Firman Tuhan

Mazmur 139 : 14,
"Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.''

Tuesday, June 20, 2017

Artikel - Pembentukan Karakter





Membahas mengenai hati nurani, sangat penting untuk memahami dengan tepat perbedaan dan hubungan antara watak, karakter dan kepribadian. Selama ini banyak orang masih bingung membedakan antara watak, karakter dan kepribadian. Ketiga kata tersebut digunakan dalam percakapan di berbagai kesempatan seakan-akan sama saja dan orang biasanya tidak mencoba untuk membedakannya. Berkenaan dengan usaha untuk mengubah diri menjadi manusia sesuai dengan rancangan Allah, penting untuk bisa memahami perbedaan antara watak, karakter dan kepribadian. Walaupun sulit untuk diuraikan secara sempurna, tetapi dengan pemahaman sejauh yang bisa dimengerti, maka akan memberikan bantuan yang berarti untuk dapat mengenal mengenai manusia. Pengenalan mengenai manusia ini sangat penting untuk membantu memahami proses pendewasaan rohani menjadi manusia yang dikehendaki oleh Allah.
Sesungguhnya, watak dan karakter pada dasarnya sama atau bersinonim. Keduanya dalam bahwa Inggris diterjemahkan character. Dalam tulisan ini, lebih sering menggunakan karakter ketimbang watak. Sedangkan kata kepribadian dalam bahasa Inggris diterjemahkan personality. Pada dasarnya kepribadian lebih menunjuk pada sifat dasar atau sifat hakiki batiniah manusia. Inilah eksistensi khas dan unik yang dimiliki seseorang yang tidak ada duanya di jagad raya ini. Ciri dasar dari kepribadian ini sangat ditentukan oleh DNA (Deoxyribonucleic acid) masing-masing yang dibawa dari lahir. Ciri dasar kepribadian sangatlah sulit diubah atau mungkin tidak bisa diubah. Dalam psikologi, melalui pengujian dan pengalaman di bidangnya sejak zaman Hipokrates, telah dikemukakan teori mengenai tipe-tipe kepribadian, yaitu sanguinis, melankolis, koleris dan plegmatis. Ada juga psikolog yang mengemukan adanya sembilan tipe manusia yang dikenal sebagai Enneagram.
Karakter mengekspresikan nurani melalui jiwa yang memuat pikiran, perasaan dan kehendak yang bersangkut paut dengan norma atau etika. Dalam hal ini, jiwa sesungguhnya digerakkan oleh nuraninya. Dengan demikian nuranilah yang menentukan kualitas karakternya. Kalau kualitas nuraninya baik maka karakternya baik, tetapi kalau kualitas nuraninya buruk maka karakternya juga buruk. Adapun kualitas nurani seseorang tergantung dari apa yang diterima melalui indera khususnya yang dilihat dan didengarnya, di mana jiwa menjadi jembatannya. Jiwalah yang menampung semua yang dilihat dengan mata dan didengar melalui telinga. Kalau masukannya baik, maka baiklah keadaan nuraninya, tetapi kalau tidak, maka keadaannya menjadi sebaliknya. Itulah yang membentuk atau membangun karakter seseorang. Jadi, karakter sangat dipengaruhi oleh lingkungan, bisa berubah secara bertahap seiring dengan proses yang terjadi berdasarkan pengaruh yang masuk melalui mata dan telinga yang adalah jendela jiwa. Pada dasarnya karakter menunjuk kualitas nuraninya.
Dalam 1 Korintus 10:33 terdapat kata ethos (ἦθος), yang sejajar dengan karakter. Dalam teks Alkitab versi King James tertulis evil communications corrupt good manners; Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Kata kebiasaan dalam teks Bahasa Indonesia terjemahan dari kata ethos. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan manners. Sejatinya kata ini bisa disejajarkan dengan kata karakter. Dengan demikian ayat tersebut bisa diterjemahkan: Pergaulan yang buruk bisa merusakkan karakter yang baik. Kata merusakkan dari teks aslinya phtheiro (φθείρω), yang juga bisa berarti merubuhkan atau membinasakan.

Pergaulan yang buruk bisa merubuhkan bangunan karakter yang seharusnya terbangun sesuai rancangan Tuhan. Dengan demikian jelas sekali bahwa karakter seseorang ditentukan apa yang diterima jiwanya melalui pergaulan hidup setiap hari. Karakter seseorang adalah peta dari lingkungan dan segala pengalaman hidup yang telah dilaluinya. Dalam hal ini kita mengerti betapa besar peranan pergaulan dalam membentuk karakter seseorang. Oleh sebab itu orang percaya harus bergaul dengan Tuhan dan menjauhi persekutuan dengan orang yang tidak takut Tuhan. Karakter seseorang terbentuk sebagai karakter Kristus kalau memiliki Roh Kristus. Roh Kristus artinya gairah Kristus. Hal ini terwujud harus melalui perjalanan bersama Tuhan Yesus, sebagai gurunya.
Amin.
silahkan kunjungi juga di artikel - Pemulihan Gambar Diri

(oleh Kristus Ministry)
(sumber : truth-media.com)

No comments:

Post a Comment

Artikel Lainnya