Pdt. Dr. Erastus Sabdono,
MTh, pendeta kelahiran Surakarta, 3 Desember 1959. Dia Gembala Sidang Rehobot
Ministry, seorang ikon pendeta yang telah bertobat dan bertumbuh menjadi
pengajar kebenaran Alkitab yang kompeten dan inovatif, untuk membangun logika
iman umat kerajaan surga dalam kebenaran Alkitab. Dia juga penanggung jawab
majalah dan renungan harian TRUTH, serta pembicara di berbagai seminar, KKR, TV
dan radio, dan penulis buku yang inovatif.
Erastus Sabdono yang akrab
dipanggil Pak Eras lahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga Kristen. Sejak
tahun 1976, saat berusia 17 tahun, dia telah mengambil keputusan melayani Tuhan
sepenuh waktu. Sebelumnya, sebagai seorang remaja dia merasa hidup dalam
kegelapan (hidup di luar kebenaran) kendati dibesarkan dalam keluarga Kristen.
Lalu, pada suatu saat,
setahun setelah dia pindah ke Jakarta dari Solo, Jawa Tengah, melintas di
benaknya kenangan kuat sebagai anak Sekolah Minggu. Kemudian, atas kemauan
sendiri, Erastus datang ke sebuah Kebaktian Kebangunan Rohani. Dalam KKR itu,
dia mengambil keputusan bertobat dan merasakan cinta mula-mula yang amat indah
serta secara simultan bergelora rasa rindu untuk melayani. Setelah itu, dia
berketetapan masuk Sekolah Alkitab dan mulai melupakan cita-citanya semula menjadi
dokter. Dia pun mulai memberitakan Injil. Saat itu, dia aktif sebagai jemaat di
GPIB Paulus, Jakarta Pusat.
Erastus Sabdono mengajarkan
bahwa karya penebusan adalah merupakan upaya Tuhan untuk mengembalikan manusia
kepada rancangan-Nya. Menurutnya, keselamatan bukan
hanya soal terhindar dari neraka dan masuk surga. Itu hanya buah. Melainkan,
keselamatan adalah usaha Tuhan mengembalikan manusia pada rancangan-Nya. Jadi
perlu proses panjang. "…,
bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia…" (1 Ptr.
1:18).
Kemudian dia aktif dalam
pelayanan bidang musik di sebuah gereja kecil. Lalu terlibat dalam pelayanan
remaja dan guru Sekolah Minggu. Dari gereja kecil itu dia mengenal Gereja
Bethel Indonesia (GBI). Dia pun menyelesaikan studi S1 (STh) dari Institut
Teologia dan Keguruan Indonesia (ITKI/Seminari Bethel Indonesia). Kemudian
meraih gelar Master Teologia (MTh) di STT Jakarta. Lalu, meraih gelar Doktor
Teologia dari STT Baptis Indonesia (STBI) Semarang. Sebelumnya dia menerima
gelar Doktor Honoris Causa dari American Christian College.
Erastus pernah dipercaya
menjadi ketua umum Penginjil Indonesia (1996-1997).
Saat itu, dia melihat harus ada perubahan dalam cara berpikir dengan
menggunakan logika rohani yakni pola pikir yang berbasis pada dunia yang akan
datang. Dia mengacu pada Firman Tuhan: "Di mana ada hartamu, di situ hatimu berada."
Jadi diperlukan logika rohani sebagai lawan (perubahan) dari pola pikir yang
berbasis duniawi.
Sebagai gambaran, dia
menjelaskan bahwa keberhasilan manusia di dunia bisa diperoleh oleh siapa saja
yang bukan Kristen. Tapi (logika rohani) orang Kristen hendaknya menggunakan
keberhasilan itu untuk Tuhan. "Jadi
dibutuhkan kecerdasan, roh hikmat, untuk menggunakan apa yang kita miliki untuk
Tuhan," jelas Erastus Sabdono.
Pola pikir (logika rohani)
yang dia maksudkan lebih berdasarkan pada Injil
Kerajaan Surga yang Tuhan ajarkan pada Perjanjian Baru. Namun bukan
berarti perkataan para nabi dalam Perjanjian Lama ditinggalkan, sebab hal itu
juga penting karena memuat kebenaran yang abadi.
Dia menegaskan, menjadi
orang Kristen bukan hanya bebas dari cengkraman iblis. Bila pikiran dan
tindakan belum benar, berarti kita masih hidup dalam belenggu.
Bertobat
Sebagai Pendeta
Pada tahun 1987, dia dan
kawan-kawan belajar melayani di sebuah jemaat kecil yang dikenal sebagai gereja
gubuk reot berukuran 10x5 meter di Perdatam, Kalibata, Jakarta Selatan.
Jemaatnya hanya belasan orang. Ibadah pujian dan penyembahannya hanya diiringi
gitar dan ketipung. Gereja kecil itu adalah GBI Rehobot.
GBI Rehobot tersebut pun
dilanjutkannya hingga terus berkembang. Walaupun pada awalnya perkembangannya
tidak terlalu cepat kerena dia juga masih harus melayani di beberapa tempat di
antaranya menjadi salah seorang pembicara utama di GBI Tiberias, bahkan sebagai
dosen dan sempat menjabat sebagai rektor di Seminari Bethel. Di Seminari Bethel
tersebut dia mengabdi selama 21 tahun. Sehingga, kala itu, dalam satu minggu
dia berkhotbah hingga 8 kali, tetapi hanya satu kali di Rehobot.
Kemudian, dia mengambil
keputusan bertobat sebagai pendeta dan keluar dari Tiberias, untuk konsentrasi
di Rehobot, sekaligus belajar bagaimana menyelenggarakan gereja sesuai dengan
pola Alkitab. Suara hati pertobatannya sebagai pendeta dituangkannya dalam
lirik lagu: "Di jalan itu kusesat,
di rimbun rimba keputusanku/ Apa yang kupandang baik, ternyata timbunan
ambisi/Di ujung hatiku nyeri meradang, duka sesalnya hati/Kulukai perasaan dan
abaikan isi hati-Mu."
Sejak 1987, dia
menggembalakan jemaat Tuhan di Gereja Bethel Indonesia Rehobot, Jl. Sarinah I/7
Jakarta Selatan. Dia ingin mengaplikasikan pertobatannya sebagai pendeta dengan
keberanian sebagai pendeta pengajar yang tidak populis dengan penuh janji-janji
dan klaim teologi kemakmuran,muzijat-mujizat penyembuhan dan berkat duniawi;
tetapi dengan konsisten dan inovatif membangun kedewasaan logika iman para
jemaat dalam kebenaran Alkitab
Kala itu tidak ada rencana
dan tidak punya keberanian untuk membuka ibadah di gedung. Walaupun karena
lokasi gereja tidak cukup menunjang, maka dengan sukacita dan rela Erastus
Sabdono membagikan kebenaran Firman Tuhan ke berbagai gereja guna menyingkapkan
kebenaran Allah yang mendewasakan jemaat.
Lalu, dalam perkembangannya
dan atas desakan beberapa teman akhirnya sejak pertengahan tahun 2000 dibuka
dan dibangun juga ibadah (kebaktian) di gedung-gedung dan pusat keramaian di
beberapa tempat. "Hal ini bukan
dimaksudkan untuk menyaingi gereja lain, turut berkonkurensi atau berkompetisi
memindahkan jemaat gereja lain ke kandang Rehobot; tetapi Rehobot Ministry
hendak menjawab kebutuhan banyak orang Kristen yang sudah keluar dari hidup
agamawinya yaitu tidak menjadikan Kekristenannya sekadar agama, tetapi jalan
hidup. Mereka yang sudah selalu membutuhkan makanan
keras, bukan lagi susu."
Dalam setiap membuka tempat
ibadah, Erastus harus lebih dulu mempersiapkan pemimpin, supaya visi dan logika
rohaninya dapat sampai. Begitu pula dalam hal pelayan Firman yang diundang
untuk berkhotbah di Rehobot bukan hanya mereka yang "memiliki nama yang kondang" sebagai pengkhotbah yang
laris di pasaran, tetapi mereka yang "mengerti
apa yang Yesus Ajarkan."
Estafet pengajaran yang
harus diteruskan kepada jemaat harus terselenggara. Jemaat bukan hanya di iming-imingi
dengan "berkat fisik yang fana".
Jemaat harus mulai mengerti kebenaran yang membawa jemaat "benar-benar siap ke surga" dan menjadi pelayan-pelayan
Tuhan yang dewasa. Sehingga nantinya mereka bisa melayani di gereja
masing-masing tanpa perlu menjadi jemaat Rehobot. Artinya, jemaat harus bisa
berteologi tanpa harus melalui pendidikan teologi formal. Jadi belajar teologi
itu di gereja. Karena jemaat pun memiliki tanggung jawab untuk menjala manusia
hingga benar-benar percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Pengajar
Kebenaran Alkitab
Visi Rehobot Ministry lahir
dari kebutuhan mendesak gereja Tuhan dewasa ini, yaitu "Membangun Umat Kerajaan Surga Dalam
Kebenaran". Umat dibangun menjadi warga Kerajaan Surga yang
baik, ini sesuai dengan perintah Tuhan:
"Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya." (Mat. 6:33)
Kehidupan rohani umat yang harus diperhatikan. Tuhan Yesus berkata: "... di atas batu karang ini Aku akan
mendirikan jemaat-Ku." (Mat. 16:18) Jemaat milik Tuhan, tetapi kita
harus mengasihi dan merasa memiliki demi pertumbuhan iman dan kedewasaan
mereka. Kebenaran yang dimaksud diatas adalah Firman Tuhan (Yoh. 17:17).
Gereja harus dilengkapi
dengan pelayan-pelayan Firman. Bukan pelayan ide atau pikiran serta pengalaman
pribadinya. Iman timbul dari pendengaran, pendengaran oleh Firman Tuhan (Rm.
10:17). Untuk itu yang dibutuhkan adalah Firman yang dapat membangun iman.
Jemaat harus tekun belajar kebenaran Firman Tuhan dan bersungguh-sungguh dalam
pengiringan kepada Yesus.
Pada akhirnya, jemaat
dijumpai tidak bercacat dan tidak bercela di hadapan-Nya. Kita percaya kalau
Rehobot adalah pekerjaan Tuhan, maka Tuhan akan mengawal gereja-Nya. Bukan oleh
karena cakapnya gembala sidang dan stafnya, tetapi oleh kekuatan Tuhan. Untuk
mencapai target ini setiap pekerja harus bersatu, rukun saling mengasihi,
mendukung dalam pelayanan dan saling mempercayai. Setiap pekerja harus memiliki
penaklukan diri kepada pimpinan di atasnya.
Misi Rehobot Ministry adalah
melaksanakan amanat Agung Tuhan Yesus Kristus, yaitu Mengajarkan kebenaran
Tuhan kepada jemaat, sehingga setiap individu dalam jemaat benar-benar bukan
hanya sebagai orang Kristen, tetapi pelayan Tuhan.
Erastus mengajarkan sudah
saatnya kita merobohkan tembok pemisah gereja dan dunia, ibadah dan kerja
sekuler, imam dan awam, hamba Tuhan dan jemaat, sebab kita semua seharusnya
menjadi hamba Tuhan. "Ibadah kita
adalah seluas dunia ini dalam segala aktivitas kita dan jam kebaktian kita
adalah seluruh waktu hidup ini. Jemaat harus diajar kebenaran ini,"
jelasnya.
Erastus berharap dari
pengajarannya akan muncul pelayan-pelayan baru yang handal sebagai buahnya.
Jemaat yang dia gembalakan berasal dari berbagai latar belakang pendidikan umum
dan rata-rata memiliki kapasitas manajemen yang tinggi.
Erastus sendiri berperan
sebagai pengajar utama di Rehobot. Hal mana visi dan logika rohani pengajaran
di Rehobot harus selaras dengan apa yang dia pahami sebagai saksi Tuhan untuk
memberitakan kebenaran di Rehobot.
Erastus dalam setiap
khotbahnya benar-benar menggunakan metode proses
belajar-mengajar. Selain menggunakan berbagai alat visualisasi, juga
membuka kesempatan tanya jawab dengan jemaat. Tidak hanya dalam bentuk khotbah
monolog sebagaimana lazimnya diperankan para pendeta. Dia benar-benar mengajar
untuk mencerdaskan logika iman (kebenaran Alkitabiah dan aplikasinya dalam
keseharian secara total) para jemaat atau pendengarnya.
Untuk mendukung proses
pengajaran kebenaran Alkitab, Erastus bersama anggota jemaat juga membangun recording Sola Gracia, percetakan
dan penerbitan. Dia sendiri memimpin majalah
dan renungan TRUTH. Usaha ini dia kembangkan
bersama para anggota jemaat dimana dia ikut sebagai pemegang saham. Hal ini
juga menunjang aktifitasnya sebagai pembicara seminar, KKR, TV, radio, penulis
buku, dan mencipta serta menyanyi lagu-lagu rohani.
Erastus Sabdono yang aktif
sebagai gembala jemaat GBI Rehobot, pengkhotbah, dan pengajar kebenaran
Alkitab, juga seorang pencipta dan
penyanyi lagu rohani. Dia
mulai mencipta lagu saat melayani Sekolah Minggu. Ketika itu, selain mencipta
lagu, dia gemar menulis puisi dan cerpen untuk Sekolah Minggu.
Semua lagu-lagu ciptaannya
selaras dengan visi dan misinya mengajar umat Tuhan untuk mencari kebenaran
yang hakiki yakni kebenaran yang berdasarkan Alkitab. Dia
menggunakan lagu sebagai media pengajaran kebenaran yang mengantar umat Tuhan
menuju langit dan bumi baru dengan fokus pembaruan karakter.
Erastus tidak mengenal waktu
dan tempat dalam hal mencipta lagu. Bisa saja sebuah lagu tercipta ketika dia
dalam perjalanan di tengah kemacetan lalulintas Jakarta. Seperti lagu Selalu
untuk-Mu, tercipta ketika dalam perjalanan dari fly over Semanggi menuju Panin
Hall di selatan Jalan Sudirman, dimana dia menciptakan lagu itu hanya
membutuhkan waktu 20 menit.
Berikut liriknya: Selalu
untuk-Mu selalu untuk-Mu Tuhan dan Rajaku/Semua yang kuperbuat baik siang dan
malam, selalu untuk-Mu/Segenap hidupku adalah milik-Mu 'tuk kemuliaan-MU/Sampai
ku tua nanti, sampai di Sorga nanti/Selalu Untuk-Mu.
Amin.
**
Anda bisa
mengikuti/mengunjungi renungan artikel yang diterbitkan beliau di
www.truth-media.com
Saat ini, lokasi pelayanan
dan sekretariat wilayah Rehobot Ministry ada di tujuh tempat di Jakarta, yaitu:
Graha Rehobot, Pertokoan
Gading Kirana Blok A10/1-2, Kelapa Gading, Jakarta 14240, Telepon:
+62-21-45842380, +62-21-45842381, Fax: +62-21-45842380;
Rehobot Perdatam, Untuk
sementara pindah ke Aula Pomad, Jl. Kalibata Tengah I, Kompleks Pomad, Pasar
Minggu, Jakarta Selatan, Telepon: +62-21-7945615, +62-21-79192660, Fax:
+62-21-79192680;
Pluit, Perwata Tower Lt. 17,
Kompleks CBD Pluit, Jl. Raya Pluit Selatan No. 1, Pluit, Jakarta 14440;
Roxy Square, Gedung Roxy
Square Lt. 3, Jl. Kyai Tapa 1, Jakarta 11450, Telepon: +62-21-56954546,Fax:
+62-21-56954516;
Sarinah, Thamrin Handphone
Center Lt. 1, Kawasan Sarinah, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat;
Sastra Graha, Gedung Sastra
Graha Lt. 3A, Jl. Raya Perjuangan 21, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Telepon:
+62-21-53671005, +62-21-53670425;
Taman Harapan Baru,
Perumahan Taman Harapan Baru Blok P2/17, Bekasi Barat, Telepon: +62-21-8871803;
(Oleh Kristus Ministry)
(Sumber : http://www.tokohindonesia.com)
Amanat Agung Tuhan Yesus, kenapa jadi agak beda ya waktu saya baca penjelasan yang diatas?? Kalau tidak salah bunyinya "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus." Matius 28:19 (sekali lagi itu menurut saya ya, maknanya walaupun serupa tapi tak sama).
ReplyDeleteMenurut saya tidak salah, Amanat Agung tidak berhenti sampai ayat 19. Dalam ayat 20 dikatakan "dan ajarlah mereka melakukan ..." Jadi tanggung jawab kita tidak berhenti sampai pembaptisan, tetapi harus dilanjutkan dengan pendewasaan.
Deleteboleh minta alamat email pak Eras kah?
ReplyDelete