelacuran, diskotik dan banyak kejahatan lain yang
engkau lakukan dengan kakimu, kalau engkau tidak bertobat sampai akhir hidupmu
maka engkau dan seluruh tubuhmu akan dimasukkan ke dalam Neraka.
Dalam hatimu engkau
menyimpan kekecewaan, akar pahit, perkataan-perkataan jahat sehingga engkau
melakukan kejahatan, membunuh, dan bila engkau tidak bertobat sampai akhir
hidupmu maka engkau akan masuk ke dalam Neraka dengan tubuhmu yang utuh."
Sewaktu TUHAN YESUS
berbicara, aku sedang berada di depan sel di mana dalam sel tersebut ada orang
yang diikat kaki dan tangannya dalam keadaan berdiri sedangkan iblis melempar
tombak dari jarak jauh tepat mengenai jantungnya. Darah mengalir dari dada,
mulut, hidung dan telinga. Lalu perlahan-lahan pulih kembali seperti sediakala
lalu ditusuk tombak lagi, pulih kembali dan seterusnya.
Hukuman di Neraka tidak ada
kata berhenti ataupun istirahat. Hukumannya berlangsung terus menerus, tiap
saat, tiap jam, tiap detik. Kekal.
Ketika TUHAN menyingkapkan
setiap dosa, terlihat gambar banyak orang yang kebanyakan anak-anak muda sedang
berpesta pora di diskotik dan mabuk karena minum minuman keras.
Tubuh rohaniku berada di
Neraka, tetapi baunya serta teriakan orang-orang sampai terasa di tubuh
jasmani. Aku merasa pusing, telinga terasa sakit, bahkan rasa mual dan keringat
dingin mengalir.
“Apa yang kamu perbuat
dengan anggota tubuhmu, harus dipertanggungjawabkan di hadapan-KU karena AKU
memberi anggota tubuh kepadamu untuk melakukan perbuatan yang mulia, untuk
memuliakan nama-KU."
Roma 6:13,19 : "Dan
janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai
sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai
orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah
anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama
seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran
dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu
sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang
membawa kamu kepada pengudusan."
Aku mulai berdoa jam 10.30
dan berakhir jam 15.00. Masih kurasakan bau Neraka menempel di rumahku. Aku
merasa lemas, kemudian beristirahat.
Hari ke 7
Proses Penyaliban
Sore hari aku berdoa di
Gereja bersama dengan tim doa. Kami berdoa menyembah TUHAN, berbahasa Roh. Lama-kelamaan mulutku hanya komat kamit saja tetapi dalam hati berbahasa Roh,
tubuhku mulai terasa susah digerakkan.
Entah berada dimana, tempat
itu terang dan ada bukit-bukit batu. Kemudian ada dua telapak tangan besar yang
bersinar mengambil tubuh rohaniku dan diletakkan di atas sebuah kayu. Aku tidak
tahu kayu apa itu. Setelah diperhatikan ternyata kayu tersebut berbentuk salib.
Ingin rasanya kuberdiri dan lari tetapi keinginan tersebut tidak bisa
kulakukan.
Aku diletakkan dengan posisi
tidur terlentang, tangan kanan dan kiri terentang sedangkan posisi kaki lurus
merapat. Ternyata dampaknya sama dengan posisi tubuhku secara jasmani,
perlahan-lahan dari posisi duduk berguling menjadi posisi tidur terlentang
persis seperti posisi tubuh rohani.
Kemudian perlahan-lahan
tangan besar tersebut mengambil paku dan palu.
Aku terkejut dan berontak.
Aku takut. Belum pernah kulihat paku sebesar itu. Paku yang besar sekali mulai
dipakukan ke tanganku di antara telapak tangan dan pergelangan tangan, daerah
urat nadi.
Pertama tangan sebelah
kanan, lalu sebelah kiri.
Dalam tubuh rohani darah
keluar mengalir sampai aku pun merasakan sakit yang luar biasa di tubuh
jasmani. Aku merintih oleh karena sakit yang teramat sangat. Setelah tangan
kanan dan tangan kiri, beralih ke pergelangan kakiku yang dipaku.
Kaki kanan ditumpangkan ke
kaki kiri.
Mulailah tangan besar
tersebut memaku kakiku, tepatnya di pergelangan kaki.
Kaki kananku diletakkan di
atas kaki kiri, kemudian dipaku. Secara rohani darah keluar mengalir. Secara
jasmani, aku mengalami kesakitan.
Kepala diberi mahkota duri.
Secara jasmani tubuhku
mengeluarkan keringat dingin, sakit sekali rasanya.
Melihat tubuhku
meronta-ronta kesakitan, teman-temanku berdoa dan menangis memohon belas
kasihan BAPA di dalam nama TUHAN YESUS KRISTUS.
Lambung yang ditikam tombak.
Setelah itu lambungku
ditikam sampai mengeluarkan darah dan air. Tubuhku sakit sekali, dari ujung kepala
sampai kaki terasa ngilu, terasa linu sekali. Teramat sakit seakan-akan
tulang-tulangku hampir rontok semua. Aku sudah tidak kuat…
Tenggorokan pun terasa sakit
dan kering, seperti ada sekat. Aku sangat haus.
Kemudian, secara tubuh
rohani, aku diberi minum yang rasanya amat pahit melebihi jamu ataupun obat
yang pernah kuminum. Dan sangat asam. Pahit dan asam, bercampur jadi satu.
Sampai aku tidak kuat, secara jasmani aku ingin muntah.
Melalui kejadian tersebut
TUHAN berpesan,
“Sampaikan kepada umat-Ku, jangan menyalibkan AKU untuk yang
kedua kalinya, baik melalui perbuatan tanganmu, kakimu, pikiranmu bahkan hatimu
yang orang lain tidak ketahui apa yang kau lakukan. Bertobatlah, jangan berbuat
dosa lagi. AKU sudah menebus dosa-dosa kalian di atas kayu salib, bahkan setiap
penyakit-penyakitmu, kelemahanmu sudah AKU tanggung melalui darah-Ku. Jangan
sia-siakan pengorbanan-Ku.”
Ibrani 6:4-8 : "Sebab
mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan
yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang
baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad
lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat,
sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di
muka umum. Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya,
dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang
mengerjakannya, menerima berkat dari Allah; tetapi jikalau tanah itu menghasilkan
semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk,
yang berakhir dengan pembakaran."
Setelah peristiwa
penyaliban, doa dan penyembahan pun selesai. Saat itu pukul 21.30.
Hari ke 8
Pagi hari, aku kuliah
seperti biasa. Sesampainya di kampus, entah kenapa aku merasa asing. Bahkan
ketika aku bergabung dengan teman-teman, aku tetap merasa asing. Mereka
mengejek dan mencela; mengatakan aku aneh, bisu, sariawan dan lain-lain. Tak
ada satu pun yang tidak mengejek, termasuk teman dekatku. Ingin rasanya
berteriak tetapi tidak bisa. Aku hanya menjerit dalam hati. Aku merasa sudah
tidak kuat lagi. Aku merasa sendiri.
Suasana lain kurasakan saat
pulang kuliah, saat aku berjalan kaki bersama teman-teman. Biasanya kami
bersenda gurau, tetapi kali ini tidak. Tak seorang pun mengerti, bahkan teman
terdekat menjauh. Aku dianggap aneh oleh mereka.
Mataku berkaca-kaca dan
menangis, tetapi dengan segera kuhapus air mataku. Saat sedih, aku melihat
TUHAN YESUS menangis, kurasakan tetesan air mata-Nya jatuh mengenai kepala dan
tanganku walaupun secara jasmani, kepala dan tanganku tidak basah. “Jangan
sedih sayang, AKU pun pernah mengalami apa yang kamu alami, bahkan orang yang
sering bersama-sama dan dekat dengan AKU meninggalkan AKU. Sesungguhnya apa
yang kamu alami dan rasakan, AKU juga merasakannya. Ketika kamu sendiri, merasa
semua orang meninggalkan kamu, ada AKU yang selalu menemani kamu.”
Ibrani 4:14-16 : "Karena
kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit,
yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut
merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh
keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan
menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya."
Sesampainya di rumah, tidak
lama kemudian aku mendengar ketukan di pintu depan. Ternyata Jenny sahabatku,
yang tinggal satu komplek datang dan langsung memelukku dan berkata,
“Elisabeth, maafkan aku ya selama ini aku mengejekmu, aku tidak tahu kalau kamu
sedang diproses TUHAN.” Kemudian ia menceritakan bahwa ia mengetahui hal ini
dari TUHAN ketika ia sedang berdoa. Jenny adalah salah satu pendoa syafaat.
Hari ke 9
Aku berdoa seorang diri di
kamar. Berbahasa Roh menyembah TUHAN. Kembali tubuhku dibawa oleh TUHAN ke
Neraka, di bagian yang terdapat banyak sel.
Bagian Neraka yang bentuknya
seperti tangan
Aku disuruh TUHAN berjalan
ke bagian ujung dari bagian tangan tersebut.
Bentuknya seperti telapak
tangan beserta jari-jarinya. Aku terus berjalan ke bagian ujung jari seorang
diri, tetapi aku berusaha untuk tidak takut karena ada suara TUHAN yang
menuntunku dari atas.
Perlahan aku berjalan ke
bagian paling ujung dari tangan tersebut. Aku melihat bagian tersebut satu per
satu. Tempat tersebut gelap, pengap, bau dan terasa ada hawa panas dari tempat tersebut.
Ada banyak iblis bergerombol disana. Tangan dan kaki mereka diikat dengan
rantai yang sangat besar.
Ketika mengamati tempat
tersebut tiba-tiba aku mendengar suara seperti doa, tetapi bahasanya tidak
kukenal. Di hadapanku terlihat gambar besar seperti layar film. Disitu ada
seseorang berpakaian hitam-hitam dengan bunga-bunga sesajen di depannya. Begitu
ia berdoa dengan mulut komat kamit dan berkata-kata dengan bahasa yang tidak
kumengerti, sepertinya sebuah mantra, saat itu juga iblis besar dengan tanduk
besar di belakang kepalanya, terlepas dari rantai-rantai yang mengikatnya.
Iblis itu keluar dari Neraka dan berjalan ke hadapan orang tersebut, siap untuk
melakukan perintahnya.
Aku melihat gambaran di
depanku; ada beberapa orang seperti pemimpin agama sedang mendoakan rumah suatu
keluarga. Saat roh-roh jahat diusir dari rumah tersebut, roh-roh tersebut
berpindah ke neraka dalam keadaan terikat. Satu per satu masuk ke sel-sel yang
ada di Neraka tersebut. Anehnya ada roh-roh jahat lain yang keluar dari sel-sel
tersebut; lebih besar dari roh-roh jahat sebelumnya, kemudian mereka langsung
menghuni rumah yang sedang didoakan.
Ada gambaran lain yang
kulihat; orang yang kerasukan, berteriak dan meronta-ronta.
Di dekatnya ada orang
seperti dukun sedang mendoakannya. Sesaat saja setan-setan keluar dari tubuh
orang yang kerasukan. Rupanya seperti nenek tua tetapi begitu ada di Neraka
berubah bentuk menjadi setan yang sangat jelek, menyeramkan dengan gigi yang
tajam. Dalam keadaan terikat ia masuk ke sel di neraka. Saat ia masuk, setan
lain yang lebih besar keluar dari sel yang sama. Ikatan rantainya terlepas dan
ia menggantikan roh jahat yang sebelumnya merasuki orang itu. Sebelum masuk ke
tubuhnya, si iblis berubah bentuk menjadi wanita yang sangat cantik dengan
pakaian putri raja. Orang tersebut berhenti kesakitan, berhenti berteriak dan
langsung sadar.
Gambaran lainnya; banyak
orang sedang berdoa, melakukan penyembahan bukan di tempat ibadah melainkan di
gunung-gunung, pohon-pohon dan goa-goa. Tidak lama kemudian orang tersebut
menjadi berkelimpahan dalam hal harta duniawi.
Digambarkan dengan jelas
bagaimana cara kerja si Iblis dalam memenuhi keinginan pemujanya yang
mengingini kekayaan. Banyak roh jahat mengambil harta benda dari orang yang
satu kemudian dipindahkan ke orang lain yang memujanya yakni melalui usaha yang
berhasil atau keuntungan yang berlimpah. Sementara di pihak lain ada
orang-orang yang menjadi bangkrut karena harta bendanya dicuri oleh roh-roh
jahat.
Selama orang-orang tersebut
melakukan ritual, harta bendanya bertambah.
Sebaliknya, yang lalai atau
lupa melakukan ritual, tidak lama kemudian ada peristiwa yang membuatnya jatuh
miskin; usahanya bangkrut, harta bendanya habis karena tertipu, atau anggota
keluarganya tiba-tiba sakit parah sehingga menghabiskan harta untuk biaya
pengobatannya. Semua kekayaan yang terhilang dipindahkan ke para pemuja Iblis
yang rajin melakukan ritual. Iblis merasa memiliki orang yang menyembahnya,
artinya orang tersebut dan keturunannya menjadi miliknya dan si iblis bebas
berbuat sesuatu atas mereka.
Iblis mengambil harta dari
orang-orang yang tidak percaya kepada TUHAN YESUS dan yang tidak
sungguh-sungguh kepada-Nya. Mereka tidak ada tanda kepemilikan TUHAN YESUS.
Yang kulihat iblis selalu
mengambil harta benda dari orang-orang yang rohnya gelap, rumahnya gelap yang
di dalamnya terdapat iblis yang lebih kecil atau lebih rendah pangkatnya.
Benar kata Firman TUHAN,
pekerjaan iblis adalah mencuri, membunuh dan membinasakan. Jangan pernah
sekalipun bermain-main dengan kuasa kegelapan karena begitu sekali atau sedikit
saja bermain dengan kuasa kegelapan, maka hidup orang tersebut beserta
keturunan dan keluarganya menjadi milik iblis.
Setelah itu aku selesai
berdoa.
Hari ke 10
Jantung Neraka (Pusat Neraka)
Aku berdoa di kamar seorang
diri. Kemudian TUHAN YESUS membawa tubuh rohaniku ke Neraka. Berjalan seorang
diri di Neraka dan melihat iblis berjalan kian kemari tetap saja membuat
jantungku berdetak kencang meski sudah kesekian kalinya aku memasuki Neraka.
Terdengar dari atas suara
TUHAN YESUS menyuruhku masuk dan berjalan lebih dalam lagi.
Aku berada di bagian Tubuh
dan Jantung Neraka.
Di tengah bagian tubuh
tersebut ada jalan menurun, TUHAN YESUS menyuruhku mengikuti jalan itu. Setelah
berjalan terus, aku tiba di sebuah tempat yang bentuknya seperti kawah gunung
berapi, seperti sumur yang di dalamnya terdapat cairan mendidih dengan
gelembung-gelembung air. Airnya tidak bening tetapi seperti lendir berwarna
hijau kecoklatan, mirip rawa, ada warna coklat kemerahan, seperti warna
urat-urat nadi. Tempat ini terpanas di bagian Neraka, paling bau sehingga
membuatku mual sampai tubuh jasmaniku turut merasakan panas dan berkeringat.
Kata TUHAN, “Tempat ini
merupakan jantung neraka atau pusat neraka.” Aku mendengar dengan jelas
perkataan TUHAN YESUS. Di depan, aku melihat orang-orang yang digantung
berdua-dua, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan. Posisi
mereka saling membelakangi, punggung dengan punggung menempel. Orang-orang
tersebut digantung di atas, lalu perlahan-lahan diturunkan ke dalam sumur
kawah, begitu kaki mereka menyentuh cairan mendidih, mereka berteriak dan
meronta kesakitan, serta memanggil nama TUHAN YESUS memohon pengampunan.
Perlahan-lahan tubuh mereka dimasukkan sampai tenggelam, kemudian dengan
perlahan-lahan pula tubuh mereka diangkat. Saat diangkat, tubuh mereka meleleh
seperti lilin, kulitnya mengelupas, lalu dagingnya kemudian tulang-tulangnya
pun meleleh perlahan-lahan dari ujung kaki sampai ujung kepala sampai habis tak
tersisa. Kemudian perlahan-lahan tubuh mereka tumbuh kembali, sempurna seperti
sediakala. Lalu mereka dimasukkan ke sumur kawah, meleleh, tubuh mereka habis
kemudian tumbuh kembali. Begitu seterusnya. Hukuman tersebut terus menerus dan
tidak ada kata berhenti.
Kata TUHAN, “Hukuman ini
untuk kaum gay; lesbian, homoseksual, dan banci. Kalau mereka sampai akhir
hidupnya tidak bertobat mereka akan masuk ke tempat ini, padahal mereka sudah
mengaku menjadi anak-Ku dan percaya kepada-Ku.”
Imamat 18:22 : "Janganlah
engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena
itu suatu kekejian."
Imamat 20:13 : "Bila seorang
laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi
keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati dan darah
mereka tertimpa kepada mereka sendiri."
Tubuh jasmaniku terasa lemas
sekali, telinga pun terasa sakit mendengar teriakan orang-orang. Perutku terasa
mual, badan berkeringat dan terasa panas. Aku tidak kuat dan tergeletak lemas.
Setelah bangun, aku melihat di cermin muka dan telingaku merah seperti habis
berjemur di bawah sinar matahari.
Hari ke 11
Aku berdoa sendiri di kamar.
Ketika berdoa dan berbahasa Roh, aku kembali dibawa TUHAN ke Jantung Neraka.
Lagi-lagi aku berada di
tempat tersebut sendiri dan hanya mendengar suara TUHAN dari atas saja. Tempat
itu paling panas, paling bau, dan banyak iblis berjalan hilir mudik.
TUHAN menyuruhku
melihat-lihat Jantung Neraka, ternyata di sekitarnya ada tempat seperti sel-sel
penjara yang di dalamnya terdapat satu orang yang dihukum.
Tidak ada iblis yang menjaga
di sel-sel tersebut, aku melihat dari luar dinding-dinding sel tersebut seperti
bergerak-gerak. Ternyata setelah aku perhatikan dinding tersebut dipenuhi oleh
belatung atau ulat yang sangat kecil. Di tengah sel tersebut ada orang yang
terlentang, terikat tangan dan kakinya. Perlahan-lahan ulat-ulat kecil tersebut
merayap di tubuh orang itu, tepat di bagian alat kelaminnya ulat-ulat kecil
mulai menggigit, sehingga darah menyembur dan mengalir. Teriakan yang
melengking, teriakan kesakitan terdengar di setiap sel. Orang tersebut adalah
seorang pria. Begitu alat kelaminnya digerogoti sampai habis, kemudian tumbuh
dan utuh seperti sedia kala. Kemudian kembali digerogoti sampai habis. Setelah
tumbuh kembali, digerogoti ulat-ulat kecil kembali. Terus menerus.
Di sel sebelahnya terlihat
seorang wanita yang terlentang dan terikat tangan dan kakinya, dinding-dinding
selnya dipenuhi ulat-ulat kecil. Perlahan-lahan tubuh wanita tersebut dipenuhi
ulat-ulat kecil, tetapi tepat di bagian alat kelamin dan dadanya, ulat-ulat
kecil mulai menggerogoti. Darah menyembur, mengalir dan teriakan kesakitan
meminta ampun kepada TUHAN mulai terdengar. TUHAN hanya berkata, “Sudah
terlambat, saat di dunia kamu diberi kesempatan untuk bertobat tetapi
kesempatan itu tidak kamu ambil.” TUHAN menjelaskan kepadaku bahwa di sel-sel
tersebut khusus untuk orang-orang yang suka bermain-main dengan alat
kelaminnya; melakukan dosa perzinahan, dosa seksual, menjadi wanita simpanan,
pelacur, atau menjadi pria simpanan. Atau orang-orang yang pergi ke tempat
pelacuran, yang tidak setia pada pasangannya, selingkuh dan dosa seksual
lainnya, termasuk free sex. Segala dosa yang berhubungan dengan alat kelamin.
Kalau sampai akhir hidupnya tidak bertobat padahal mengaku percaya kepada TUHAN
YESUS dan mengenal DIA, maka akan dimasukkan ke tempat yang paling mengerikan
yaitu Neraka, disana ulat-ulatnya tidak akan pernah mati, hukuman tidak akan
pernah berhenti.
Aku terus berjalan
berkeliling melihat tiap-tiap sel dengan hukuman yang sama, tiap sel diisi satu
orang, di sel yang satu diisi oleh wanita dan di sebelahnya diisi oleh pria.
Berselang-seling dan ada berjuta-juta sel disana.
Hari ke 12
Aku kembali berada di Jantung Neraka Untuk yang Ketiga Kalinya.
Aku berdiri di depan sumur
besar yang di dalamnya terdapat cairan mendidih.
Ketika akan berjalan ke
tempat yang lebih jauh, tiba-tiba langkahku terhenti karena di depan ada gambaran
besar seperti layar film yang besar sekali. Disitu terlihat sekelompok orang
yang sedang berdoa, berbahasa Roh melakukan peperangan rohani. Terdengar mereka
berdoa mengusir roh-roh jahat dan banyak roh jahat yang keluar dari tempat
tersebut tapi sayangnya mereka hanya mengatakan “pergi semua roh-roh jahat”
untuk mengusir roh jahat atau setan, sehingga hanya membuat roh-roh jahat pergi
dari tempat tersebut dan berpindah ke tempat lain. Setelah itu aku melihat ada
orang-orang yang mendoakan orang-orang lain yang kerasukan, hanya berbahasa Roh
dan mengatakan “Pergi, aku mengusir roh-roh jahat dalam tubuh orang ini”.
Memang sih roh-roh jahat itu pergi, tapi hanya berpindah ke tempat lain dan ada
yang berjalan-jalan. Seakan-akan doa orang-orang tersebut tidak ada Otoritas
TUHAN.
Setelah itu aku melihat
orang-orang berdoa dan berbahasa Roh berkata:
“Semua roh jahat terikat,
terbakar dengan api dari Surga”, dan aku melihat setiap roh jahat tubuhnya
hancur dan tepat di sisiku ada abu masuk ke sumur yang dalam di jurang Neraka
tersebut. Kemudian timbul makhluk-makhluk seram dari sumur kawah tersebut.
Tidak seperti makhluk kecil menyeramkan penghuni neraka berbentuk tangan,
makhluk-makhluk disini sangat besar, bersayap, bertanduk, berkuku tajam dan
bermata merah. Mereka keluar dari sumur untuk kemudian diikat dan masuk ke
tempat paling ujung dalam keadaan terbelenggu dan tidak dapat keluar lagi ke
dunia.
TUHAN menjelaskan kepadaku
bahwa yang TUHAN mau bukan sekedar berbahasa Roh dan mengusir setan tapi benar-benar
perkataan kita ada Otoritas-Nya.
Perkataan yang keluar dari
dalam hati yang tulus, penuh Otoritas iman kepada TUHAN YESUS, benar-benar
percaya kepada TUHAN YESUS sampai mengendalikan setiap pikiran kita yang kadang
tidak percaya.
TUHAN sedih dan menyampaikan
bahwa banyak Gereja TUHAN yang kehilangan urapan TUHAN, Otoritas TUHAN, bahkan
tidak percaya kepada setiap pekerjaan Roh Kudus, yaitu Roh Tuhan sendiri.
Diantaranya tidak percaya kepada bahasa Roh, padahal semua perkataan TUHAN,
setiap firman TUHAN sudah tertulis.
Hari ke 13
Ini yang ke-Empat Kalinya TUHAN Membawa Tubuh Rohaniku ke Jantung Neraka.
Aku seorang diri di tempat
ini. Hanya ada suara TUHAN yang menuntunku untuk berjalan-jalan melihat tempat
tersebut. Setelah melihat sel-sel di tempat yang sebenarnya sudah kukunjungi
kemarin, kemudian aku berjalan ke bagian paling ujung. Di sana ada lorong besar
dan aku melihat banyak sekali, tak terhitung jumlahnya – makhluk yang sangat
besar dan menyeramkan. Mereka bersayap, bertanduk dan terdapat tanda pangkat di
bahu kanan dan kiri. Tidak seperti tentara di dunia yang tandanya menempel di
baju, bisa dilepas dan dicuci, tanda pangkat Iblis menyatu dengan tubuhnya; ada
yang seperti tulang yang menonjol, ada seperti bisul-bisul, luka-luka bakar, atau
seperti cairan-cairan lendir yang menempel, dan ada pula yang berbulu.
Saat aku memperhatikan
tempat tersebut, muncul di hadapanku gambar besar seperti film.
Banyak orang berpakaian
hitam, kebanyakan pemuda-pemudi, remaja yang sedang berpesta pora,
mabuk-mabukan dan melakukan free sex. Setelah itu ada doa-doa yang mereka
ucapkan, aku tidak mengerti bahasanya, kedengarannya seperti bahasa Latin.
Setelah mereka berdoa, salah satunya menyebut kata “Satan”, kemudian muncullah
satu Iblis besar keluar dari selnya; belenggunya terlepas dan masuk ke
gereja-gereja yang secara rohani tampak gelap, tidak ada urapan TUHAN.
Ada juga Iblis yang
berkeliaran di jalan-jalan, membuat orang tiba-tiba mengalami kecelakaan karena
pikirannya dibuat menjadi kosong, terutama orang-orang yang tidak ada tanda
kepemilikan TUHAN YESUS atau walaupun ada tanda kepemilikan TUHAN YESUS tapi
orang tersebut membuat celah dengan berbuat dosa.
Hal-hal jahat lainnya yang
di perbuat Iblis seperti:
1. Membuat orang menjadi
hilang ingatan. Pikirannya diambil dan diberikan kepada pemuja setan untuk
dijadikan tumbal.
2. Menjadikan bayi-bayi yang
diaborsi menjadi tumbal.
Semakin banyak tumbal yang
didapat semakin banyak Iblis besar yang terlepas dari belenggu dan mendatangi
tempat pemujanya. Oleh karenanya, perlu sekali kita sebagai anak TUHAN banyak
berdoa supaya kita selalu dilindungi oleh darah TUHAN YESUS. TUHAN mau supaya
kita dekat atau intim pada-Nya.
Setelah itu aku berjalan ke
tempat lain yang bentuknya seperti lorong atau gua yang besar. Aku melihat
takhta kerajaan yang gelap dan menyeramkan. Ada sesosok makhluk yang besar
sekali, setengah binatang dan setengahnya tubuh mahluk yang menyeramkan.
Ekornya panjang, ujungnya seperti ujung tombak, matanya merah padam. Disana ada
juga binatang seperti ular besar berwarna hitam kehijauan. Aku sempat takut
melihatnya dan berusaha tenang, karena ada suara TUHAN yang mengatakan, “Jangan
takut sayang, mereka tidak ada yang dapat menjamahmu, karena kamu dilingkupi
sinar kemuliaan-Ku.”
Hari ke 14
Aku merasa sangat lelah
menghadapi proses ini. Kakiku terasa sangat lemas dan hampir tidak dapat
berjalan. Telapak kaki dan tangan terasa dingin, tetapi tubuh dan kepala terasa
panas ditambah dengan suhu kota Semarang yang sedang tinggi-tingginya.
Meskipun demikian, Neraka
jauh lebih panas dibandingkan apa yang kurasakan saat ini. Tenggorokanku terasa
sangat kering. Yang dapat kulakukan hanya duduk sambil menyembah Tuhan hingga
akhirnya aku tergeletak di tempat tidur, mata pun terasa berat untuk dibuka.
Aku merasa lelah, lemas, panas…
Bapa Memberi Kekuatan Baru
Kembali aku menyembah TUHAN.
Sesaat kemudian, aku berada di tempat lain; tempat yang sangat bersinar terang,
sunyi, tenang, sejuk, bukan Neraka yang beberapa hari ini aku kunjungi.
Tempat ini seperti sebuah
ruangan. Aku berlutut di hadapan TUHAN YESUS. Dengan sinar kemuliaan-Nya, Ia duduk diatas kursi yang sangat indah sekali. Wajah-Nya sangat tegas, bijaksana
dan Ia tersenyum lembut padaku.
Hampir-hampir aku tidak
jelas melihatnya karena sinarnya sangat terang. Aku menundukkan kepalaku serta
menitikan air mata. Kupanggil nama-Nya "TUHAN YESUS”… dan aku tidak dapat
berkata-kata lagi. Tetapi TUHAN mengetahui apa yang kualami, rasakan dan
pikirkan. Bahkan apa yang terkandung dalam hatiku pun TUHAN tahu. “AKU tahu
kamu sudah merasa sangat lelah…”, kata TUHAN. Kemudian TUHAN mendekat dan duduk
di sampingku, DIA merangkul dan memelukku. Aku merasakan kasih seorang ayah
yang selama ini sudah lama hilang dalam kehidupanku.
“AKU ini BAPAmu, tidak akan
sekali-kali meninggalkanmu. AKU yang memberikan kekuatan kepadamu untuk
menjalani hidup ini. AKU, BAPA mengasihimu.” Air mataku mengalir deras..
“BAPA…”, kataku pelan.
Penghiburan dari TUHAN
melebihi apapun yang kualami, kelelahan dan rasa lemas tiba-tiba sirna. Ada
kekuatan dan semangat yang baru yang mengalir dalam tubuhku.
Hari ke 15
Hari ini aku bangun dengan
penuh ucapan syukur. Walaupun tubuhku masih terasa lemah dan panas, tetapi ada
gairah dan semangat baru karena perjumpaan kemarin dengan BAPA di dalam nama
TUHAN YESUS KRISTUS.
Aku duduk dekat pintu rumah
untuk menghirup udara segar. Dalam hatiku ada semangat yang besar sekali untuk
kembali berdoa seperti kemarin dan merasakan pelukan TUHAN. Dengan perlahan aku
berjalan menuju ke kamar untuk berdoa.
Aku mulai berdoa dan
menyembah TUHAN. Ada rasa sukacita yang meluap-luap untuk mengalami perjumpaan
pribadi dengan TUHAN YESUS seperti kemarin. Tidak lama kemudian sesuatu
terjadi.
Kaki Neraka (Ujung Neraka)
Tubuh rohaniku kembali
berada di Neraka. Aku terkejut dan sempat protes, “TUHAN, mengapa dari kemarin
aku dibawa ke sini terus?”
Aku berada di JANTUNG
NERAKA. Di depanku terlihat lorong-lorong kecil tempat roh-roh jahat
bergerombol. Ada suara TUHAN dari atas menuntunku. “TUHAN, ini sudah yang
kelima kalinya lho…" protesku. Tapi TUHAN menjawab, “Bukan, ini yang hendak AKU
tunjukkan kepadamu, berjalanlah berbalik arah, di sana ada jalan menanjak, kamu
akan tiba di tempat paling ujung, paling gelap dari Neraka.”
Tibalah aku di jalan menanjak
tersebut dan kuikuti jalan itu sampai ke ujungnya.
Ada lorong panjang dengan
sel-sel kecil di sisi kiri kanannya. Tempat itu gelap, pengap, dan sekujur
tubuhku terasa dingin seperti masuk lemari pendingin, bahkan lebih dingin
sampai mulut terasa kaku dan gigi pun ngilu. Demikian pula tubuh jasmaniku
merasakan hal yang sama.
Aku mulai melihat sel-sel
tersebut. Gelap, seakan-akan tidak bisa melihat ke dalamnya. (Matius 8:12;
22:13; 25:30; 2 Petrus 2:17). Tapi sinar kemuliaan TUHAN membuatku bisa melihat
keadaan di sekelilingku. Di dalam sel ada seseorang berpakaian kemeja, berdasi
dan bercelana panjang berusaha lari keluar. Tetapi ada sekitar 5 iblis
menangkap orang tersebut dan menyiksanya. Ia dipukul, dicambuk, dicakar sampai
tergeletak, mukanya tidak berbentuk lagi, darah mengalir dimana-mana.
Begitu tubuh orang itu
rusak, kemudian kembali baik seperti semula, lalu disiksa lagi sampai tubuhnya
rusak, baik kembali, disiksa lagi, begitu seterusnya. Iblis hanya tertawa-tawa
“Ayo, kamu di dunia kan pintar khotbah, disini juga bisa khotbah”, begitu kata
Iblis. Aku terkejut mengapa ada pendeta di tempat ini.
Aku melihat sel-sel lainnya
sama seperti itu, isinya ada pria dan wanita. Di tiap sel ada satu orang
disiksa oleh 5 iblis. Saat aku menyusuri lorong dan memperhatikan orang-orang
di dalamnya, ada gambaran besar muncul di hadapanku. Ada seorang Penginjil yang
sangat hebat urapannya, bisa menyembuhkan orang, tetapi setelah itu tanpa
sepengetahuan orang lain ia pergi ke tempat pelacuran. Ada juga hamba Tuhan
yang menyiksa istrinya, mencuri uang persembahan gereja, sombong membanggakan
dirinya, nonton film porno, punya istri atau suami simpanan, atau selingkuh.
Selain penginjil ada juga worship leader, singer, pelayan mimbar, diaken,
pemain musik gereja baik pria maupun wanita, semua terlihat di gambar tersebut.
Aku terkejut melihatnya dan
bertanya kepada TUHAN, “TUHAN, mengapa banyak hamba-Mu yang masuk Neraka padahal
mereka hebat, urapannya dahsyat, banyak berdoa dan berpuasa”. TUHAN berkata
“Banyak orang yang mengaku jadi hamba-Ku, pelayan-Ku tetapi tingkah laku mereka
menyakitkan hati-Ku, tidak sesuai dengan firman-Ku. Padahal mereka tahu banyak
tentang firman-Ku. Banyak pelayan-pelayan-Ku yang mencuri kemuliaan-Ku.”
Terdengar orang-orang di
sel-sel tersebut berteriak minta ampun kepada TUHAN.
Hari ke 16
Pintu Gerbang Surga
Hari ini ketika berdoa,
tubuh rohaniku dibawa ke tempat lain. Tetapi aku perhatikan ini bukan Neraka
yang kemarin-kemarin aku kunjungi. Disampingku berdiri TUHAN YESUS yang
tersenyum lembut. Di depan ada sebuah pintu gerbang yang sangat besar. Tak
sabar rasanya aku ingin segera masuk.
Sebelum masuk, aku
meraba-raba pintu tersebut, warnanya seperti kayu tetapi ternyata bukan kayu.
Permukaannya halus, dindingnya berkilauan, warnanya abu-abu seperti tumpukan
batu-batu kokoh yang tersusun dengan rapi.
Aku hendak membuka pintu
tersebut tetapi ternyata sangat susah .
Mendorongnya pun aku tidak
kuat. Aku melihat tubuh rohaniku adalah seorang anak kecil berumur 12 tahun.
“Apakah karena masih kecil ya sehingga aku tidak kuat mendorongnya?” begitu
pikirku.
Kemudian mataku tertuju pada
sebuah lubang kunci. “Oh bagaimana aku bisa masuk tanpa mempunyai kunci?”,
kataku dalam hati.
Aku melihat TUHAN YESUS
berdiri tidak jauh dariku. DIA tersenyum dan menghampiriku, kemudian
menggandeng tanganku seperti seorang ayah yang menggandeng anaknya dengan penuh
kasih.
Tetapi TUHAN YESUS tidak
mengajakku masuk kedalam pintu gerbang tersebut.
DIA berbalik arah… “Tenang
sayang, AKU hanya ingin menunjukkan kepadamu tempat dimana kamu berada beberapa
hari ini.”
TUHAN YESUS menunjuk ke arah
bawah. “Lihatlah ke bawah, itu adalah Neraka di mana orang-orang mendapat
hukuman kekal”, kata TUHAN. Aku melihat ke bawah memperhatikan dengan
sungguh-sungguh. Aku melihat tempat tersebut seperti tubuh manusia yang tidur
terlentang. Ternyata bagian Neraka yang kemarin aku kunjungi bentuknya seperti
kaki.
Kemudian aku berbalik arah
dan hendak masuk ke pintu gerbang di hadapanku. Aku kembali mendorong pintu itu
tetapi tidak bisa. “Hanya AKU yang mempunyai kunci pintu itu, anak-Ku. Hanya
melalui AKU setiap orang dapat masuk ke dalam Pintu Gerbang tersebut.”
Yohanes 14:6 : Kata Yesus
kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Aku memandang TUHAN YESUS.
DIA menghampiriku dan memperlihatkan sebuah kunci.
Kemudian IA menggandengku
dan membuka pintu tersebut. Setelah pintu terbuka, TUHAN YESUS menggandengku
masuk ke dalamnya.
“Selamat datang di SURGA,
sayang”, kata TUHAN YESUS. “Waah..”, aku memandang sekeliling tempat itu…
“Indah sekali, TUHAN.” “Belum pernah aku melihat tempat seindah ini…" Tempat
ini terang sekali, tapi anehnya kulitku tidak terasa panas.
Tidak seperti bila berada di
bawah sinar matahari. Tempat ini walaupun terang tidak menyilaukan mata, hawanya
begitu sejuk seperti di pegunungan.
“SURGA benar-benar indah… ",
kataku menggumam… Pandangan mataku tertuju pada taman di samping kananku,
banyak bunga berwarna warni, ada yang berwarna kuning, putih, merah, ungu muda,
merah muda, biru muda, serta dedaunan yang hijau segar. Bunga-bunga,
rumput-rumput bergoyang-goyang ke kanan dan ke kiri perlahan-lahan.
“Aduh, TUHAN indah
sekali…..”, aku terpana dan kagum. Kemudian aku mengambil pasir yang kuinjak,
kugenggam dan kutaburkan kebawah… benar-benar pasir yang lembut, pasir dari
butiran kaca yang bening. Aku mainkan pasir tersebut kemudian aku melihat ke
arah TUHAN YESUS, ternyata DIA sedang memperhatikanku.
TUHAN YESUS hanya tersenyum
melihatku. Aku kembali berdiri memegang tangan TUHAN YESUS. DIA membelai
kepalaku, aku merasakan kasih seorang ayah…..
Aku akhiri doaku dan
terdiam. Kuusapkan wajah dengan kedua tangan, terasa seperti mimpi. Aku
rebahkan tubuh dan menatap langit-langit kamarku sambil bergumam, “Surga
benar-benar indah, Tuhan.” Aku usap tanganku, ternyata berdampak sampai ke
tubuh jasmani; aku rasakan kesejukan Surga, padahal suhu di kamarku panas.
“Kamu akan melihat yang lebih indah lagi”, kata TUHAN di telingaku.
Hari ke 17
Padang Gurun
Sudah tidak sabar rasanya,
aku ingin kembali melihat SURGA. Aku segera berdoa dengan harapan diajak TUHAN
ke SURGA; tempat yang indah dan mengagumkan. Saat pujian penyembahan, tubuh
rohaniku dibawa TUHAN. Aku terkejut karena TUHAN tidak membawaku ke Surga
tetapi ke tempat lain yang belum pernah aku kunjungi. Bukan Surga, bukan juga
Neraka.
Tubuh rohaniku berada di
balik sebuah sumur, dan aku bersandar di sumur itu.
Aku mencoba melihat
sekelilingku, ternyata aku berada di padang gurun yang luas sekali. Ada banyak
tenda dan orang dengan warna kulit beraneka ragam. Mereka memakai jubah yang
sama denganku, jubah berwarna putih, dengan kasut seperti yang dikenakan oleh
orang Romawi. Disitu juga terdapat beberapa sumur.
Aku berdiri melihat
sekelilingku, benar-benar aku tak mengerti mengapa berada di tempat ini. Saat
sedang memperhatikan, terdengar suara letusan dan tembakan.
Tiba-tiba ada seseorang yang
menepuk bahuku, ternyata TUHAN YESUS. “AKU akan menunjukkan apa yang akan
terjadi di luar padang gurun ini”, kata TUHAN. Lalu aku digandeng-Nya dan tubuh
rohaniku seperti terbang. Kemudian aku berada di sebuah kota, di sebuah jalan
raya di luar padang gurun.
Di kota tersebut aku melihat
banyak terjadi kecelakaan, perampokan, penembakan dan pembunuhan. Aku melihat
dengan jelas orang dibunuh tanpa sembunyi-sembunyi, langsung ditembak bagian
kepalanya. Orang-orang membunuh dengan kejamnya, bahkan orang tua membunuh
anaknya. Ada juga orang yang bunuh diri dengan menabrakkan mobilnya ke kereta
api yang sedang berjalan.
Banyak kekacauan terjadi
dimana-mana. Kuperhatikan dengan rasa takut. “Jangan takut anak-Ku”, kata TUHAN
“Ini tidak akan terjadi padamu dan umat-umat kepunyaan-Ku”, kata TUHAN lagi. “Di
padang gurun tadi lah AKU akan melindungi dan memelihara umat-Ku. Dunia akan
semakin bertambah kacau, orang-orang akan kehilangan kasih, semakin garang,
kejam, tidak ada rasa belas kasihan kepada sesamanya, egois, mencintai diri
sendiri dan berbuat semaunya supaya kepentingan diri sendiri tercapai”, begitu
kata TUHAN. Aku terdiam, aku pegangi tangan TUHAN karena takut melihat banyak
kejahatan terjadi di depanku. Banyak darah mengalir dimana-mana.
Wahyu 12:6 : "Perempuan itu
lari ke padang gurun, dimana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah,
supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya."
Wahyu 12:14 : "Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia
terbang ke tempatnya di padang gurun, dimana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa."
TUHAN YESUS membawaku
kembali ke padang gurun, menunjukkan sekeliling padang gurun tersebut. Aku baru
melihat jelas disitu ada banyak orang tua, orang muda dan anak-anak dari
berbagai bangsa.
Hari ke 18
Aula Surga
Kurebahkan diri di tempat
tidur, kemudian kuraih kalender yang ada di atas meja kamarku. Sudah 18 hari
aku mengalami hal ini. Badanku terasa lemas sekali, lutut bergetar saat
berjalan, kadang kala aku berjalan sambil duduk.
Tetapi puji TUHAN, aku masih
diberi kekuatan dan dimampukan TUHAN untuk melakukan aktifitas di rumah dan
pelayanan serta ibadah di gereja. Dari pada berdiam diri, aku memutuskan berdoa
lagi sambil bertanya-tanya dalam hati, “Kemana lagi TUHAN akan membawaku?”
Tetapi kemudian aku berpikir “Ah, untuk apa dipikirkan, yang penting aku
bertemu TUHAN YESUS.”
Saat mulai menyembah TUHAN
tubuh rohaniku yang berumur 12 tahun berada di tempat lain. Aku melihat TUHAN
YESUS tersenyum. “Hore… ada di Surga lagi…", jeritku sambil menari-nari. Senang
sekali….“Waduh TUHAN … indah sekali”, sambil mendekati taman yang ada di
sebelah kananku. Aku menikmati melihat-lihat bunga berwarna-warni, dedaunan dan
rerumputan. Tercium pula aroma bunga yang harum sekali dan dampaknya sampai ke
tubuh jasmani yang ikut merasakan mencium keharuman bunga-bunga tersebut.
Ketika kusentuh, terasa lembut kelopaknya.
Berbagai jenis bunga ada di
taman ini, sungguh indah sekali….
Begitu menginjakkan kaki di
rerumputan, aku merasakan ada butiran-butiran air yang menempel di
rumput-rumput ini mengenai kakiku… terasa sejuk dan segar rasanya. Setelah
berjalan di taman dan menikmati keindahan, aku berbalik ke jalan dimana semula
aku berdiri.
TUHAN mengajakku menuju ke
bagian sebelah kiri dari jalan tersebut. TUHAN menggandengku menuju ke sebuah
tempat seperti Aula dengan tumbuh-tumbuhan hijau di sekitarnya.
Aula tersebut sangat besar
dan dapat menampung jutaan orang. Aku merasa kecil sekali oleh karena begitu
besarnya aula tersebut. Aula itu kosong dan tidak ada perabot di dalamnya. Aula
itu disangga oleh pilar-pilar yang terbuat dari batu berwarna kuning keemasan
bersinar terang, ada ukiran seperti bunga di bagian bawahnya. Lantainya seperti
batu marmer putih gading bening. Aula ini tidak seperti rumah yang ada
dindingnya atau pintunya atau jendelanya, hanya ada tiang-tiang penyangga saja.
“Ini untuk anak-anak-Ku yang
baru percaya kepada-Ku dan AKU langsung memanggil mereka pulang.” Sewaktu TUHAN
berkata seperti itu, di hadapanku ada sebuah gambar besar. Aku melihat seorang
yang sakit parah di sebuah ruangan dengan banyak selang menempel di bagian
tubuhnya, lalu datang seseorang yang mendoakan orang tersebut dan orang
tersebut percaya kepada TUHAN YESUS, setelah itu orang tersebut meninggal, maka
orang tersebut diperhitungkan iman percayanya kepada TUHAN YESUS, lalu ia masuk
ke Surga.
TUHAN menjelaskan aula ini
adalah untuk orang-orang yang semasa hidupnya tidak percaya kepada TUHAN YESUS,
tetapi bertobat di saat-saat terakhir hidupnya.
Setelah aku melihat aula
tersebut tubuh rohaniku langsung kembali ke kamarku.
Mengingat sebentar lagi ada
pelayanan, maka aku bersiap-siap mandi kemudian dijemput oleh teman tim doa.
Selama mengalami proses ini,
pelayanan bersama tim doa gereja tetap berjalan seperti biasa. Di tempat kami
berdoa banyak orang yang mengajukan pertanyaan, dan dijelaskan oleh ketua tim
doa. Jika aku mendapatkan suatu pesan TUHAN untuk orang yang kami doakan, aku
menyampaikannya lewat tulisan.
Hari ke 19
Rumah-Rumah di Surga
Tubuh rohaniku kembali
dibawa ke aula besar di Surga. Aku kembali bermain-main di dalamnya, memegangi
tiang penyangga dan berputar-putar di sekitarnya, berjongkok sampai duduk
berlutut memegangi lantai-lantainya yang halus… sejuk… dan bening berkilauan.
TUHAN YESUS yang berdiri
disampingku hanya tersenyum melihat apa yang aku lakukan. Aku berdiri, kemudian
TUHAN YESUS mengajakku berjalan ke suatu tempat dimana terdapat banyak rumah.
Jalan yang kami lalui adalah jalan berpasir kaca yang lembut. Daerah tersebut
seperti daerah perumahan.
TUHAN YESUS mengajak
berkeliling di daerah tersebut. Berbagai tipe rumah ada di sana, ada yang
berukuran besar, sedang dan kecil. Ada yang rumahnya sudah jadi, setengah jadi,
atau baru dibangun. Ada rumah yang memiliki taman kecil di halamannya, ada pula
yang tidak. Aku bertanya kepada TUHAN YESUS, “TUHAN, ini rumah-rumah siapa? Kok banyak sekali?”
Jawab TUHAN, “Ini rumah
anak-anak-Ku yang melayani-Ku sewaktu mereka di dunia.” “Kok rumahnya beda-beda?
Ada yang besar, kecil dan sedang?” tanyaku lagi. Dan TUHAN berkata, “Ini
tergantung dari pelayanan mereka, sayang. Apa yang sudah mereka kerjakan buat
AKU.” “Ooo… berarti semakin banyak pelayanan, semakin bagus rumahnya ya,
TUHAN?” “Bukan sayang, AKU tidak melihat seberapa besar jumlah pelayanan
mereka, AKU tidak melihat banyaknya pelayanan mereka, AKU juga tidak melihat
sibuk tidaknya mereka bekerja melayani AKU”.
“Ooo…” kataku sambil
terbengong-bengong, "terus kenapa rumahnya kok berbeda-beda, TUHAN?”
“AKU melihat pelayanan
anak-anak-Ku dari hati mereka, semakin mereka tulus, murni hatinya melayani AKU,
rumah mereka semakin bagus, semakin besar. AKU melihat hati anak-anak-Ku,
semakin hatinya berkenan kepada-Ku, semakin hidupnya menyukakan hati-Ku, AKU akan
menyediakan rumah yang terbaik, tempat tinggal yang semakin indah di sini”,
kata TUHAN. “AKU tidak melihat banyaknya pelayanan mereka, mungkin yang mereka
lakukan tidak dipandang orang, tetapi AKU yang menilai, memandang hati mereka”.
Kami terus berjalan
berkeliling daerah tersebut. “TUHAN, kok rumahnya ada yang sudah jadi, ada yang
belum, terus ada juga yang baru dibangun? Kenapa, TUHAN?”
“Itu tandanya, kalau
rumahnya sudah jadi berarti tugasnya di dunia sudah selesai, ia akan segera
dipanggil pulang. Kalau rumahnya belum jadi berarti belum waktunya pulang,
masih banyak hal yang harus dikerjakannya di dunia. Kalau rumahnya baru akan
dibangun berarti ia baru mau melayani AKU.” Aku hanya mengangguk-anggukkan
kepala ketika mendengar TUHAN YESUS berbicara.
Yohanes 14:2 : "Di rumah
Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya
kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu."
Tubuh jasmaniku terasa
lemas, aku duduk bersandar pada dinding kamar.
Rasanya sudah tidak kuat
sehingga tubuhku perlahan-lahan jatuh kesamping dan aku merebahkan diri di
kasur sambil terus menguatkan diri.
Hari ke 20
Tubuh rohaniku kembali
berada di Surga, di area yang banyak rumahnya. Aku berjalan bersama TUHAN
YESUS, sambil sesekali tanganku memegang bunga di halaman salah satu rumah yang
aku lewati. Tetapi kemudian mataku tertuju pada pohon-pohon yang ada di
seberang rumah-rumah.
Aku berjalan seorang diri
menghampiri sebuah pohon seperti seorang anak kecil yang serba ingin tahu. Aku
perhatikan pohon tersebut; batangnya tidak begitu kekar, daun-daunnya lebat
dengan ukuran tidak terlalu kecil seperti daun jeruk. Buahnya lebat, berwarna
merah bercampur kuning dan hijau muda. Aku perhatikan, ingin sekali rasanya
memakan buah tersebut sampai-sampai aku menelan air liur. Secara jasmani
tenggorokanku terasa kering, tetapi aku tidak berani memintanya…
Kemudian dari arah belakang
terdengar suara TUHAN YESUS yang begitu lembut “Kamu mau buah itu?” Dengan
cepat aku menoleh ke arah TUHAN YESUS, menganggukan kepala sambil tersenyum.
Lalu TUHAN YESUS maju, mendekati pohon itu. Tangan-Nya memetik buah itu dan
memberikannya kepadaku. Saat kuterima, dari tangkai buah yang baru saja
dipetik, muncul lagi buah yang baru secara perlahan-lahan.
Aku terkesima menyaksikan keajaiban
tersebut. Lalu aku makan buah itu, saat kugigit dan menelannya, aku merasakan
ada kekuatan dalam tubuhku sampai berdampak ke tubuh jasmaniku. Buah itu
seperti apel fuji bentuknya, tetapi bukan apel. Rasanya manis seperti pear
tetapi bukan pear, terasa segar dan banyak airnya.
Aku memakannya sampai habis.
Benar-benar sangat enak dan segar. Setelah kuhabiskan, tubuh jasmaniku terasa
segar, ada kekuatan baru mengalir ke dalam tubuh jasmaniku.
Hari ke 21
Hari ini aku kembali kuliah,
aku dijemput oleh teman satu tim doa di gereja.
Setelah apa yang kualami
kemarin, aku merasakan ada kekuatan dan semangat yang baru. Di antara teman tim
doa, ada seorang teman yang sering mengantar jemput aku baik ke kampus maupun
ke gereja untuk pelayanan. Itu dilakukannya bila ia sedang tidak ada kegiatan
lain.
Sepulang kuliah, aku mampir
ke tempat kerja, ternyata masih belum ada pekerjaan dan aku memutuskan untuk
tidak bekerja lagi. Untuk mengajar pun sudah tidak memungkinkan, jadi
kuputuskan berhenti mengajar juga.
Setiba di rumah aku merasa
letih dan lutut lemas, aku merasa tenggorokan dan bibirku kering. Segera
kuberjalan untuk mengambil segelas air. “TUHAN, aku tidak kuat, aku haus …
bibirku kering, tenggorokan pun kering, ijinkan aku untuk minum”.
“Ambillah air, teteskanlah
dalam mulutmu supaya tenggorokanmu tidak kering lagi, basahi bibirmu supaya
tidak kering” begitu kata TUHAN YESUS kepadaku. Setelah aku mengambil segelas
air, aku mencedok air tersebut dengan sendok kecil. Dengan menengadahkan
kepala, kumasukkan sesendok air. “Lumayan… Puji TUHAN, sudah bisa merasakan air
minum walaupun satu dua tetes”, kataku dalam hati.
Tidak lama kemudian temanku
datang menjemput untuk pelayanan.
Hari ke 22
Hari ini di kampus masih
banyak teman yang bertanya-tanya tentang apa yang kualami. Ada yang tertawa
karena menganggap ini kejadian yang lucu. Aku ingin protes rasanya. Ada teman
yang sudah mengerti tetapi masih banyak yang belum mengerti, ada pula yang
mengejek dan menyindir. Mataku berkaca-kaca, ingin menangis rasanya, bahkan
sampai selesai kuliah pun aku masih merasa sedih.
Puji TUHAN, ada penghiburan
dari TUHAN untukku. Aku merasa ada tetesan air mata jatuh dari atas ke tanganku
tetapi tanganku tidak basah. “Jangan sedih sayang …. Jangan sedih anakKU”,
kata TUHAN padaku.
Sebenarnya aku bisa saja
tidak kuliah, tetapi aku kuatir ada pengumuman penting yang harus kuketahui.
Aku melangkah perlahan untuk pulang naik angkutan kota. Sesampainya di rumah
aku langsung berdoa, memuji dan menyembah TUHAN.
Tubuh rohaniku kembali
berada di daerah yang banyak rumahnya di Surga.
Disampingku ada TUHAN YESUS.
Tanah yang kuinjak adalah pasir dari kaca bening yang lembut.
Aku berada di depan rumah
yang sudah jadi, dengan taman kecil di halaman.
Rumah tersebut tidak begitu
besar. Aku penasaran dan ingin masuk ke dalamnya.
Seperti seorang anak kecil
yang menarik tangan ayahnya, begitu juga kutarik tangan TUHAN YESUS. “TUHAN,
aku ingin lihat isi rumah ini…” kataku sambil sesekali melihat wajah TUHAN
YESUS yang hanya tersenyum melihat tingkah lakuku. Begitu masuk, aku terkejut,
“Lho TUHAN, koq tidak ada apa-apanya? ". Hanya ada sebuah meja dengan satu
benda di atasnya seperti vas bunga bentuknya. Benda tersebut berwarna kuning
kecoklatan bersinar terang, bukan dari emas karena warnanya bukan kuning emas.
Kuraba dinding rumah
tersebut, bukan seperti dinding rumah di rumahku atau rumah orang-orang yang
ada di dunia. Seperti batu marmer atau pualam berwarna putih kapur tetapi
berkilau. Lantainya juga bukan seperti lantai di rumahku, lantainya bening
seperti kaca berkilauan tetapi tidak menyakitkan mata. Udara di dalam rumah ini
juga sejuk, “Orang yang punya rumah ini belum selesai menjalankan tugasnya di
dunia, sayang. Masih banyak yang harus dikerjakan supaya perabot di dalam rumah
ini penuh”, begitu kata TUHAN. Aku hanya mengangguk.
TUHAN mengajakku ke rumah
lainnya. Rumah ini juga sudah jadi, tetapi tidak mempunyai taman. “Lho TUHAN,
koq tidak ada tamannya?”. “Anak-Ku, AKU selalu tahu apa yang menjadi kesukaan
anak-anak-Ku”. Aku mengangguk-angguk, berarti orang yang punya rumah ini tidak
menyukai tanaman dan berkebun. Aku masuk ke dalamnya, rumahnya agak besar
dibanding yang tadi. “Waah … banyak sekali perabot rumahnya, ada yang dari
emas, perak, batu permata, indah sekali ….!!!”.
“TUHAN, ini sepertinya sudah
komplit perabotnya, berarti orangnya sudah mau pulang?”. “Belum anak-Ku, masih
ada yang harus dikerjakannya, AKU memanggil anak-anak-Ku pulang kalau mereka
sudah menyelesaikan tugasnya masing-masing menurut panggilannya masing-masing.
Lagi pula belum ada nama tertulis di depan rumah sebagai tanda kepemilikan
rumah ini.”
Kulangkahkan kakiku keluar
rumah dan melihatnya dari depan. Aku hanya mengangguk-anggukan kepala, lalu
duduk bersandar di kusen pintu rumah.
Kutertegun, kagum… indah
sekali. “AKU memanggil pulang anak-anak-Ku sesuai dengan kehendak-Ku dan waktu
yang AKU tetapkan.” lanjut TUHAN. Orang yang menyukakan hati TUHAN tempatnya
semakin bagus di Surga. Semakin hatinya murni, tulus, menyukakan hati TUHAN
semakin mendapat tempat yang indah di Surga.
Hari ke 23
Hari ini aku ujian praktek
komputer, walaupun dengan tangan yang lemah dan gemetar aku bisa mengerjakan
ujian dengan baik. Temanku mengantarkan dan menjemputku ke kampus sehingga aku
tidak perlu berjalan kaki. Sesampainya di rumah aku kembali berdoa…
Bertemu Tokoh-Tokoh Alkitab
Tubuh rohaniku berada di
Surga di jalan yang terbuat dari pasir kaca. Di sana sudah ada TUHAN YESUS.
Kembali aku diajak TUHAN YESUS berjalan ke daerah yang banyak rumahnya dan aku
bertemu dengan beberapa tokoh Alkitab.
TUHAN YESUS mengajakku
menemui mereka dan memperkenalkan nama-nama mereka.
Banyak tokoh-tokoh Alkitab
yang memberi pesan-pesan kepadaku. Pertama kali aku bertemu dengan Musa.
Seperti yang kubaca di Alkitab, Musa berusia seratus dua puluh tahun, tetapi di
Surga ini aku heran karena Musa kelihatan jauh lebih muda seperti berusia 40
tahunan.
Kata Musa, “Aku menyesal
tidak dapat masuk ke Tanah Kanaan yang dijanjikan TUHAN karena ketidak-taatanku.
Taatlah kepada TUHAN senantiasa, apapun yang TUHAN suruh kerjakan, kerjakanlah
itu dengan taat.”
Setelah itu aku bertemu
dengan Paulus. Pesan Paulus, “Sesungguhnya pencobaan-pencobaan yang kamu alami
adalah pencobaan-pencobaan yang biasa saja yang tidak akan melebihi kekuatanmu.
Apabila kamu mengalami masalah seberat apapun, percayalah pasti akan ada jalan
keluar, dan masalah tersebut tidak akan melebihi kekuatanmu.”
Setelah itu aku bertemu
dengan Yosua. Pesan Yosua, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Apapun yang
terjadi, tetaplah pandang TUHAN, beribadahlah kepada-Nya dengan taat dan setia.
Jangan sekali-kali hatimu terikat kepada berhala-berhala.”
Aku terus berjalan bersama
TUHAN YESUS, lalu aku bertemu dengan Abraham, pesannya, “Walaupun kamu belum
melihat janji-janji TUHAN digenapi dalam hidupmu, kamu harus tetap PERCAYA
kepada TUHAN. Di dalam TUHAN tidak ada yang sukar, semuanya menjadi mungkin walaupun
sekelilingmu tidak memungkinkan kamu mendapatkan janji-janji TUHAN.”
Lalu aku bertemu dengan Nuh,
pesannya, “Hiduplah bergaul karib dengan TUHAN jangan melihat sekelilingmu yang
kadang-kadang melemahkan imanmu kepada TUHAN, tetapi kamu harus tetap hidup
bergaul karib dengan TUHAN.”
Terakhir, aku bertemu dengan
Ayub, pesannya, “Kamu tidak berhak atas hidupmu bahkan yang terkecil sekalipun
dalam hidupmu, rambutmu sekalipun kamu tidak berhak atasnya. Hanya TUHAN yang
berhak atas hidupmu, karena TUHAN yang punya hidupmu. Jadi apapun yang terjadi
atas hidupmu, yang terburuk sekalipun jangan pernah engkau bersungut-sungut
kepada TUHAN atau berkata TUHAN itu jahat atau tidak sayang kepadamu.”
Setelah aku bertemu dengan
Ayub, aku selesai berdoa.
Aku kemudian teringat kalau
besok ada ujian teori. Aku harus belajar dan menghafal. “TUHAN, jujur saja aku
sangat letih… lemas… bahkan susah rasanya untuk membuka mata ini untuk
menghafal,” kataku setelah memegang buku kuliah. Tetapi aku tetap berusaha
membaca perlahan-lahan, kubaca ulang buku kuliahku sebanyak dua kali.
Hari ke 24
Ketika aku menghadapi ujian
teori di kampus, aku terheran-heran karena aku tidak menemui kesulitan saat
mengerjakannya. Seakan-akan ada jawaban-jawaban yang muncul dalam pikiranku.
Dengan mudah aku mengingat apa yang kupelajari semalam padahal hanya dua kali
saja aku membaca materi pelajarannya.
Setibanya di rumah, aku
kembali berdoa dan bertemu dengan TUHAN YESUS. IA mengajakku jalan berkeliling
dan kembali bertemu dengan beberapa tokoh Alkitab.
Aku bertemu dengan Yusuf,
pesannya, "Peganglah setiap visi atau janji yang TUHAN berikan baik melalui
mimpi atau firman yang TUHAN berikan. Jagalah visi itu, berjuanglah sampai visi
itu terjadi dalam hidupmu. Apapun yang terjadi dalam hidupmu yang terburuk
sekalipun jangan sampai engkau melupakan visi itu, tetapi anggaplah
kejadian-kejadian dalam hidupmu merupakan bagian dari rencana TUHAN yang indah
sampai visi TUHAN tercapai dalam hidupmu.”
Setelah itu aku berjumpa
dengan Yeremia, pesannya, “Setiap panggilan TUHAN yang terjadi dalam hidupmu,
terima dan lakukanlah. Jangan menganggap dirimu tidak mampu, sebab TUHAN yang
akan memberikan kemampuan kepadamu. Jangan takut, karena ketika TUHAN
memanggilmu sesungguhnya TUHAN telah memperlengkapimu dengan segala yang
terbaik. Bahkan sesungguhnya TUHAN sudah merancangkan dan mengetahui hidupmu
sebelum engkau dilahirkan sampai akhir hidupmu.”
Setelah itu aku bertemu
dengan Yesaya yang berpesan, “Pergilah kemanapun TUHAN mengutusmu, jangan
pernah sekalipun engkau berbantah dengan TUHAN. Sebab TUHAN yang lebih
mengetahui apa yang akan terjadi dalam hidupmu ketika TUHAN mengutusmu, pasti
TUHAN akan memberikan kuasa-Nya kepadamu.”
Kemudian aku bertemu dengan
Yehezkiel yang berpesan “Jangan pernah menghindar dari panggilan TUHAN walaupun
panggilan itu tidak sesuai dengan kemampuanmu. Mungkin engkau merasa aneh
terhadap panggilan TUHAN itu, bahkan yang terburuk adalah orang-orang
sekelilingmu dan orang yang terdekat denganmu juga merasa aneh, tetapi kerjakanlah
panggilan TUHAN itu sampai kemuliaan TUHAN dinyatakan kepadamu.”
Aku berjalan kembali dengan
TUHAN YESUS, dan bertanya, “TUHAN, mengapa semua yang kulihat di Surga masih
muda semua sedangkan di Alkitab usia mereka sudah sampai ratusan tahun?”. “Semua
yang ada di Surga tidak ada yang tua, ketika setiap orang yang percaya kepadaKU
dan menjaga hidupnya berkenan kepadaKU, lalu pulang ke Surga dan mendapat
tempat disini, mereka semua akan diubah menjadi umur dewasa. Di sini setiap
orang akan menjadi pribadi yang dewasa. Yang AKU ingini adalah setiap orang
yang percaya kepadaKU memiliki kerohanian yang dewasa bukan anak-anak yang
hanya meminta-minta apa yang menjadi keinginan dan kebutuhannya.”
Semua orang yang kujumpai di
Surga menjadi orang berusia dewasa.
Setiap tokoh Alkitab yang
umurnya ratusan tahun, rambutnya putih, kulit tubuhnya sudah keriput, di Surga
menjadi muda. Kulitnya bagus, rambutnya hitam, wajahnya bersinar.
Hari ke 25
Sepulang dari kampus, aku
merebahkan diri di lantai oleh karena cuaca yang panas. Karena lelah, aku
tertidur….
Aku kembali bertemu dengan
TUHAN YESUS, melihat-Nya berdiri di jalan pasir kaca yang indah… sepertinya
sudah menungguku sejak tadi. Hatiku senang sekali karena TUHAN YESUS
menantikanku. Segera TUHAN YESUS menggandeng tanganku dan mengajakku berjalan.
“Kadang-kadang anak-anak-Ku tidak sadar bahwa AKU sudah lama menanti-nantikan mereka, AKU ingin anak-anak-Ku dekat kepada-Ku berbincang-bincang dengan-Ku, tetapi mereka terlalu sibuk dengan
urusan mereka masing-masing. Baru ketika mereka mendapatkan kesulitan, mereka
mencari AKU hanya untuk mendapatkan penyelesaian atas masalah-masalah mereka.
Itupun AKU sudah merasa senang mereka mau menemui AKU, walaupun hanya untuk
mendapatkan penyelesaian bagi masalah mereka. Setelah itu mereka melupakan-Ku…
yang mereka inginkan hanya berkat-berkat-Ku, mujizat-mujizat-Ku, dan
kesembuhan-kesembuhan dari AKU dan semua yang ada pada-Ku. Mereka tidak
mengingini pribadi-Ku.”
Saat TUHAN berbicara,
sesekali aku menoleh ke arah TUHAN YESUS, tampak dari wajah-Nya yang lembut dan
penuh kasih terpancar kesedihan. DIA sungguh-sungguh TUHAN yang mengasihi kita;
anak-anak-Nya, umat kepunyaan-Nya.
Aku terus berjalan bersama
TUHAN dan bertemu dengan Yakobus, ia menyampaikan pesan, “Lakukan Firman TUHAN dengan
setia, jangan hanya mendengarkan saja. Jangan menyimpang dari Firman TUHAN,
hiduplah berkenan kepada TUHAN.”
Kemudan aku bertemu dengan
Petrus, yang berpesan, “Jangan pernah kamu berbalik dari imanmu kepada TUHAN,
jangan pernah sekalipun kamu melukai hati TUHAN. Aku menyesal sewaktu hidupku
aku pernah melukai hati TUHAN, padahal aku selalu bersama-sama dengan TUHAN.
Tetapi puji syukur kepada TUHAN, aku seorang yang penakut bisa berada di sini,
itu karena kemurahan TUHAN, kuasa TUHAN yang membuat hidupku berubah jadi
berani memberitakan Injil dan menjadi berkat buat banyak orang sehingga sampai
akhir hidupku aku mempertahankan imanku kepada TUHAN.”
Setelah itu aku bertemu
dengan Daniel, pesannya, “Kamu harus menyembah TUHANmu dengan segenap hatimu sampai
akhir hidupmu, jangan ada sesuatupun yang menggoyahkan iman percayamu kepada
TUHAN, maka segala sesuatu akan diberitahukan kepadamu sampai akhir zaman
tiba.”
Aku tersentak kaget. “Aduh..
aku ketiduran.. tapi koq aku bertemu TUHAN saat aku tidur?” Aku merasa tidak
sopan mengapa tidak dalam posisi berdoa, malah dalam posisi tidur…. “AKU bisa
menyatakan segala sesuatu melalui apa saja, kapan saja, di mana saja, dan
ketika engkau melakukan apapun, engkau bisa menemui AKU… karena AKU, TUHAN yang
tidak terbatas. Dengan rohmu, engkau bisa menemui AKU kapan saja, di mana saja,
saat engkau melakukan apapun. AKU bukan TUHAN yang dapat ditemui hanya dengan
aturan-aturan agamawi, harus ini…harus itu… AKU bukan TUHAN yang dibatasi
dengan aturan-aturan agamawi. Banyak orang yang jenuh dalam mempertahankan iman
percayanya kepadaKU karena banyak dari mereka yang membatasi AKU. Dengan
pikiran mereka membatasi pribadiKU bekerja dalam hidup mereka, banyak dari
mereka yang terjebak dalam rutinitas ibadah, aturan-aturan agamawi sehingga
mereka bosan, jenuh, kerohanian mereka tidak berkembang sampai akhirnya mereka
mundur dalam mengikut AKU. Temuilah AKU, berbincang-bincanglah denganKU kapan
saja, dimana saja, saat kamu melakukan apa saja, AKU TUHAN yang tidak
terbatas.”
Hari ke 26
Di Istana Tuhan
Saat bertemu TUHAN, tidak
jauh di depanku ada sebuah bangunan istana yang sangat indah dan megah.
Ternyata itu adalah istananya TUHAN. TUHAN YESUS berjalan mengajakku menuju
bangunan tersebut. Ketika memasuki pelataran istana, ada seseorang yang
berdiri; seorang yang gagah, tampan dan memakai mahkota.
Wajahnya mencerminkan
kebijaksanaan. Setelah mendekat, baru aku tahu kalau itu Raja Daud, ia
berpesan, “Kalau aku berada disini hanya karena kasih karunia TUHAN,
sesungguhnya aku adalah orang yang tidak layak berada di sini karena aku pernah
melakukan perbuatan yang menyakiti hati TUHAN, tetapi karena kasih karunia
TUHAN, aku bisa berada di tempat ini. Kasih karunia TUHAN yang melayakkan aku.”
Ketika bertemu dengan Raja Daud, aku berkecil hati karena aku merasa belum
melakukan yang berarti untuk TUHAN. Raja Daud yang luar biasa saja mengatakan
kalau ia berada di Surga hanya karena kasih karunia TUHAN.
TUHAN berkata, “AKU suka
kepada Daud, ia orang yang berkenan kepada-Ku. Ketika ia menyimpang dari
jalannya, AKU menegurnya dan ia tidak mengeraskan hatinya tetapi langsung mau
bertobat, berbalik kepada-Ku dan merendahkan diri. Banyak anak-anak-Ku yang
menyimpang dari jalannya, tetapi sayang, AKU kecewa kepada sikap mereka. Banyak
dari mereka yang mengeraskan hati dan tidak mau bertobat saat AKU menegur
mereka.”
Aku terpana melihat istana
TUHAN. Begitu indahnya… Di pelatarannya terdapat taman dengan bunga warna-warni
berkelopak lembut. Aku mendekati taman itu, harum sekali… sampai-sampai tercium
juga di kamarku. Sampai selesai berdoa, bau harumnya masih terasa di kamarku.
Hari ke 27
Aku berjalan menuju istana
yang indah bersama TUHAN YESUS. Setibanya di sana, pintu gerbangnya terbuka
lebar. Lantai istananya sungguh sangat menakjubkan… terbuat dari emas!
Aku menoleh ke sebelah kiri,
ke pintu gerbang yang juga terbuat dari emas berhiaskan mutiara.
Kupegang dan kuraba cukup
lama.
Semula aku berdiri meneliti
mutiara-mutiara tersebut dan perlahan-lahan beringsut sampai berjongkok sambil
memegangi dan meraba lantai istana tersebut. Benar-benar indah pintu gerbang
bertabur mutiara tersebut. Warna pintunya putih gading berkilauan dan warna
lantainya kuning berkilau terang.
Wahyu 21:21 : "Dan kedua
belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri
dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca
bening."
Istana TUHAN benar-benar
indah sekali…. TUHAN benar-benar kaya … Emas yang di dunia disanjung dan
dihargai begitu rupa, di Surga hanya dibuat untuk lantai saja… untuk
diinjak-injak. Mutiara yang di dunia dibanggakan dan harganya mahal, di Surga
hanya dipakai untuk hiasan pintu.
Aku melihat pilar-pilar di
dalam istana tersebut warnanya juga kuning berkilauan… ternyata pilar-pilar ini
juga terbuat dari emas. Aku juga memegang pilar-pilarnya.
Di bagian kanan dan kiri
pilar terletak tangga-tangga lebar menuju balkon yang juga terbuat dari emas
berkilauan. Di balkon-balkon tersebut banyak sekali orang berjubah putih yang
memuji, mengagungkan dan menyembah TUHAN dengan mengangkat tangan.
Sejak masuk ke istana TUHAN
tak henti-hentinya aku memegangi pintu, lantai, balkon dan pilar-pilar. Sampai
masuk ke tempat yang lebih dalam lagi, aku mendengar pujian pengagungan kepada
TUHAN tiada henti. “Di sini setiap orang akan menaikkan pujian penyembahan
setiap saat setiap waktu, tidak ada kata-kata berhenti, istirahat maupun
lelah…”, begitu kata TUHAN YESUS. Bahkan sampai selesai berdoa, telingaku
rasanya masih mendengar pujian, penyembahan dan pengagungan kepada TUHAN.
Pujian penyembahan nan merdu, begitu indah didengar sampai aku merinding dan
seluruh tubuh bergetar.
Hari ke 28
Hari ini aku berdoa seperti
biasa, hanya saja aku tidak berada di surga ataupun neraka. Hari ini aku khusus
menyembah Tuhan dan mengucap syukur pada-Nya, dan aku menyampaikan hal-hal
pribadiku kepada-Nya.
Hari ke 29
Siang hari aku kembali
berdoa di kamar. Aku berada di istananya TUHAN tepatnya di bagian balkon dimana
banyak sekali orang memuji dan menyembah TUHAN. TUHAN YESUS tidak berada di
sampingku. Aku berada di bagian tepi, berdiri di antara umat-umat kepunyaan
TUHAN yang memuji dan menyembah TUHAN. Di depanku terdapat kursi Takhta
Kemuliaan TUHAN dengan warna kuning emas bersinar dikelilingi permata-permata
yang indah.
Ada pribadi yang duduk di
kursi tersebut, seorang Raja dengan jubah megah berwarna ungu, mahkota yang
indah berwarna kuning emas dikelilingi batu permata.
TUHAN YESUS lah Pribadi
tersebut. Dengan jubah raja yang sangat mewah, wajah-Nya penuh wibawa, tegas
tetapi ramah. Pribadi-Nya memancarkan sinar kemuliaan.
Semua orang termasuk aku
berlutut mengagungkan TUHAN YESUS sebagai RAJA segala raja. Oleh karena tidak
kuat dengan sinar kemuliaan-Nya, semua orang termasuk aku tersungkur. Hanya ada
tangisan dan suara pengagungan kepada TUHAN YESUS, tetapi bukan tangisan dan
tetesan air mata kesedihan melainkan karena sukacita dan terharu. Hadirat TUHAN
yang begitu kuat membuat semua orang sujud mengagungkan nama TUHAN.
Sampai ke telinga jasmaniku
terdengar semua orang mengagungkan TUHAN:
Kudus … kuduslah TUHAN
Engkau Allah yang kudus
Raja diatas segala raja
Hormat kemuliaan hanya
bagi-Mu
Halleluya… halleluya … amin
Kudus … kuduslah TUHAN …
Di telinga rohani yang
terdengar adalah bukan Bahasa Indonesia melainkan bahasa-bahasa lain. Tetapi
secara telinga jasmani, aku mendengarnya dalam bahasa Indonesia seperti di
atas. Ada beberapa kata yang sama diantaranya "Halleluya" dan "Amin" walaupun
lafal yang diucapkan agak berbeda.
Di depanku, selain TUHAN
YESUS ada banyak Malaikat yang memainkan alat-alat musik, memuji mengagungkan
nama TUHAN. Juga banyak Malaikat di deretan umat-umat TUHAN ikut serta memuji
nama TUHAN. Semua tidak ada yang diam.
Hari ke 30
Aku kembali berada di
istananya TUHAN YESUS. TUHAN YESUS ada di sampingku.
Aku berjalan menuju sisi
paling ujung dekat dinding istana. Dinding istana tersebut terdiri dari
batu-batu permata yang indah, dari bagian bawah sampai paling tinggi terdapat
batu-batu permata dengan warna yang berbeda-beda. Warna-warna batu permata
tersebut letaknya tidak acak tetapi tersusun rapi per baris. Dinding istana
TUHAN terdiri dari beberapa baris batu-batu permata yang indah, dimana tiap
baris terdiri dari warna yang berbeda.
Baris pertama dengan
ketebalan tertentu berwarna hitam, baris kedua dengan ketebalan tertentu
berwarna merah. Urutan-urutannya adalah sebagai berikut: hitam, merah terang,
merah hati (merah keunguan), ungu, ungu kebiruan (warnanya agak terang), biru
gelap, biru agak terang (biru agak merah dan ungu), coklat gelap, coklat
kemerahan (terang), kuning, hijau, putih.
Wahyu 21:19-20 : "Dan
dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang
pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah,
dasar yang keempat batu zamrud, dasar yang kelima batu unam, dasar yang
keenam batu sardis, dasar yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu
beril, yang kesembilan batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang
kesebelas batu lazuardi dan yang kedua belas batu kecubung."
Saya melihat banyak Malaikat
di istana-Nya TUHAN, ada dua tipe Malaikat:
bersayap dan tidak bersayap.
Tinggi mereka kurang lebih 2 meter. TUHAN YESUS menjelaskan bahwa Malaikat yang
tidak bersayap adalah Malaikat Pujian dan Penyembahan, makanya
Malaikat-Malaikat tersebut memegang alat-alat musik, sedangkan Malaikat yang
bersayap adalah Malaikat Peperangan, biasanya untuk membantu anak-anak TUHAN
dalam peperangan rohani, karenanya mereka membawa alat-alat peperangan seperti
pedang dan panah.
Kemudian aku kembali
berjalan-jalan bersama TUHAN YESUS dan bertemu dengan Yohanes, murid yang
paling dikasihi TUHAN YESUS, wajahnya memancarkan kelembutan. “Hiduplah dekat
dengan TUHAN YESUS, melekat dan intim dengan TUHAN YESUS, bukan hanya menginginkan
sesuatu dari-Nya.” kata Yohanes.
Hari ke 31
Pagi ini tenggorokanku
terasa kering, ingin rasanya minum lebih dari satu-dua tetes saja.
Sesudah minta izin pada
TUHAN, aku mengambil segelas air. Puji TUHAN, aku bisa minum lebih banyak dari biasanya.
Aku merasa senang, lega dan segar.
Saat berdoa, aku bertemu
dengan TUHAN YESUS di istana. Aku berjalan keluar dari istana-Nya,
berjalan-jalan kembali ke tempat yang banyak rumahnya. Aku kembali bertemu
dengan tokoh-tokoh Alkitab yang luar biasa mengasihi TUHAN.
Aku bertemu dengan Maleakhi,
pesannya, “Jangan pernah sekalipun kamu mencuri kepunyaan TUHAN. Apa yang
menjadi milik kepunyaan TUHAN, kembalikan untuk TUHAN. Ketika kamu taat
melakukan Firman TUHAN, pasti TUHAN akan mengembalikan milik kepunyaanmu. TUHAN
itu kaya, DIA tidak pernah berhutang.”
Aku bertemu dengan Daniel,
pesannya, “Setiap pernyataan TUHAN tentang akhir zaman akan digenapi hari-hari
ini. Pertahankan imanmu kepada TUHAN. Tetap setia beribadah kepada-Nya dengan
hormat dan takut.”
Aku bertemu dengan Elisa,
pesannya, “Mintalah kepada TUHAN untuk diperlengkapi dengan Roh Tuhan untuk
membuat dirimu kuat menghadapi setiap tantangan dan masalah dalam hidupmu.”
Aku pun bertemu Elia dan ia
berpesan, “Di hari-hari ini akan banyak roh-roh Izebel yang menghimpit dan
menekan anak-anak TUHAN, bukan hanya secara roh tetapi juga secara jiwa,
sehingga secara fisik anak-anak TUHAN akan merasa tertekan dan sakit. Banyak
anak-anak TUHAN yang menjadi putus asa, kecewa terhadap TUHAN, patah semangat
dan menganggap TUHAN tidak pernah menolong dan mempedulikan kehidupan mereka.
Anak-anak TUHAN harus menyadari ketika menghadapi masalah seberat apapun
janganlah takut, mereka harus percaya kepada TUHAN bahwa TUHAN selalu
menolong.”
Hari ke 32
Hari ini aku berjalan-jalan
bersama TUHAN YESUS. Dengan penuh kasih Ia menggandeng tanganku. Aku melihat
sebuah sungai di daerah perumahan dan TUHAN YESUS mengajakku kesana. Di samping
sungai terdapat pohon-pohon yang rindang. Pohon kokoh berdaun lebat dengan akar-akarnya
yang menjalar sampai ke aliran sungai tersebut. Ada batu-batu di sekitar
sungai.
Aku tidak sabar ingin
memasukan kakiku ke dalam sungai. Bukan hanya itu, aku juga ingin bermain air
dan berenang. Air sungai yang mengalir begitu jernih dan sejuk.
Aku melihat TUHAN YESUS
duduk di tepi sungai, dengan tersenyum memandangku yang sedang bermain air.
Setelah puas bermain air,
aku segera menghampiri TUHAN YESUS. Aku duduk di sebelah TUHAN YESUS,
memperhatikan sekeliling sungai dan pohon-pohon kokoh berdaun lebat di
sekitarnya. Ada pohon yang mempunyai buah berbentuk bulat berwarna merah
keunguan, dan berbagai pohon buah lainnya. Sangat rindang dan sejuk. Sangat
indah… Belum lagi ikan-ikan di sungai yang berenang kian kemari, menambah
keindahan tempat ini.
BUKU/KITAB KEHIDUPAN DAN BUKU PERJALANAN HIDUP MANUSIA
Setelah memperhatikan daerah
sekeliling, pandanganku tertuju kepada TUHAN YESUS yang sedang memegang 2 buku
di tangan kanan dan kiri. “TUHAN YESUS, buku apa itu?” tanyaku ingin tahu. “Ini
adalah Buku Kehidupan”, kata TUHAN YESUS menunjukkan buku yang ada di tangan
kiri-Nya. "Lalu yang satunya lagi buku apa TUHAN?’’, dengan nada penasaran aku
bertanya. “Ini adalah Buku Perjalanan Hidupmu. Dari kamu lahir sampai AKU
datang menjemputmu pulang kembali ke rumah-Ku.” begitu kata TUHAN.
Wahyu 20:12-15 : "Dan aku
melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu
dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan.
Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang
ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang
mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang
mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut
perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan
api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak
ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke
dalam lautan api itu."
Aku penasaran sekali ingin
segera melihat isi buku-buku tersebut. Belum sempat kupegang buku itu, tubuh
jasmaniku terasa lemas. Aku memutuskan untuk beristirahat.
Hari ke 33
Buku Kehidupan
Aku kembali berada bersama
TUHAN YESUS di sungai yang indah. Aku melihat TUHAN YESUS memegang 2 buku yaitu
Kitab Kehidupan dan Buku Perjalanan Hidupku.
Belum sempat aku meminta
izin kepada TUHAN YESUS untuk melihat buku tersebut, Ia berkata, “Ini adalah
Kitab Kehidupan.” TUHAN YESUS lebih mengetahui isi hati dan pikiranku.
Kemudian TUHAN YESUS mulai
membuka Kitab tersebut. Aku melihat di dalamnya tertulis nama-nama dengan tinta
emas. Tulisan yang rapi mengisi lembar demi lembar buku yang tebal tersebut.
“Di buku ini AKU menuliskan
nama-nama orang yang percaya kepada-Ku. Setiap orang yang percaya kepada-Ku bahkan sampai akhir hidupnya percaya kepada-Ku, mempertahankan imannya maka AKU
akan menulis namanya di Kitab ini. Setiap orang yang tertulis namanya di Kitab
ini, maka ia akan diselamatkan dari hukuman kekal, dari api neraka dan AKU akan
menyediakan tempat buat mereka. Mereka akan menikmati hidup yang kekal bersama
dengan AKU.”
Sambil mendengarkan
perkataan TUHAN YESUS, mataku terus tertuju ke lembaran Kitab tersebut. Aku
begitu penasaran dan ada rasa gugup ketika mataku memperhatikan lembaran
Kitab tersebut, aku hanya ingin memastikan apakah namaku ada di Kitab tersebut.
“Tenang sayang, ketika kamu
mengambil keputusan untuk percaya kepada-Ku, maka AKU langsung menulis namamu di
Kitab ini. Tidak ada yang dapat menulis dan menghapus nama-nama yang ada dalam
Kitab ini kecuali AKU yang punya Kitab ini dan tempat ini. Semua nama yang
tertulis di dalam Kitab ini atau bahkan dihapuskan dari kitab ini adalah sesuai
dengan kehendak-Ku. Keputusan yang engkau ambil dalam hidupmu untuk percaya
kepada-Ku atau tidak, akan menentukan apakah AKU akan menuliskan namamu di Kitab
ini. Jika namamu tertulis, engkau akan menikmati hidup kekal bersama-Ku. Bila
iman percayamu berhenti di tengah jalan atau tidak percaya kepada-Ku sama
sekali, AKU tidak akan menuliskan namamu di Kitab ini dan engkau akan mendapat
hukuman kekal.”
Ketika dengan asyiknya
mendengar perkataan TUHAN YESUS, pandanganku langsung tertuju pada lembar Kitab
Kehidupan dimana di situ ada tertulis namaku "Elisabeth Widyawati Herman". Aku
langsung menghela nafas lega bersyukur, terharu dan senang. Aku berharap dan
berserah kepada TUHAN supaya aku dimampukan untuk mempertahankan iman sampai
TUHAN YESUS datang kembali, sehingga namaku tidak dihapus dalam Kitab Kehidupan
dan aku bisa menikmati tinggal di Surga bersama TUHAN YESUS.
Hari ke 34
Buku Perjalanan Hidup
Ketika berdoa tubuh rohaniku
kembali berada di samping TUHAN YESUS. Rasanya tidak sabar lagi untuk
menanyakan Buku Perjalanan Hidupku. “TUHAN, bagaimana dengan buku yang satunya
lagi? Kemarin kan TUHAN menunjukkan kepadaku ada 2 buku?”
“Buku ini adalah Buku
Perjalanan Hidupmu. AKU menuliskan semua peristiwa dalam hidupmu sejak kamu
masih kecil, bayi bahkan pertama kali kamu ada dalam kandungan ibumu, AKU sudah
menuliskan semua perjalanan hidupmu sampai kamu pulang ke rumahKU, sampai AKU
menjemputmu, AKU sudah menuliskan semuanya.
Segala yang terjadi dalam
hidupmu, AKU sudah menuliskan dalam Kitab ini. Lihat sayang, dari pertama kali
AKU menuliskan sampai saat ini kamu mengalami peristiwa ini berjumpa dengan
AKU. AKU juga sudah menuliskan semuanya. Tidak ada satupun peristiwa yang
terlewatkan dalam hidupmu, AKU sudah mencatat semuanya.”
Aku melihat
lembaran-lembaran buku tersebut, hanya tidak melihat tulisannya satu per satu.
Sisa lembaran buku tersebut tinggal sedikit sekali, di dalamnya terdapat
tulisan peristiwa yang belum aku jalani. Sisa hidupku tinggal sedikit lagi,
entah berapa bulan, entah berapa tahun.
“Sebentar lagi AKU akan
datang menjemputmu. AKU ingin kamu menjadi pengantin-Ku yang cantik bukan
menjadi anak-anak lagi. Kamu sudah lihat bukan? Lembaran buku ini tinggal
sedikit lagi.” Aku hanya mengangguk dan meneteskan air mata. TUHAN YESUS sudah
mau datang, sedikit lagi waktu yang harus kujalani. “TUHAN, aku tidak ingin
dalam waktu yang sangat dekat ini Engkau menjemputku, hidupku masih kacau
balau, aku ingin menata hidupku walaupun sulit. Banyak masalah dan tantangan
yang harus kujalani, tetapi aku ingin ketika TUHAN menjemputku, aku menjadi pengantin
yang tercantik buat TUHAN.”
Hari ke 35
Gudang di Surga
1. Gudang Organ Tubuh Manusia
Pada hari ini aku diajak
TUHAN berjalan-jalan ke sebuah tempat di Surga, tempat yang sama sekali belum
pernah aku kunjungi. Letaknya di samping istana TUHAN bagian belakang tetapi
tidak terpisah dari istana.
Tempat ini sangat besar,
luas sekali. Disana terdapat banyak rak tempat penyimpanan barang seperti
sebuah supermarket. Rak-raknya tersusun rapi dan ada beberapa baris.
Aku melangkah mendekati
rak-rak itu. Aku melihat sebuah benda di dalamnya.
“Apa ini TUHAN, kok seperti
daging segar? Apakah di Surga ada tempat penyimpanan daging, seperti kulkas?" TUHAN YESUS hanya tersenyum mendengar pertanyaanku. Maklumlah, umur rohaniku
waktu itu masih 12 tahun jadi pertanyaanku seperti anak kecil.
Aku memberanikan diri untuk
memegang benda tersebut. “Hiii, ternyata kenyal dan berwarna merah kecoklatan,
benar-benar daging segar!” kataku dalam hati. “Itu hati, sayang”, kata TUHAN
dari arah belakang. “Ruangan ini adalah tempat untuk menyimpan organ-organ
tubuh manusia. AKU telah menyediakan semua organ tubuh manusia di tempat ini
untuk orang-orang yang percaya dan meminta kepada-Ku. Ruangan ini untuk
menyimpan organ-organ tubuh manusia bagian dalam.”
Aku melihat semua bagian
dari rak tersebut satu persatu, sangat rapi seperti sebuah supermarket yang
sangat lengkap. Bagian-bagian lainnya tidak dapat kusebutkan karena banyaknya
organ tubuh, aku hanya melihat-lihat bagian dalam rak tersebut.
Hari ke 36
Aku kembali diajak TUHAN
melihat tempat penyimpanan organ tubuh manusia.
Aku melihat ada sesuatu yang
berbeda dari hari sebelumnya. Ada nama-nama di atas organ tubuh tersebut
walaupun tidak semua. Nama-nama tertulis dengan rapi di atas beberapa organ
tubuh yang sudah terbungkus seperti sebuah kado. Aku maju untuk melihat lebih
dekat dan bertanya kepada TUHAN, “Ini untuk siapa TUHAN?” “Untuk anak-anak-Ku yang meminta kepadaKU dengan Percaya dan Tidak Ragu Sedikitpun.
AKU melihat hatinya, dan
ketika AKU berkenan AKU akan memberikan sesuai dengan imannya.” jawab-Nya.
“TUHAN begitu sangat
perhatian selalu menyediakan yang terbaik untuk anak-anak-Nya”, kataku dalam
hati. “TUHAN bagaimana dengan orang-orang yang tidak mengenal Engkau?".
“Ketika mereka percaya kepada-Ku, dan AKU melihat hatinya yang tulus kepada-Ku saat mereka mendengarkan perkataan-Ku melalui hamba-hamba-Ku yang KU-utus maka
AKU akan memberikannya sesuai dengan kebutuhan mereka”, kata TUHAN lagi. “AKU
segera datang, ini salah satu cara supaya bangsa-bangsa yang tidak mengenal AKU
PERCAYA kepada-Ku dan BERTOBAT sungguh-sungguh.
Tetapi sayang, hanya sedikit
bahkan sangat sedikit sekali hamba-hambaKU yang mengerti akan hal ini. Bahkan
anak-anakKU yang mengerti dan mengaku percaya kepada-Ku juga terkadang tidak
mengerti akan hal ini. Banyak dari mereka yang ketika sakit lupa bahwa AKU
TUHAN yang sanggup menyembuhkan sakit mereka. Ketika mereka sakit bahkan banyak
dari mereka yang sakit parah mereka hanya mengandalkan uang dan pemikiran
mereka sendiri. Mereka lupa bahwa AKU Allah yang sanggup bahkan banyak dari
mereka yang tidak percaya kepada-Ku.
Padahal kamu sudah melihat
sendiri separah apapun sakit mereka, rusak seberat apapun organ tubuh mereka,
AKU sudah siapkan organ-organ tubuh yang baru.”
Aku memperhatikan sekali
lagi setiap organ-organ tubuh yang ada di situ. “Lho TUHAN, mengapa organ-organ
tubuh tersebut tidak bergerak atau berdenyut?”.
TUHAN hanya tersenyum
mendengar pertanyaanku. “Ketika orang sakit percaya kepada-Ku maka AKU akan
memberikan organ tubuh yang baru, AKU yang memasangkan di bagian tubuh mereka
dan AKU yang memberi kehidupan, AKU yang mengaturnya sehingga setiap organ
tubuh bekerja dengan sempurna.”
Hari ke 37
Hari ini aku kembali diajak
TUHAN melihat tempat yang kemarin aku kunjungi.
Aku berada di ruangan yang
terdapat rak-rak yang tersusun rapi persis seperti yang kulihat kemarin. Hanya
saja isinya berbeda. Ternyata ini ruangan kedua dari tempat penyimpanan organ
tubuh. Aku melihat-lihat isi rak tersebut, ada yang bentuknya seperti bola dan
ketika kupegang seperti agar-agar. “Itu bola mata, anak-Ku” kata TUHAN. Selain
itu aku juga melihat otak, gendang telinga, dan lain-lain. Ternyata ruangan ini
khusus untuk menyimpan organ bagian kepala.
Aku terus melangkah ke
ruangan paling ujung dimana lagi-lagi terdapat rak-rak yang rapi. Isinya
sesuatu yang bentuknya seperti senar atau benang kecil. Dan TUHAN menjelaskan
bahwa itu adalah urat-urat syaraf mulai dari urat yang besar sampai urat yang
sangat halus. Di bagian rak lainnya aku melihat tulang-tulang mulai dari
kepala, tangan beserta jari-jarinya, kaki beserta jari-jarinya, tulang-tulang
punggung dan tulang-tulang lainnya.
TUHAN bertanya kepadaku,
“Bagaimana Anak-Ku, sudahkah kamu melihat semuanya?” Lanjut-Nya, “AKU menyediakan
semuanya untuk anak-anak-Ku yang percaya kepada-Ku, tetapi kadang-kadang
anak-anak-Ku tidak mengerti hal ini. Banyak dari mereka yang menganggap AKU
jahat, tidak mendengar doa-doa mereka bahkan banyak dari mereka yang kecewa
kepada-Ku atau sakit hati kepada-Ku, padahal kamu sudah melihatnya sendiri kan?
Apa yang tidak mereka pikirkan sekalipun, AKU telah menyediakan buat mereka”.
Hari ke 38
2. Gudang Senjata
Saat berdoa, aku bertemu
dengan TUHAN yang membawaku ke sebuah tempat yang sangat luas. Aku pikir sama
seperti tempat kemarin, ternyata tidak. Begitu memasuki ruangan, aku melihat
banyak senjata perang seperti pedang, panah, sepatu, penutup kepala, baju perang.
Semua perlengkapan perang yang ada disini sangat lengkap. Ketika kudekati
alat-alat tersebut agak berdebu. Aku heran mengapa di ruangan TUHAN ada debu?
“Ini hanya sebagai tanda
saja anak-Ku supaya kamu tahu bahwa jarang sekali anak-anak-Ku yang meminta
alat-alat ini. Alat-alat ini adalah alat-alat untuk peperangan rohani. Itu
tandanya anak-anak-Ku banyak yang tidak suka peperangan rohani, tidak suka
proses hidup, tidak suka berjuang, hanya mau instan minta berkat jasmani dan
materi. Kamu akan melihat ruangan bagian kedua juga sama, anak-Ku. Di ruangan
tersebut juga ada debu.” “Ruangan kedua? Ada debunya? Ruangan apa ya TUHAN? ”.
“Kamu lihat sendiri ya … ayo, AKU tunjukkan kepadamu”, kata TUHAN. Lalu aku
berjalan bersama TUHAN menuju ruangan kedua.
3. Gudang Perhiasan
Di ruangan tersebut ternyata
banyak sekali benda-benda yang terbuat dari batu permata yang sangat indah.
Setelah kuperhatikan ternyata itu adalah perhiasan-perhiasan.
Semua perhiasan ada di sini
mulai dari gelang, cincin, kalung, anting. “Waah … bagus sekali ya TUHAN… indah
sekali…”. Ternyata benar kata TUHAN, benda-benda ini agak berdebu…. “Ini untuk
siapa ya TUHAN? perhiasan-perhiasan ini bagus sekali …”
“Ini adalah
perhiasan-perhiasan yang AKU sediakan untuk pengantin-pengantin-Ku agar mereka
menjadi pengantin-pengantin yang cantik dihadapan-Ku.
Tapi sayang sekali…. Banyak
dari anak-anak-Ku yang tidak mengerti akan hal ini. AKU segera datang, AKU ingin
semua anak-Ku menjadi pengantin-pengantin-Ku yang cantik.
Tapi dari mereka sedikit
sekali yang mau menjadi pengantin-Ku. Seorang pengantin-Ku adalah seorang yang
dewasa rohaninya. AKU mau anak-anak-Ku memiliki rohani yang dewasa untuk menjadi
pengantin-Ku tetapi mereka hanya mau menjadi anak-anak… Mereka hanya mau menjadi
anak-anak rohani, memiliki rohani yang anak-anak bahkan rohani mereka banyak
yang tidak bertumbuh. Mereka hanya meminta berkat, urapan…. jarang dari mereka
yang ingin memiliki rohani yang dewasa. Sedikit sekali yang ingin Pribadi-Ku,
dekat dengan AKU. Padahal itu semua tidak perlu mereka minta, AKU sudah
menyediakan buat mereka asalkan mereka dekat kepada-Ku, apa saja yang mereka
butuhkan AKU sudah menyediakan buat mereka. AKU hanya mau anak-anak-Ku dekat
dengan AKU, menjadi pribadi yang memiliki rohani yang dewasa, menjadi Calon Pengantin-Ku yang cantik.”
4. Gudang Persediaan Makanan
TUHAN membawaku ke ruangan
lainnya. TUHAN memperlihatkan sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat gandum,
minyak, anggur yang sangat berlimpah.
“Lihat, AKU sudah
menyediakan semuanya untuk anak-anak-Ku. Banyak dari anak-anak-Ku yang hanya
menginginkan gandum, anggur, minyak saja, mereka tidak menginginkan AKU sebagai
Pribadi yang punya semuanya ini.”
Hari ke 39
Hari ini aku kembali bertemu
dengan TUHAN YESUS dan aku duduk bersama-Nya.
Surga adalah tempat yang
sangat indah. “Aku ingin selalu berada di tempat ini, aku tidak ingin pulang ke
dunia lagi. Dunia penuh dengan masalah dan aktifitas yang padat….Aku ingin
terus berada di tempat ini.” Begitu kataku dalam hati. Belum sempat aku
mengatakan hal itu, TUHAN YESUS yang Maha Tahu menepuk bahuku dan sambil
tersenyum DIA berkata, “Kamu tidak boleh berada di tempat ini terus, sekarang
tugasmu belum selesai. Tetapi ada waktunya, setelah tugas-tugasmu selesai, AKU
akan menjemputmu untuk pulang kerumah-Ku bersama anak-anak-Ku, hamba-hamba-Ku yang
percaya kepada-Ku dan mengasihi AKU. Sampaikan kepada semua orang yang kamu
jumpai bahwa SURGA dan NERAKA benar-benar ada.
Percayalah kepada-Ku sebagai
TUHAN dan Juruselamat. Maka setiap orang yang mengaku dalam hatinya dan
mengucapkan dengan mulutnya, percaya kepada TUHAN YESUS KRISTUS dan tertulis
namanya di dalam Kitab Kehidupan, akan diselamatkan dan mendapat bagian di
dalam Kerajaan SURGA. Tetapi barangsiapa yang tidak percaya kepada-Ku, namanya
tidak tercatat dalam Kitab Kehidupan dan ia akan binasa masuk ke dalam api
NERAKA yang kekal, dimana terdapat siksaan yang kekal.”
“Kepada anak-anak-Ku,” lanjut
TUHAN YESUS, “Pegang teguh iman percayamu kepada-Ku. Hari-hari yang akan dilalui
akan semakin jahat, akan semakin sulit. Tetapi jangan kuatir, setiap masalah
yang kalian hadapi pasti akan KU-beri jalan keluar yang terbaik sesuai
kehendak-Ku. AKU ingin anak-anak-Ku berlimpah-limpah dalam Kasih-Ku, mengasihi
AKU, dan hidup dalam kasih. Mengasihi semua orang, karena orang semakin egois,
mencintai diri sendiri. Tetapi AKU ingin, setiap anak-anak-Ku membagikan kasih-Ku kepada semua orang, terutama kepada orang-orang miskin, sengsara, tertindas,
dan membutuhkan pertolongan. Hiduplah dalam kasih-Ku… saling mengasihi satu sama
lain, penuh hikmat. AKU ingin anak-anak-Ku memiliki karakter-Ku, sampai akhir
hidupnya.
Peliharalah tubuh, jiwa, dan
rohmu sampai AKU datang yang kedua kali menjemputmu di awan-awan permai.
Jadilah umat-Ku yang Kudus,
memiliki hati yang bersih dan pikiran yang kudus.
Jangan ada berhala-berhala
dalam pikiran dan hatimu. Apapun yang mengikat hati dan pikiranmu, harus
dilepaskan. Jangan sampai ada yang melebihi AKU dalam hidupmu. AKU ingin semua
anak-anak-Ku fokus dan mengutamakan AKU dalam hidupnya.
Jangan fokus kepada apapun
juga, jangan fokus kepada masalahmu, jangan fokus kepada harta bendamu. Karena
di hari-hari terakhir ini banyak anak-anak-Ku yang hidupnya tidak fokus kepada-Ku,
tetapi fokus kepada uang.
Setiap anak-anak-Ku yang
masih menyimpan berhala-berhala baik yang ada dalam hati dan pikirannya ataupun
yang masih terikat akan suatu hal, AKU akan menggoncangnya, supaya melepaskan
setiap berhala dan keterikatannya supaya ketika AKU datang, AKU mendapatkan
anak-anak-Ku menjadi mempelai-Ku yang benar-benar cantik. Memiliki hati dan
pikiran yang kudus dan murni."
Aku bertanya, “TUHAN, apa
maksudnya peliharalah tubuh, jiwa dan rohmu?"
Jawab-Nya, “Anak-anak-Ku harus
benar-benar menjaga hidupnya, memelihara hidupnya. Menjaga tubuhnya dengan
menjaga kesehatannya, mengendalikan keinginan daging, menggunakan setiap
anggota tubuhnya yang sudah Ku-beri untuk kemuliaan TUHAN, untuk melayani TUHAN.
Sebab setiap anak-anakku harus mempertanggung-jawabkan setiap anggota tubuh yang
Ku-beri pada saat AKU datang nanti. Menjaga dan memelihara jiwanya dengan
senantiasa memuji dan menyembah TUHAN, mengucap syukur kepada TUHAN, kebanyakan
anak-anak-Ku bersungut-sungut tidak dapat mengendalikan emosinya, mereka
mengukur segala sesuatu dalam hidup mereka dengan materi dan berkat-berkat
jasmani saja. Mereka lupa bahwa hidup mereka adalah anugerah-Ku, yang mereka
miliki adalah hanya karena kebaikan dan kebajikan-Ku. Memelihara dan menjaga roh
sangat penting, karena dengan roh yang kuat, tubuh dan jiwa bisa dikendalikan.
Layanilah TUHAN dengan tulus
dan murni dan dengan tidak jemu. AKU hanya minta apa yang ada padamu,
pergunakan itu untuk memperluas Kerajaan-Ku di dunia.
Apapun yang kamu punya, baik
dengan hartamu, karunia-karunia yang ada padamu, apapun itu, apapun yang kamu
bisa, lakukanlah itu untuk melayani supaya banyak jiwa-jiwa yang bertobat dan
diselamatkan.
Setiap hamba-hamba-Ku,
pelayan-pelayan-Ku layanilah TUHAN dengan tulus, murni tanpa ada motivasi untuk
mendapatkan berkat, uang atau kemakmuran diri sendiri. Jangan sombong dengan
apa yang sudah kamu perbuat karena apa yang kamu punya hanya karena kasih
karunia-Ku, jangan sampai kamu mencuri kemuliaan-Ku.
AKU ingin menjelang
kedatangan-Ku semua anak-anak-Ku, hamba-hamba-Ku bersatu. Jangan membuat
batasan-batasan antara satu dengan yang lain. Jangan menganggap gereja yang
satu lebih baik atau lebih hebat dari yang lain. Karena bukan gereja yang
menyelamatkan dan membuat manusia masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan AKU.
Hanya mereka yang memiliki hati yang sungguh-sungguh percaya dan mengasihi-Ku yang
masuk ke Kerajaan Surga."
TUHAN YESUS begitu banyak
menyampaikan pesan-pesan-Nya....
“TUHAN, begitu banyak
peraturan-peraturan yang harus dijalankan oleh anak-anak-Mu?
Siapa yang mampu menjalankan
semuanya? Rasanya tidak ada yang sanggup menjalankan perintah-perintah-Mu ya
TUHAN. Begitu beratkah jadi anak TUHAN? Kalau tidak ada yang dapat melakukan
perintah-Mu, berarti tidak ada yang selamat?"
Sungguh, TUHAN YESUS yang
kusembah adalah TUHAN yang Maha Tahu segala isi pikiran dan hati.
“Semua yang dapat masuk
Kerajaan Surga hanya oleh karena kasih karunia yang AKU berikan. Saat orang
percaya kepadaKU, orang itu berhak masuk ke dalam Kerajaan-Ku. Tetapi AKU
menilai bukan dari saat pertama dia mengambil keputusan dalam hidupnya untuk
bertobat dan percaya kepada-Ku. AKU menilai dari akhir hidupnya, apakah dia
masih percaya kepada-Ku dan mengasihi-Ku. Maka dari itu sangat perlu tuntunan ROH
KUDUS dalam menjalani hidup supaya dapat melakukan setiap kehendak-Ku. Ada
banyak anak TUHAN yang di tengah perjalanan hidupnya menjadi tidak percaya lagi
kepada-Ku. Meninggalkan AKU, menukar keselamatan yang sudah diterima hanya demi
kekayaan, kehormatan, kesenangan yang sifatnya sementara di dunia.”
Aku melihat wajah TUHAN
YESUS yang sedih.
“Itu tugasmu dan
anak-anak-Ku, hamba-hamba-Ku yang percaya kepada-Ku untuk membawa anak-anak-Ku yang
sudah lama meninggalkan AKU untuk kembali kepada-Ku, membawa orang-orang yang
tidak percaya kepada-Ku untuk bertobat dan percaya kepada-Ku sebelum AKU datang
untuk kedua kalinya.”
Hari ke 40
Ketika aku berdoa, aku
berjumpa dengan TUHAN YESUS di suatu ruangan yang sangat terang. Di tempat ini
orang-orang hanya memuji dan menyembah TUHAN, bersorak-sorai meninggikan nama
TUHAN YESUS sebagai Raja diatas segala raja.
Aku melihat TUHAN YESUS
duduk di sebuah kursi bersalutkan emas, ada batu-batu permata yang sangat indah
di kursi tersebut. TUHAN YESUS berpakaian Raja, berjubah warna ungu, sangat
megah, mahkota-Nya bertahtakan batu-batu permata.
Dengan wajah-Nya yang tegas,
berwibawa tetapi penuh dengan kelembutan terpancar sinar kemuliaan-Nya. Aku
hanya bisa menangis, berlutut, menundukkan muka sampai ke lantai, menyembah
TUHAN YESUS.
“Ini hari terakhir kamu
mengalami proses yang selama ini kamu jalani. Kamu tidak bisa tinggal disini
seterusnya, suatu saat AKU akan datang menjemputmu dan anak-anak-Ku yang lain.
Kamu akan menjalani aktifitas seperti biasa, jangan lupakan setiap
pesan-pesan-Ku. Sampaikan kepada banyak orang apa yang kamu alami.
Banyak berdoa dan baca
Firman TUHAN. Sampaikan hal ini kepada anak-anak-Ku dan hamba-hamba-Ku yang lain.
Karena melalui Firman-Ku, AKU menyatakan dan menyampaikan isi hati-Ku, apa yang
harus dilakukan dalam menjalani hidup sampai AKU datang yang kedua kali.”
Bait Suci Ketiga Dibangun Di Israel
Setelah berbicara, kemudian
TUHAN YESUS menunjukkan kepadaku sebuah gambaran seperti sebuah film layar
besar. Aku melihat sebuah bangunan yang indah berbentuk kotak, tetapi aku tidak
tahu bangunan apa itu. TUHAN berkata:
“Jika bangunan itu telah selesai, tandanya
AKU segera datang.”
Aku tidak mengerti dan
segera bertanya, “Bangunan apa itu TUHAN YESUS?”
“Bangunan Bait Suci di
Israel. Kamu perhatikan baik-baik di Israel. Jika Bait Suci di Israel sudah
dibangun tandanya AKU segera datang. Sebelum Bait Suci terbangun, akan banyak
orang yang tidak percaya kepada-Ku menjadi bertobat dan percaya kepada-Ku.
Orang-orang yang percaya kepada-Ku yang sudah lama menghilang akan kembali
kepada-Ku dan kembali menjadi milik kepunyaan-Ku. Setelah Bait Suci terbangun,
kamu lihat apa yang terjadi."
Umat Pilihan Tuhan Disingkirkan dan Dilindungi Pada Masa Antikris
Kemudian aku melihat banyak
sekali orang yang tiba-tiba terangkat, lalu orang-orang tersebut dikumpulkan di
suatu tempat dengan pakaian yang putih bersih.
Sedangkan orang-orang yang
tetap tinggal di dunia terkejut, menangis dan berteriak.
Setelah pengangkatan
terjadi, di bumi terjadi kebingungan dan kekacauan luar biasa.
“Hal itu akan terjadi dan
Aku akan melindungi anak-anak-Ku yang berkenan kepada-Ku. Aku akan melindungi
mereka dari masa kekacauan yang dashyat yang disebut masa Antikris dimana dunia
dan orang-orang yang tidak diangkat akan berada di bawah kuasa Iblis dan
pengikutnya.”
Aku juga melihat banyak
orang yang berada di mimbar gereja tidak terangkat.
Begitu juga dengan
sekumpulan orang-orang yang sedang berdoa ada pula yang tidak terangkat.
“TUHAN bagaimana supaya bisa
menghilang? Kenapa tidak semua orang?”
Jawab-Nya, “Bukan saja mereka
yang tidak bersungguh hati kepada-Ku tetapi banyak orang yang mengaku pelayan-Ku juga tidak terangkat. Hanya mereka yang berkenan kepada-Ku saja yang terlindungi
dari masa Antikris. Mereka yang tertinggal harus membayar harga dengan
nyawanya. Mereka harus tetap percaya kepada-Ku sampai akhir hidup mereka agar
mendapat bagian di Kerajaan Surga.”
Orang-orang Yang Tertinggal Dan Yang Terangkat
Aku melihat orang-orang yang
menyangkal TUHAN YESUS memiliki tanda di dahi dan di tangan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari dan bertahan hidup. Di toko-toko orang membeli harus
dengan menunjukkan tanda tersebut. Mereka yang tidak memiliki tanda, tidak bisa
beraktivitas seperti biasa, tidak dapat membeli di toko manapun.
Banyak orang yang tidak
memiliki tanda, mati disiksa dan dibunuh karena mereka tidak mau menyangkal
iman percaya mereka kepada TUHAN YESUS.
Aku melihat orang-orang yang
dilindungi oleh TUHAN YESUS semua naik ke awan-awan dengan tubuh yang putih
bercahaya. Dari atas aku melihat TUHAN YESUS dengan sangat bersinar terang
turun dari langit. Dengan terpana aku memperhatikan itu semua.
Kata TUHAN YESUS kepadaku,
“Hal yang kamu lihat semuanya akan terjadi, sampaikan kepada umat-Ku supaya
berjaga-jaga dan berdoa, menjaga hidupnya supaya tetap berkenan kepada-Ku. Hari
ini adalah hari terakhir kamu mengalami proses ini, kamu akan menjalani
aktivitas seperti biasa sampai AKU datang kembali menjemputmu”.
TUHAN YESUS tersenyum
kepadaku, tangan-Nya membelai kepalaku. Setelah itu aku merasa kembali ke
kamarku, tempat dimana aku berdoa.
Aku menunggu hari esok
dengan gelisah. Tidak sabar rasanya ingin kembali berbicara dan beraktivitas
seperti biasa tanpa dianggap orang aneh oleh teman-temanku dan orang-orang yang
kujumpai.
Hari-hari Selanjutnya
Kesokan harinya saat bangun
pagi aku merasa sangat haus, tenggorokanku sangat kering.
Aku mencoba minum sedikit
demi sedikit. Puji TUHAN aku bisa minum.
Lalu aku bergumam, kuatir
tidak bisa bicara lagi. Kucoba bicara perlahan-lahan. Puji TUHAN, ternyata aku
bisa bicara lagi. Walaupun tubuh masih terasa lemas karena proses selama 40
hari ini, aku tetap senang dan bersyukur.
Selama lebih dari dua minggu
aku belum bisa makan nasi oleh karena masih teringat akan keadaan Neraka,
melihat nasi seperti melihat belatung. Aku terus berjuang untuk kembali pulih.
Awalnya kucoba makan bubur
bayi, susu dan buah-buahan.
Puji TUHAN, perlahan-lahan
aku kembali pulih dan dapat memakan makanan yang biasa aku makan, termasuk
nasi.
Aku bersyukur kepada TUHAN
YESUS atas pengalaman pribadi yang kualami bersama-Nya, perjumpaan dengan TUHAN
YESUS yang begitu istimewa dan tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku.
Setiap kita harus mengalami
perjumpaan pribadi dengan TUHAN melalui Doa dan membaca Firman Tuhan. Hanya
perjumpaan pribadi dengan TUHAN YESUS saja yang membuat hidup kita bersemangat,
bergairah dan menjadikan kita takut akan TUHAN dan mengasihi-Nya.
TUHAN YESUS KRISTUS
memberkati.
(nara sumber - Elisabeth Widyawati Herman) / (Yehuda Ministry)
(oleh Kristus Ministry)
No comments:
Post a Comment