10 Tahun Terikat Masturbasi
“Semakin
saya bilang, saya tidak mau melakukannya, justru saya semakin mau melakukannya.
Seperti melakukan hubungan seks dengan diri saya sendiri. Sehabis melakukannya,
saya merasa enak,” ujar Ratu Primadona.
Ratu adalah anak tunggal
yang dilahirkan di tengah keluarga baik-baik. Ibu Amelia, ibunya Ratu adalah
seorang bidan. Dari luar, keluarga ini terlihat baik-baik saja. Dan memang Ratu
sendiri juga adalah anak yang baik di rumah. Sebagai anak tunggal maka Ratu
berusaha menempatkan dirinya agar bisa diterima, bukan hanya di rumah tetapi
juga di lingkungan mana pun ia berada; seperti di dalam pergaulan dengan
teman-teman rumahnya, kampus, sekolah, dan sebagainya.
Di dalam keluarga Ratu, sang
ibulah yang pertama kali menerima Tuhan Yesus secara pribadi, baru kemudian
diikuti oleh Ratu. Sementara sang ayah masih terus didoakan meskipun mereka
sudah menjadi Kristen sejak kecil. Ratu sendiri menerima Yesus ketika ia duduk
di bangku kelas 1 SMU lewat sebuah retreat di mana sang ibu yang mengajaknya.
Di dalam keluarga, kedua
orangtua Ratu mengharapkan anak tunggalnya dapat menjadi sarjana dan tidak
sulit mendapatkan jodoh. Namun ada satu hal yang tidak diketahui oleh kedua
orangtua Ratu dan mereka yang melihat keluarga ini dari luar. Hanya teman-teman
dekatnya saja yang mengetahuinya.
Kisah Lama yang Membawa
Dampak Negatif
Ibu Ratu sering menitipkan
Ratu di rumah tetangganya ketika ia masih duduk di bangku SD. Tanpa
sepengetahuan tetangganya, anak laki-laki dari si pemilik rumah yang umurnya
sepantaran dengan Ratu sering membelai-belai tubuh Ratu dan mempraktekkan
posisi – adegan di film-film porno kepada Ratu di sebuah kamar. Namun mereka
berdua tetap mengenakan baju. Kejadian itu tidak pernah ia ceritakan kepada
siapa-siapa. Ratu menutup rapat mulutnya mengenai kejadian yang tidak normal
tadi, termasuk kepada kedua orangtuanya. Kejadian itu membawa dampak kepada
kehidupan Ratu ketika ia beranjak remaja.
Perkenalan dengan Film Porno
Sewaktu SMP
Ketika duduk di bangku SMP,
Ratu mempunyai teman-teman yang kompak. Ia sering berkumpul bersama mereka
setelah pulang dari sekolah. Selain menghabiskan waktu untuk pergi jalan
bersama dan bercerita, mereka juga sering berkumpul di rumah salah seorang
teman prianya. Apabila keadaan di rumah sedang sepi tanpa keberadaan
orangtuanya, mereka pasti memanfaatkan situasi tersebut untuk menonton film
porno. Hal itu sudah menjadi sebuah ritual bagi mereka. “Ketika pertama kali saya merasa kikuk, tapi setelah kedua kalinya, ketiga
dan seterusnya, sudah biasa saja,” ujar Ratu Primadona. Sampai di rumah
pun, kejadian-kejadian di film tadi masih teringat dalam pikirannya.
Mulai sejak itulah Ratu
terikat dengan masturbasi. Ia menjadi mudah
terangsang, bahkan hanya dengan tampilan yang sederhana sekali pun. Selain film
porno, Ratu juga bisa terangsang bila ia membaca majalah, koran, atau novel
yang menampilkan atau menuliskan sesuatu yang sedikit menyentuh pornografi,
atau ada gambar pria seksi. Keterikatannya itu
membuatnya mencari banyak cara untuk memuaskan keinginannya. Bahkan bisa
setiap hari, Ratu melakukan masturbasi. “Kalau
tidak melakukannya, saya merasa tidak enak. Seperti vitaminnya saya, saya harus
makan,” ujar Ratu.
Menerima
Tawaran Check-In Seorang Teman Pria
Dampak dari keterikatan itu,
ia menjadi mudah jatuh cinta pada laki-laki. Bahkan ia sempat beberapa kali
berpacaran dengan orang-orang yang tidak seiman dengannya. Suatu kali, salah
seorang pacarnya mengajaknya untuk check-in di hotel. Tanpa pikir panjang Ratu menerima
tawaran itu, karena keinginannya yang kuat akan seks. Mereka pun pergi ke hotel
dan di sana mereka saling meraba tubuh dan berciuman. Namun tidak sampai
melakukan hubungan badan. Ia menjadi wanita yang begitu haus akan belaian
seorang pria.
“Saya
tidak pernah curiga kepada Ratu. Karena saya sudah memberikan kepercayaan penuh
kepada dia. Dan di mata saya dia memang tidak pernah membuat kesalahan,”
komentar Ibu Amelia, orangtua Ratu.
Ratu menyadari betul bahwa
ia sudah lahir baru. Namun ia masih tidak bisa lepas dari keinginan dagingnya. Bila ia tidak melakukan masturbasi perutnya terasa sakit
dan hasratnya semakin terakumulasi. Jika Ratu tidak segera melakukan
masturbasi maka kepalanya akan terasa pusing. Keinginan seksual itu benar-benar
mempengaruhi pikirannya sehingga ia tidak bisa berhenti bepikir kotor. Ia
terikat dengan masturbasi sampai awal tahun 2005.
Mulai Jenuh dengan Lingkaran
Dosa Masturbasi
Bertahun-tahun terikat
dengan Masturbasi membuat Ratu jenuh dan muak dengan dirinya. “Saya hampir sama seperti pelacur-pelacur
yang menjual tubuhnya dan melakukan hubungan seks dengan orang lain. Hanya saja
saya melakukan hubungan seks dengan diri saya sendiri,” ujar Ratu. Ratu
berusaha menghentikan keinginannya namun tidak berhasil. Ia mulai merasa putus
asa. Sampai pada akhirnya Ratu menyerahkan diri kepada
Tuhan untuk membantunya. “Saat
saya bilang saya menyerah di hadapan Tuhan, saya merasa Tuhan benar-benar
menunjukkan kasihnya. Dia seperti sedang menatap saya dan berkata bahwa Ia mengasihi
saya,” ujar Ratu. Ia kemudian meminta Tuhan memberikan kepadanya rasa muak
dan jijik apabila fantasi seksual mulai muncul dalam pikirannya.
Pemulihan
Terjadi
Lewat dukungan dari
temannya, Ratu mulai berani menceritakan pergumulannya kepada orangtuanya. Ibu
Amelia sempat terkejut. Akan tetapi ibu Ratu bersikap bijaksana dan mau
membantu Ratu agar terbebas dari jerat dosa masturbasi yang selama ini
mengikatnya.
Hingga di satu kesempatan,
ia menceritakan apa yang mengikatnya selama ini kepada Litha
Gumanthi, seorang hamba Tuhan yang kemudian menjadi pembimbing
rohaninya. Lewat pembimbing rohani inilah Ratu
mengambil satu komitmen bagi dirinya untuk berhenti melakukan masturbasi.
Pada awalnya memang sulit bagi Ratu, namun ia terus mencoba sampai pada akhirnya
ia bisa berhenti melakukan masturbasi. Litha Gumanthi juga turut mendampingi
masa-masa pemulihan Ratu. Ia menyadarkan Ratu bahwa masa lalunya sudah ditebus
oleh Yesus dan dosa-dosanya tidak menjadi masalah lagi.
Saat ini, bersama pembimbing
rohaninya ia memulai sebuah pelayanan untuk membantu mereka yang terikat dengan dosa seks, khususnya anak-anak muda
di daerah Cinere dan sekitarnya.
Amin.
Catatan :
(Kisah ini ditayangkan 23 April 2009 dalam
acara Solusi Life di O’Channel).
(oleh Kristus Ministry)
No comments:
Post a Comment